Senin, 16 Maret 2020

Home » » Ahmad Tazzaka Bonanza Jadikan Kopontren Fathiyyah Terbaik Nasional

Ahmad Tazzaka Bonanza Jadikan Kopontren Fathiyyah Terbaik Nasional

Sebagai anak muda yang merindukan kebangkitan ekonomi pesantren di Tasikmalaya, Aka Bonanza terus berusaha untuk mengembangkan koperasi yang dipimpinnya


Aka Bonanza di Forum One Pesantren One Product | Marcomm 

Mafaza-Online | Ibarat ulat yang bermetamorposa jadi kupu-kupu, itulah yang dilakukan Koperasi Pondok Pesantren Fathiyyah milik Pondok Pesantren Idrisiyyah Pagendingan, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Taikmalaya.

Koperasi yang awalnya biasa- biasa saja, tumbuh dan berkembang menjadi koperasi pondok pesantren yang luar biasa.

Dari modal puluhan juta kini mengelola aset ratusan miliar. Bahkan bisa menjadi koperasi pesantren terbaik nasional.

Dibalik kesuksesan Kopontren Fathiyah itu, ada sosok luar biasa seorang Aka Bonanza, Ketua Kopontfen Fathiyah yang berhasil menyulap Kopontren hingga mampu mengelola aset ratusan miliar.

Padahal pada mulanya aset yang dikelola koperasi itu hanya puluhan juta saja.
Tak heran jika Pemerintah, pada tahun 2018 lalu menobatkan Aka Bonanza sebagai Tokoh Koperasi Nasional dan sebagai penggerak koperasi di Tasikmalaya.

Karena telah berhasil membawa Koponten Fathiyah terbaik di tingkat Nasional.
Dalam kiprahnya mengelola Koperasi, Aka panggilan akrabnya, mampu merekrut 18.000 anggota baru, membina 1.000 warung UKM dan melakukan pembinaan masyarakat pesisir bersama nelayan.

Dalam membina masyarakat pesisir yang awalnya hanya mengelola dua kolam udang, kini tumbuh menjadi 50 kolam dengan aset puluhan miliar.

“Alhamdulillah, pesantren memberikan kepercayaan untuk mengelola sebuah lembaga keuangan. Kepercayaan itu saya jaga dengan baik dan hasilnya juga alhamdulillah baik,” kata Aka.

Aka Bonanza,  mengelola Koperasi sejak tahun 2012 lalu. Saat itu aset yang dikelola koperasi nilainya hanya puluhan juta rupiah. Dengan tangan dinginnya dalam mengelola koperasi, maka dalam waktu singkat aset koperasi terus meningkat signifikan.

Selang tiga tahun dikelola dengan manajemen baik, koperasi mampu membukukan aset senilai Rp 20 miliar. Sebuah capaian yang luar biasa. Untuk itu, Aka dipercaya pesantren untuk terus menjadi Ketua Kopontren hingga tahun 2020 ini.

Kopontren Fathiyyah sendiri didirikan sejak tahun 1983. Hanya saja pertumbuhannya biasa saja tidak ada lonjakan yang signifikan. Baru sejak tahun 2012, kopontren tumbuh dengan pesat dan kini menjadi percontohan di Jawa Barat.

Sebagai anak muda yang merindukan kebangkitan ekonomi pesantren di Tasikmalaya, Aka Bonanza terus berusaha untuk mengembangkan koperasi yang dipimpinnya.

Tahun 2015, Aka mencoba membuat saresehan koperasi di Pondok Pesantren Idrisiyyah dengan mengundang koperasi pesantren yang ada di Kabupaten Tasikmalaya. Tujuannya jelas bagaimana kopontren bisa menjadi penggerak ekonomi umat.

Koperasi pesantren harus menjadi penggerak ekonomi umat

“Koperasi pesantren harus menjadi penggerak ekonomi umat. Dan saya optimis itu bisa terjadi jika semua kopontren mau belajar manajemen yang baik. Apalagi Tasikmalaya punya sejarah kebangkitan koperasi,” katanya.

Tidak cukup sampai di situ, gerakan untuk membangkitkan ekonomi umat terus dilakukannya, hingga pada tahun 2019, Aka Bonanza bersama empat pesantren besar di Jawa Barat mendeklarasikan Serikat Ekonomi Pesantren (SEP) yang diikuti oleh ratusan pesantren di Jawa Barat yang digelar di Pondok Pesantren Idrisiyyah.

Tujuannya sama, bagaimana pesantren bisa tumbuh menjadi penggerak ekonomi sekaligus sebagai lokomotif pemberdayaan masyarakat, sehingga ekonomi umat Islam khususnya di pesantren tumbuh pesat. 

Langkah ini bisa menjadi gerakan kultural yang bisa membangkitkan ekonomi pesantren di seluruh Indonesia.

“Insya Allah kalau semua pesantren koperasinya berjalan bagus, maka kedepan pesantren lah yang menjadi penggerak ekonomi masyarakat dan ekonomi Islam akan bangkit,” ucap Aka.




Silakan Klik:



Share this article :

Posting Komentar