Selasa, 29 Oktober 2019

Home » , » Inilah Lima Waktu yang Harus Dihindari untuk Tidur

Inilah Lima Waktu yang Harus Dihindari untuk Tidur


Sabda Nabi dalam hadist yang diriwayatkan Bukhari Muslim dari Abdullah bin Umar: “Sesungguhnya tubuhmu mempunyai hak yang harus kamu penuhi” (Muttafaqun’alaih)
MafazaTV | Tubuh kita mempunyai hak untuk istirahat. Tidur merupakan aktivitas yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Tidur juga meremajakan kembali kulit tubuh dan menyegarkan jiwa. Tidur adalah istirahat yang sempurna. Namun, ternyata ada lima waktu tidur yang menurut Rasulullah , hendaknya dihindari.


Pertama Setelah Shalat Shubuh

Dari Sakhr bin Wadi’ah Al-Ghamidi radliyallaahu ‘anhu bahwasannya Nabi   bersabda: ”Ya Allah, berkahilah bagi ummatku pada pagi harinya,” (HR. Abu dawud 3/517, Ibnu Majah 2/752, Ath-Thayalisi halaman 175, dan Ibnu Hibban 7/122 dengan sanad shahih).

Ibnul-Qayyim berkata tentang keutamaan awal hari dan makruhnya menyia-nyiakan waktu dengan tidur: “Termasuk hal yang makruh bagi mereka – yaitu orang shalih – adalah tidur antara shalat shubuh dengan terbitnya matahari, karena itu momen yang sangat berharga. Ada kebiasaan yang menarik dan agung sekali mengenai pemanfaatan waktu tersebut dari orang-orang shalih. Hingga walaupun mereka berjalan sepanjang malam mereka tidak toleransi untuk istirahat pada waktu tersebut hingga matahari terbit. Karena ia adalah awal hari dan sekaligus sebagai kuncinya. Saat turunnya rizki, adanya pembagian, turunnya keberkahan. Dari situ hari bergulir dan mengembalikan segala kejadian hari itu. Peristiwa yang mahal. Tidurnya pada saat, tidurnya orang yang terpaksa” (Madaarijus-Saalikiin 1/459).

Kedua Setelah Shalat Ashar Menjelang Magrib

Tidur di sore hari –Ashar sampai menjelang Maghrib– akan membuat keadaan seperti linglung, pusing, badan sakit. Orang yang tidur pada saat itu, akan dianggap sebagai orang yang sedang sakit. Terlalu sering tidur di sore hari akan membuat jiwa atau pikiran semakin buruk. Itu baru sekali, bagaimana jika menjadi kebiasaan? 

Sebagian ulama mengatakan “Siapa saja yang tidur selepas waktu Ashar sehingga terganggu kejiwaannya, maka janganlah ia mencaci selain dirinya sendiri“. 

Silakan Klik:

Ketiga Sebelum Shalat Isya’

Diriwayatkan dari Abu Barzah radlyallaahu ‘anhu : ”Bahwasannya Rasulullah membenci tidur sebelum shalat isya’ dan mengobrol setelahnya” (HR. Bukhari 568 dan Muslim 647).

Hadits-hadits Nabi menerangkan makruhnya tidur sebelum shalat isya’. Oleh sebab itu At-Tirmidzi (1/314) mengatakan : “Mayoritas ahli ilmu menyatakan makruh hukumnya tidur sebelum shalat isya’ dan mengobrol setelahnya. Dan sebagian ulama’ lainnya memberi keringanan dalam masalah ini. Abdullah bin Mubarak mengatakan : “Kebanyakan hadits-hadits Nabi   melarangnya, sebagian ulama membolehkan tidur sebelum shalat isya’ khusus di bulan Ramadlan saja.”

Al-Hafidh Ibnu Hajar berkata dalam Fathul-Baari (2/49) : “Di antara para ulama melihat adanya keringanan (yaitu) mengecualikan bila ada orang yang akan membangunkannya untuk shalat, atau diketahui dari kebiasaannya bahwa tidurnya tidak sampai melewatkan waktu shalat. Pendapat ini juga tepat, karena alasan larangan tersebut adalah kekhawatiran terlewatnya waktu shalat.”

Keempat Tidur setelah Selesai Makan

Setelah makan aliran darah akan terpusat ke saluran pencernaan.  Jadi, jika setelah selesai makan langsung tidur, maka proses pencernaan tidak berjalan secara maksimal. Tidur setelah makan juga dapat membahayakan kesehatan, seperti naiknya asam lambung ke kerongkongan. 

Kelima Tidur Sepanjang Hari


Tidur sepanjang hari bagi orang sehat sangat buruk. Terlalu banyak tidur juga tidak dianjurkan dalam Islam dan hukumnya makruh. Banyak tidur dapat mematikan hati, menimbulkan kemalasan, dan gangguan kesehatan tubuh. Sirkulasi darah menjadi tidak lancar. Banyak tidur juga akan menimbulkan dampak buruk bagi karakter seseorang. Adapun karakter Mujahid itu lambungnya jauh dari tempat tidur
Silakan Klik
Lengkapi Kebutuhan Anda
Share this article :

Posting Komentar