Rabu, 02 Januari 2019

Home » » Inilah Tawadhu, Mengenang Gurunda Tercinta Prof Zaini Dahlan

Inilah Tawadhu, Mengenang Gurunda Tercinta Prof Zaini Dahlan

Dua ulama shalih, jika bertemu justru berebut jadi Makmum
Ustadz: Iip Wijayanto

Padi makin berisi semakin menunduk | ilustrasi
Mafaza-Online | Ibarat padi, makin berisi semakin menunduk, itulah sikap para ulama yang benar-benar mengamalkan ilmunya. Kita ambil contoh riil saja,  jika ada acara besar di Masjid Istiqlal, Jakarta saat kepemimpinan Imam Besar (alm)  Prof. KH. Ali Musthofa Ya'kub,  beliau selalu mempersilakan ulama lainnya untuk menjadi imam shalat berjama'ah. Dan ini sikap tawadhu.

Dalam kunjungan Kiai Kholil Bangkalan ke Tebu Ireng.  Kiai Kholil dan Kiai Hasyim Asy'arie rebutan menjadi makmum, bukan menjadi imam, Inilah tawadhu.

Imam Ahmad bin Hanbal Asy Syaibani atau yang sering kita kenal sebagai Imam Ahmad,  sering sekali datang berkunjung ke masjid Al-Quwaity,  tempat muridnya Al-Atsram (Ahmad bin Muhammad) mengajar.  Imam Ahmad datang menjelang waktu shalat,  membaur dengan jama'ah agar tidak diminta menjadi imam shalat. Selesai shalat,  ketika Al-Atsram duduk menghadap jama'ah, ia gemetar demi mengetahui telah meng-imami sang guru. Inilah tawadhu.

Ini pengalaman saya bersama Gurunda tercinta Al-Hafidz Prof. KH. Zaini Dahlan, MA, saat saya duduk kuliah di semester 8.  Meski saya berstatus mahasiswa dan santri beliau, KH Zaini Dahlan selalu menarik saya untuk menjadi imam shalat. Selihai apapun saya menghindar, bahkan Prof Zaini, pernah sampai jalan ke shaf belakang, tempat saya menyembunyikan diri. Beliau langsung menarik saya untuk menjadi imam shalat tarawih. Beliau tahu ada saya,  karena saat kultum beliau melihat saya hadir. 

jika sy menolak Prof Zaini selalu bilang...  "Iip,  kamu masih ngakui sy sbg gurumu...? "

Saya jawab,  "Iya Prof...sampai mati pun... saya tetap murid Prof Zaini...."

Setelah itu beliau akan bilang sambil tersenyum sejuk. Senyum itu akan sy kenang selalu.... "Nah,  klo begitu...maju,  imami sholat.  ini perintah guru...bukan permintaan... " 

Ini adalah contoh sikap tawadhu yang sangat luar biasa,  yang diajarkan oleh guru saya. 

Anda bisa bayangkan betapa lemasnya saya,  setiap harus mengimami shalat di depan Prof Zaini yang hafidz Qur'an,  tiap hari khatam membaca Qur'an meski saat itu beliau menjabat sebagai rektor di kampus saya.  Prof Zaini yang hafal lebih dari 15 ribu hadits. Beliau imam besar di seluruh masjid terbesar di wilayah DIY. Beliau alumni Universitas Al-Azhar Kairo. Beliau yang pensiunan Dirjen bimbaga di Kemenag RI. Beliau juga Presiden kehormatan Persatuan Ahli Bahasa Arab, hingga beliau wafat pada 2017 lalu. Beliau yang buku tafsir karyanya dipajang di perpustakaan Masjidil Haram. 

Padahal saya ini santri Prof Zaini yang paling malas belajar dan juga masuk kriteria yang paling bodoh. Masya Allah, Prof ZAINI sangat sabar membimbing saya. Jadinya saya merasa terhormat menjadi murid yang beliau tunggu sebelum wafatnya. Saya orang terakhir yang shalat bersama beliau di ruang ICU RS Sardjito, Yogya.  Saya juga yang memandikan,  mengkafani,  menjadi imam shalat untuk jenazah beliau. Sekaligus memimpin prosesi pemakaman beliau hingga tuntas di Temanggung, Jawa Tengah kota kelahiran beliau. 

Saya selalu merindukan Prof ZAINI dan seluruh teladannya... 

Saat ini,  di manapun...saya selalu berusaha menghindar utk menjadi imam shalat,  meski ketika di mana pun saya berada, selalu dipaksa untuk menjadi imam shalat. 



MOIIA Silky Pudding


Barangkali ada yang pernah liat...

Terus lupa siapa yg jual ๐Ÿ˜ 

๐Ÿ’ฅYes..I'm here ๐Ÿ˜ƒ 
⇩⇩⇩
Silakan Klik:



Amirul mu'minin Umar bin Khathab-pun menunjuk Ubay bin Ka’ab Radhiyallahu ‘anhu sebagai imam shalat... 

Saya pikir inilah sikap yang tepat lahir dari penghayatan yang dalam dari hadits Nabi Muhammad ๏ทบ

ูŠَุคُู…ُّ ุงู„ْู‚َูˆْู…َ ุฃَู‚ْุฑَุคُู‡ُู…ْ ู„ِูƒِุชَุงุจِ ุงู„ู„ู‡ِ، ูَุฅِู†ْ ูƒَุงู†ُูˆุง ูِูŠ ุงู„ْู‚ِุฑَุงุกَุฉِ ุณَูˆَุงุกً ูَุฃَุนْู„َู…ُู‡ُู…ْ ุจِุงู„ุณُّู†َّุฉِ، ูَุฅِู†ْ ูƒَุงู†ُูˆุง ูِูŠ ุงู„ุณُّู†َّุฉِ ุณَูˆَุงุกً ูَุฃَู‚ْุฏَู…ُู‡ُู…ْ ู‡ِุฌْุฑَุฉً، ูَุฅِู†ْ ูƒَุงู†ُูˆุง ูِูŠ ุงู„ْู‡ِุฌْุฑَุฉِ ุณَูˆَุงุกً ูَุฃَู‚ْุฏَู…ُู‡ُู…ْ ุณِู„ْู…ًุง، ูˆَู„َุง ูŠَุคُู…َّู†َّ ุงู„ุฑَّุฌُู„ُ ุงู„ุฑَّุฌُู„َ ูِูŠ ุณُู„ْุทَุงู†ِู‡ِ ูˆَู„َุง ูŠَู‚ْุนُุฏْ ูِูŠ ุจَูŠْุชِู‡ِ ุนَู„َู‰ ุชَูƒْุฑِู…َุชِู‡ِ ุฅِู„َّุง ุจِุฅِุฐْู†ِู‡ِ

“Dia yang berhak menjadi imam shalat untuk suatu kaum adalah yang paling pandai dalam membaca al-Qur’an. Jika mereka setara dalam bacaan al- Qur’an, (yang menjadi imam adalah) yang paling mengerti tentang sunnah Nabi ๏ทบ. Apabila mereka setingkat dalam pengetahuan tentang sunnah Nabi ๏ทบ, (yang menjadi imam adalah) yang paling pertama melakukan hijrah. Jika mereka sama dalam amalan hijrah, (yang menjadi imam adalah) yang lebih dahulu masuk Islam.” (HR. Muslim no. 673 dari Abu Mas’ud al-Anshari radhiyallahu ‘anhu) Dalam riwayat lain, ada tambahan lafadz,

ูَุฅِู†ْ ูƒَุงู†ُูˆุง ูِูŠ ุงู„ْู‡ِุฌْุฑَุฉِ ุณَูˆَุงุกً ูَู„ْูŠَุคُู…َّู‡ُู…ْ ุฃَูƒْุจَุฑُู‡ُู…ْ ุณِู†ًّุง

“Jika mereka sama dalam amalan hijrah, (yang menjadi imam adalah) yang paling tua di antara mereka.”

Ini sangat benar. Tidak kemudian asal kita pejabat,  bos,  bupati,  presiden dst...harus jd imam shalat,  sementara ada ulama di belakangnya yang lebih fasih... 

Saya tidak menemukan catatan Raja Salman misalnya,  kepala negara Saudi Arabia berani menjadi imam sholat di depan Syaikh Ali Hudzaifi (Imam Besar masjid Nabawi).  Atau menjadi imam sholat di depan Syaikh Abdurrahman Asy Syudaisy (Imam Besar masjidil harom)... 

Kita hrs tahu...bahwa ngimami sholat untuk kepentingan dunia, lebih Berbahaya bagi Kaum Muslimin daripada Fitnah Masiih Ad Dajjal. itu adalah Syirkul Khafi...

Rasulullah ๏ทบ mengingatkan kita: 

ุฃَู„ุงَ ุฃُุฎْุจِุฑُูƒُู…ْ ุจِู…َุง ู‡ُูˆَ ุฃَุฎْูˆَูُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ุนِู†ْุฏِูŠْ ู…ِู†َ ุงู„ْู…َุณِูŠْุญِ ุงู„ุฏَّุฌَّุงู„ِ ู‚َุงู„َ ู‚ُู„ْู†َุง ุจَู„َู‰ ูَู‚َุงู„َ ุงู„ุดِّุฑْูƒُ ุงู„ْุฎَูِูŠُّ ุฃَู†ْ ูŠَู‚ُูˆْู…َ ุงู„ุฑَّุฌُู„ُ ูŠُุตَู„ِّูŠْ ูَูŠُุฒَูŠِّู†ُ ุตَู„ุงَุชَู‡ُ ู„ِู…َุง ูŠَุฑَู‰ ู…ِู†ْ ู†َุธَุฑِ ุฑَุฌُู„ٍ

“Maukah aku kabarkan kepada kalian sesuatu yang lebih tersembunyi di sisiku atas kalian daripada Masih ad Dajjal?” Dia berkata,”Kami mau,” maka Rasulullah berkata, yaitu syirkul khafi; seseorang shalat, lalu menghiasi (memperindah) shalatnya, karena ada orang yang memperhatikan shalatnya”. [HR Ibnu Majah, no. 4204, dari hadits Abu Sa’id al Khudri. Hadits ini hasan-Shahih at Targhib wat Tarhib, no. 30]

Apa itu Syirkul khafi?  Syirkul khafi adalah  menghiasi (memperindah) shalatnya, karena ada orang yang memperhatikan shalatnya.

IMAM AL - GHAZALI menyebut golongan ini sbg: "Orang yg TIDAK TAHU...tapi dia TIDAK TAHU...klo dia TIDAK TAHU (Rojulun Laa Yadri wa Laa Yadri Annahu Laa Yadri)... " dan golongan ini adalah seburuk2nya manusia... 

Saya menginginkan dipimpin oleh pemimpin yang tawadhu. Saya tidak ingin dipimpin oleh golongan Rojulun Laa Yadri wa Laa Yadri Annahu Laa Yadri...

Amiin ya Allah... 

BISMILLAH... 


IIP WIJAYANTO

SIGAP MAFAZA 
SOLIDARITAS Umat ISLAM Galang Aksi Pembaca Mafaza
Norek: 7112182707  Bank Syariah Mandiri 
Whatsapp: 081229088016



Share this article :

Posting Komentar