Beredar di Grup WhatsApp yang menyesalkan politisasi Kasus Pembunuhan Abdullah Fithri Setiawan atau Dufi
Petugas Polsek Klapanunggal melakukan olah TKP temuan mayat pria di dalam drum warna biru | Foto/SINDOnews/Haryudi |
"Mendiang Abdullah Fithri Setiawan - rahiimahulloh - adalah karyawan TV Muhammadiyah, yang meliput dalam tentang mobil Esemka. Dan kini dia - rahiimahulloh - dibunuh dengan sadis.
Apakah ada hubungannya?"
Pesan seperti ini jelas sekali berniat menghasut publik, menebarkan FUD (Fear, Uncertainty, Doubt), membuat kesan bahwa Almarhum Dufi dibunuh karena membuat liputan terkait Esemka. Bahkan ada yang mengaitkannya dengan PKI.
Pembunuhan ini sudah ditangani polisi, namun setidaknya ada beberapa fakta yang bisa kita dapatkan dari beberapa sumber yang jelas terkait Almarhum Dufi:
1. Almarhum Dufi bekerja sebagai Freelance Sales Marketing di TV Muhammadiyah (TVMu) (Sumber: rilis TV Muhammadiyah)
2. Almarhum Dufi terakhir juga bekerja sebagai tenaga ahli di Pengembangan Usaha TVRI (Sumber: salah satu Direktur TVRI)
3. Almarhum Dufi BUKAN Wartawan di TVMu (yang bertugas meliput berita) dan juga tidak pernah ditugaskan untuk meliput berita tentang Esemka (karena bukan wartawan)
4. Terduga pelaku pembunuhan Dufi sudah ditangkap Polri
Maka saya berharap yang menyebarkan kedustaan terkait pembunuhan Almarhum Dufi, melakukan politisasi, sebaiknya bertaubat nasuha, meminta maaf kepada pihak yang difitnah baik di postingan maupun mengundang komentar fitnah, juga meminta maaf kepada keluarga korban.
1. Rilis TV Muhammadiyah
2. https://megapolitan.kompas.com/read/2018/11/20/21163781/direksi-dufi-bukan-jurnalis-tv-muhammadiyah
Berita Sebelumnya:
Posting Komentar