Minggu, 23 September 2018

Home » » Studi Banding Pengelolaan Lembaga Yayasan Al Ma'soem ke Pesantren Idrisiyyah

Studi Banding Pengelolaan Lembaga Yayasan Al Ma'soem ke Pesantren Idrisiyyah

  Asumsi selama ini, pendidikan itu industri, tapi di Ponpes Idrisiyyah pendidikan lebih kental unsur sosialnya
   
Studi Banding Pengelolaan Lembaga Yayasan Al Ma'soem ke Pesantren Idrisiyyah | (Foto: KEPO Idrisiyyah)
Mafaza-Online | Pengurus Tarekat Idrisiyyah menerima Kunjungan Silaturahim dan Study Banding Pengelolaan Yayasan Al Ma'soem, Bandung, Sabtu (11/08). Direktur Pendidikan Yayasan Al Ma'Soem, Asep Sujana menyampaikan "Kami berkunjung ke Idrisiyyah pada hakikatnya ingin mendapatkan wawasan tentang ilmu penyelenggaraan pendidikan dengan dasar ilmu ketarekatan," tuturnya.

Pendidikan di Idrisiyyah, masih kata Asep Sujana, bukan hanya pendidikan umum, tapi juga pesantren. Dari kunjungan ini pihaknya merasa mendapat sesuatu yang luar biasa, yang tidak ditemukan di dalam buku atau pun ketika dirinya menyelenggarakan pendidikan. "Idrisiyyah ini lebih mengembangkan kepada keikhlasan dan loyalitas, dibanding kepada materi yang diterima!" simpulnya. 
Idrisiyyah ini lebih mengembangkan kepada keikhlasan dan loyalitas, dibanding kepada materi yang diterima!

Pengurus Yayasan Al Ma'soem meninjau langsung | Foto: KEPO Idrisiyyah
Menurutnya, Sudah umum orang bekerja mengharap imbalan. "Tapi dari cerita yang didapat tadi, lebih menunjukan keikhlasan, loyalitas dengan contoh yang diberikan oleh sesepuh," katanya.

Setelah mengetahui sekilas  gambaran Pesantren Idrisiyyah dari Pengurusnya, Asep Sujana mengaku sangat terkesan, terutama tentang proses membangun masjid senilai Rp. 33 milyar selama 3 tahun. Dia terkaget kaget dengan istilah lelang Toh Tohan. Program habis-habisan yang digulirkan Syekh Akbar Fathurahman, ikhlas mengorbankan sebagian harta milik pribadi untuk kepentingan pendidikan yang ada di Pesantren Idrisiyyah.

"Saya pikir, ilmu yang mendasari penyelenggaraan pendidikan disini, Tarekat, bisa diterapkan pada ilmu-ilmu lain, sehingga memunculkan keikhlasan," ujarnya mencoba berteori. 

Asep menambahkan, selama ini dia berasumsi, pendidikan adalah industri. Akan tetapi kalau di Idrisiyyah pendidikan lebih kental unsur sosialnya. Jadi memang pola pikir yang ada di idrisiyyah itu luar biasa. "Bukan berfikir pendapatan, tapi bagaimana memberikan sesuatu yang terbaik untuk lembaga dan tentu saja untuk agama," ujar Asep.

Pengurus Tarekat Idrisiyyah dan Yayasan Al Ma'soem saling tukar cendera mata | FOTO: KEPO Idr

Silaturahim diakhiri dengan saling tukar Cendramata. Sebelum pulang Pengurus Yayasan Al Ma'Soem berkesempatan meninjau lingkungan Pesantren Tarekat Idrisiyyah.



Silakan klik:
Lengkapi Kebutuhan Anda
Share this article :

Posting Komentar