Sabtu, 05 Agustus 2017

Home » » SERAMBI ISLAMI TVRI Nasional: Mahabbah, Upaya Hamba Membangun Pilar Ruhani

SERAMBI ISLAMI TVRI Nasional: Mahabbah, Upaya Hamba Membangun Pilar Ruhani

Mafaza-Online | Syekh Akbar Muhammad Fathurahman M.Ag, Mursyid Tarekat Idrisiyyah yang menjadi narasumber tetap dalam program "Serambi Islami" di Televisi Republik Indonesia (TVRI) kembali mengisi acara ini. Serambi Islami merupakan Program unggulan Islami TVRI saluran Nasional yang ditayangkan secara langsung setiap Jumat, pukul 04.30-06.00 WIB.

Kali ini, Jumat (05/08), Syekh Fathurahman menyampaikan kajian tasawuf bertajuk "Mahabbah",.

Menurutnya, Mahabbah atau cinta kepada Allah, termasuk upaya hamba membangun pilar ruhani. Dalam Tasawuf istilah Pilar Ruhani biasa disebut dengan Maqamat. Sebuah keniscayaan, cinta kepada Allah SWT yang hakiki harus berlangsung dua arah. Seorang hamba mengaku cinta kepada Allah, maka Allah SWT pun menyambut cinta hamba-Nya. “Jadi connected (terhubung),” tuturnya.

Syekh Fathurahman mengutip Firman Allah SWT:

“Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.”  (QS. Al-Maidah [05]: 54)

Syekh Fathurahman melanjutkan, Mencintai Allah SWT  ada dua cara:

Pertama Ma'rifat (mengenal). Dalam hal ini, manusia dengan segala keterbatasannya tidak akan mampu mengenal Allah SWT. Dengan kasih sayangnya Allah SWT-lah yang memperkenalkan diri-Nya, “Salah satunya dengan Al-Asmaul Husna,” terangnya.

Asmaa'ul husna  adalah nama-nama Allah SWT yang indah dan baik. Asma berarti nama dan husna berarti yang baik atau yang indah, jadi asma'ul husna adalah nama nama milik Allah SWT yang baik lagi indah.

Langkah Kedua, menjalankan perintah-Nya dan menjauhi segala larangannya. Mendekatkan diri kepada Allah SWT tak cukup dengan menjalankan segala yang diperintahkan (wajib) lalu ditambah dengan amalan sunnah.

Imam Al-Gazali membuat suatu motivasi, Amalan Fardlu ibarat Modal dan amalan sunnah ibarat labanya (untung).

Selanjutnya Syekh Fathurahman menyampaikan, cinta kepada Allah SWT itu bertingkat-tingkat. Dimulai dengan usaha hamba cinta kepada Allah SWT melalui jalan mengenal-Nya. Hamba menjalankan perintah fardlu maupun sunnah. Ketika amalan terus  dilakukan secara istiqamah, maka Allah akan membalas cinta hamba tersebut.

Terakhir Syekh M. Fathurahman menjelaskan, ketika Allah SWT mencintai seorang hamba maka seluruh anggota badan hamba tersebut akan digerakan oleh Allah SWT. Dia menjadi ringan dalam mengerjakan kebaikan dan ketaatan. Ketika hambanya meminta kepada Allah, maka Allah akan mengabulkannya. Itu hal yang wajar, terjadi karena faktor kedekatan.

"Cinta hamba yang bersambut cinta-Nya Allah, inilah level tertinggi dari Mahabbah," pungkas Syekh Muhammad Fathurahman.

Semoga kita menjadi hamba-Nya yang mendapat cinta dari Allah SWT.

Mari kita dukung Program ini dengan memberi komentar di twitter:
  Serambi Islami TVRI

@serambi_islami



Artikel lainnya:

Silakan klik:
                                                         Lengkapi Kebutuhan Anda




Share this article :

Posting Komentar