Agar umat sibuk sendiri dan misi mereka jalan terus
Kultwit By: Tengku Zulkifli Usman
(Analis Politik Dunia Islam & Internasional)
Lanjut menyuntikkan dana ke PBNU 1,5 T, silakan bagi yang
menafsirkan itu adalah dana hibah pemberdayaan umat, tapi bagi saya itu adalah
dana panas politik(suddenly political hot money)
Tidak lama setelah itu, PPP yang kuat ikatannya dengan NU
langsung deklarasi dukungan buat Jokowi nyapres, PKB hanya menunggu waktu dan
hari baiknya saja
Dilanjutkan dengan meloloskan PT 20% maka kekuatan pihak
sebelah harus saya akui semakin kuat,
ditambah dengan lolos nya setnov dari penahanan KPK
Dalam waktu dekat, kemungkinan juga akan ada perombakan
kabinet, tujuannya semakin mensolidkan plot Jokowi cs, salah satu korbannya
mungkin PAN akan dikeluarkan dari koalisi kabinet kerja
Dilanjutkan dengan isu skandal beras, ini untuk menyerang
PKS dan akan ada isu lain nanti untuk menyerang Gerindra, bisa lewat kasus Sandiaga Uno yang masih jalan di pengadilan
Pengucuran dana 1,5 T ke PBNU itu untuk memecah buih suara
politik muslim kultural akar rumput agar gaungnya yang anti Jokowi tidak lagi
riuh terdengar
Bagi koalisi Jokowi, kekuatan oposisi yang ril hanya
Gerindra PKS, PAN bagi Jokowi bukan batu sandungan apa apa, toh dulu ketua MPR
naik dari PAN tidak lepas dari campur tangan istana
Kekalahan dalam pansus UU pemilu khususnya dalam butir PT
20% adalah telak bagi Gerindra PKS, oleh sebab itu PPP belum umumkan dukungan
buat Jokowi karena masih menunggu hasil pansus ini
Rencana selanjutnya dari koalisi Jokowi cs adalah
menaklukkan jawa tengah dan jawa timur lalu memberikan perlawanan hebat di jawa
barat
Hitungannya, jika jawa barat kalah dan Gerindra PKS yang
menang, maka jawa timur dan tengah adalah nafas terakhir plot Jokowi
Hitungan saya, jikapun Gerindra PKS menang di jawa barat,
maka menang nya akan tipis, namun PKS dan Gerindra akan kesulitan menang di
jateng dan jatim
Informasinya, koalisi Jokowi akan jual mahal mau koalisi
sama Gerindra PKS di jateng dan jatim karena niatnya mau berkuasa penuh di dua
provinsi ini sebagai modal besar pilpres 2019
Jokowi sedang menimbang beberapa nama sebagai cawapres nya,
salah satunya kapolri Tito Karnavian
Pasangan ini bagi saya mematikan kalau terwujud, bukan
karena kekuatan dua tokoh ini, tapi Jokowi tito adalah dua tokoh yang
mendapatkan dukungan asing yang cukup kuat, semoga pasangan ini tidak terwujud
Strategi lainnya, Jokowi akan memilih salah satu kader
demokrat atau kader PAN sebagai cawapres untuk benar benar memecah belah
koalisi oposisi yang saat ini tidak menguntungkan
Strategi terakhir adalah Jokowi memilih cawapres dari
kalangan sendiri didalam koalisi nya sendiri, bisa Golkar atau orangnya Golkar
diluar kabinet
Strategi terakhir ini akan ditempuh, jika Jokowi cs sudah
memastikan bahwa koalisi oposisi tidak akan kompak, karena memang menyatukan
PKS Gerindra - PAN, Demokrat dalam satu gerbong adalah sangat sulit
Jadi, semua isu dan kegaduhan dua tahun terakhir nanti
sampai pilpres itu bukan kegaduhan hukum, tapi kegaduhan politik untuk misi
melemahkan koalisi PKS Gerindra cs
Gak ada itu skandal beras, gak ada isu serobot lahan oleh
sandiaga uno, gak ada urgensi juga itu perppu buat ormas, itu hanya akal akalan
penguasa, agar umat sibuk sendiri dan misi mereka jalan terus
Karena kartel politik lebih maknyuss daripada beras maknyuss
itu sendiri.
Artikel
Sebelumnya:
Silakan
klik:
Lengkapi Kebutuhan
Anda
Posting Komentar