Rabu, 16 Desember 2015

Home » » Sembilan Pilar Bangunan Sistem Mutu

Sembilan Pilar Bangunan Sistem Mutu

Sejarah suksesnya pengajaran Al Quran di Al Hikmah Surabaya di awali dari sebuah statemen penglola; "Tidak Perlu Ada SDI Al Hikmah Jika Pengajaran Al Qurannya Jelek. Karena Untuk Al Quranlah Al Hikmah itu Didirikan."
 


Bagi lembaga dan guru Quran yang menggunakan Metode Ummi mohon diperhatikan 9 PILAR BANGUNAN SISTEM MUTU:

1. Goodwill Managemen,  institusi yang pembelajaran Al Qurannya baik hampir di pastikan bahwa pengelolaannya memiliki perhatian terhadap pembelajaran Al Quran

Sejarah suksesnya pengajaran Al Quran di Al Hikmah Surabaya di awali dari sebuah statemen penglola; "Tidak Perlu Ada SDI Al Hikmah Jika Pengajaran Al Qurannya Jelek. Karena Untuk Al Quranlah Al Hikmah itu Didirikan."

Pengelola berperan cukup besar pada iklim kerja yang kondusif pada guru dan KS, sehingga mereka bisa bekerja dan berprestasi secara optimal

Pengelola yang baik  sangat memikirkan jenjang karir dan kesejahteraan guru. Hal ini amat berpengaruh pada umur institusi dan continuous improvemen sdm di institusi tersebut.


2. Sertifikasi Guru,  adalah proses pertama dan utama yang harus dilakukan untuk menjamin mutu sebuah hasil.

Setifikasi guru adalah proses standarisasi mutu dapa setiap guru yang menggunakan metode Ummi dan upaya memberi contoh pada masyarakat luas tentang proses peningkatan mutu pendidikan melalui sertifikasi guru.

3. Tahapan baik dan benar. Tahapan yang baik adalah tahapan yang sesuai dengan karakteristik obyek yang akan di ajar. mengajar anak TKK tidak sama dengan mengajar anak - anak SD, demikian juga dengan mengajar orang dewasa

Tahapan yang benar adalah tahapan yang sesuia dengan bidang yang akan kita ajarkan. mengajar Al Quran tidak sama dengan mengajar matematika. setiap bidang studi memiliki karakteriktis yang khas.

Tahapan mengajarkan Al Quran yang baik adalah sesuai dengan problem kemampuan orang yanag baca Al Quran dan metode pengajaran bahasa yang sukses.

4. Target jelas dan terukur. Pertanyaannya adalah apakah kita bisa mengevaluasi PBM dengan baik jika targetnya  tidak jelas dan terukur. Target yang tidak jelas dan terukur sulit dievaluasi sehingga sulit  diantisipasi jika ada masalah.

Target yang terukur dan jelas bisa membantu guru dan manajemen untuk memberi solusi yang tepat jika terjadi masalah.

Target yang jelas dan terukur juga akan membantu kita untuk mengembangkan pembelajaran.

5. Mastery Learning yang konsisten. Dalam pembelajaran membaca Al Quran materi sebelumnya merupakan prasarat bagio materi sesudahnya. Sehingga ketuntasan materi sebelumnya sangat menentukan kelancaran sesudahnya.

Ketuntasan yang diharapkan dalam Ummi adalah mendekati 100%. Khususnya pada jilid sebelum Tajwid dan Gharib.
Prinsip dasar dalam mastery learning adalah bahwa siswa hanya boleh melanjutkan ke jilid berikutnya jika jilid sebelumnya sudah benar-benar baik dan lancar.

6. Waktu yang memadai. Target dan waktu adalah hal yang saling berhubungan. seberapa target yang akan dicapai adalah gambaran dari seberapa waktu yang dibutuhkan.

Banyak sebuah program tidak bisa dicapai karena waktu yang tersedia tidak mencukupi. Apakah mungkin anak/orang bisa membaca Al Quran dengan baik jika belajarnya hanya 1 minggu 1 kali atau 2 kali.

7. Quality Control yang intensif. Ada 2 jenis kontrol yang harus ada jika kita ingin mutu bisa dijaminkan; 1) Internal control dan 2) External Control.

Setiap kenaikan jilid harus melalui tes dari koordinator Al Quran dilembaga tersebut (internal control) dan untuk uji terakhir program harus dilakukan ikeh koordinatir wilayah yang ditunjuk (exterla control).

Mengontrol bukan berarti kita tidak percaya

8. Rasio guru dan siswa yang proporsional. Mutu hasil dari sebuah prses belajar bahasa sangat dipengaruhi oleh rasio guru dan siswa. Pengalaman PBM bahasa Inggris di sekolah-sekolah sampai hari ini sulit mencapai mutu yang baik selama rasio guru dan siswa tidaklah proporsional (1: 40)

Belajat membaca Al Quran adalah bagian dari belajar bahasa yang membutuhkan latian yang cukup untuk menghasilkan skill. Untuk itu dibutuhkan interaksi yang intens antara guru dan siswa. dan ini tidaklah mungkin terjadi jika rasionya  terlalu besar

9. Progress report setiap siswa sangat membantu kita agar masalah yang mungkin terjadi dalam proses belakar cepat diketahui dan diatasi.

Dpres repot setiap siswa membantu orang lain/orang tua untuk mengontrol proses belajar. Para orang tua bis memberi motifasi pada anak mereka jika dirasa perkembangan putra-putrinya dalam membaca Al Quran tidak lancart

Dengan adanya progres report setiap siswa juga bisa membantu guru untuk melakukan remidial teaching pada anak dengan meilhat titik-titik lemah dari catatan pada progress report.

Sumber:
 
Silakan klik:
Lengkapi Kebutuhan Anda



Share this article :

Posting Komentar

 
Copyright © 2011. Mafaza Online: Sembilan Pilar Bangunan Sistem Mutu . All Rights Reserved