Rabu, 12 Maret 2014

Home » » Derita Pengungsi di Kamp Yarmouk

Derita Pengungsi di Kamp Yarmouk

Pengepungan Pengungsi di Yarmouk Semakin Berat, Terpaksa Makan Kucing dan Anjing, dan 1 Kg Beras Senilai Rp 1,2 Juta!
  

Mafaza-Online.Com|SURIAH - Sudah tiga tahun krisis di Suriah,  kelompok hak asasi manusia internasional terkemuka mengeluarkan laporan terakhir pada hari Senin, 10 Maret mengungkapkan bahwa kejahatan perang Rezim Assad telah lama melakukan pengepungan dengan cara biadab atas  warga sipil Palestina dan Suriah di kamp Yarmouk .


”Kehidupan di Yarmouk kondisinya  semakin tak tertahankan bagi warga sipil yang hampir putus asa dalam  kelaparan dan terjebak semakin  menderita tanpa ada jalan keuar  untuk melarikan diri,” ujar Philip Luther, Direktur Program Timur Tengah dan Afrika Utara Amnesty International, mengatakan dalam pers rilisnya.

”Warga sipil dari Yarmouk sedang dijadikan pion yang disiapkan menghadapi kematian dalam permainan konflik  di mana mereka tidak memiliki kendali atas diri mereka sendiri.“

Laporan  penelitian Amnesty International, fakta membuktikan 128 dari mereka  telah meninggal karena  kelaparan dalam krisis kemanusiaan bencana tersebut.

Tempat yang menampung ribuan warga sipil di bawah pengepungan  rezim Suriah, sering dibombardir   serangan udara dan penembakan  senjata berat, yang diarahkan pada bangunan sipil seperti sekolah, rumah sakit dan sebuah masjid di Yarmouk, bahkan dokter dan staf medis juga menjadi target.

”Serangan rezim Assad yang membabi buta terhadap daerah sipil, banyak  menyebabkan kematian dan cedera serius, berulang kali rezim Assad menyerang area yang terdapat populasi besar, warga sipil tidak memiliki sarana untuk melarikan diri, rezim menunjukkan sikap kejam dan mengabaikan  prinsip-prinsip paling dasar dari hukum kemanusiaan internasional,” kata Philip Luther .

Pengungsi tinggal di kamp dengan akses terblokade, setidaknya 60 persen dari mereka di Yarmouk mengalami  kekurangan gizi, menghadapi kematian perlahan-lahan dengan tidak ada makanan yang tersedia bagi mereka.


“Pasukan Suriah melakukan kejahatan perang dengan mengakibatkan  kelaparan warga sipil akut sebagai senjata perang,” kata Philip Luther.

”Kisah nyata mengerikan ketika keluarga dalam keterpaksaan memakan kucing dan anjing, dan seringnya  warga sipil diserang oleh penembak jitu Rezim Assad saat mereka berupaya mencari makanan, ini semua menjadi rincian  cerita horor yang telah terwujud di Yarmouk.“

Pengepungan telah menyebabkan melonjaknya harga, dengan sebagian besar penduduk mengkonfirmasikan bahwa mereka tidak lagi bisa makan buah atau sayuran selama berbulan-bulan dan satu kilogram  beras dapat memakan  biaya hingga US $ 100 (Rp 1,2 juta untuk 1 Kg beras).

Amnesty International menyerukan kepada pihak rezim untuk mengakhiri kepungan terhadap  Yarmouk, dan mendesak untuk membebaskan  segera  tanpa syarat semua orang yang telah ditahan hanya karena pendapat politik mereka berbeda.

”Pemerintah Suriah harus segera mengakhiri pengepungan dan memungkinkan badan-badan kemanusiaan dibuka aksesnya untuk membantu penderitaan warga sipil,” tambahnya.

Setidaknya 150 orang dari Yarmouk telah ditangkap sejak April 2011, dan  lebih dari 80 orang masih ditahan hingga akhir Februari 2014.

OI.net|KH|ERAMUSLIM.Com


SIGAP (Solidaritas Gaza Aqsha Palestina)

Salurkan donasi terbaik Anda! Ayo bantu saudara-saudara kita di Palestina dan Suriah

Bagi kaum muslimin yang ingin ikut serta dalam kebaikan ini, silakan salurkan rizki terbaiknya ke Infaq Peduli Palestina lewat SIGAP (Solidaritas Gaza Aqsha Palestina).

Mari bersinergi, Kirim bantuan melalui

Muamalat Norek: 020 896 7284

Syariah Mandiri norek 069 703 1963.

BCA norek 412 1181 643 

 
Setelah transfer mohon konfirmasi ke 0878 7648 7687  dengan format : Nama/Alamat/ Nominal Donasi... / BankTujuan… /SIGAP

Syukran Jazakumullah Khairan Katsira

Semoga Allah SWT membalas kebaikan antum dengan kebaikan yang lebih baik lagi.

Jazakumullah Khairan Katsira.    
Share this article :

Posting Komentar

 
Copyright © 2011. Mafaza Online: Derita Pengungsi di Kamp Yarmouk . All Rights Reserved