Mafaza-Online.Com|SURIAH - Sudah tiga tahun krisis di Suriah, kelompok hak asasi manusia internasional terkemuka mengeluarkan laporan terakhir pada hari Senin, 10 Maret mengungkapkan bahwa kejahatan perang Rezim Assad telah lama melakukan pengepungan dengan cara biadab atas warga sipil Palestina dan Suriah di kamp Yarmouk .
”Kehidupan di Yarmouk kondisinya semakin tak tertahankan bagi warga sipil yang hampir putus asa dalam kelaparan dan terjebak semakin menderita tanpa ada jalan keuar untuk melarikan diri,” ujar Philip Luther, Direktur Program Timur Tengah dan Afrika Utara Amnesty International, mengatakan dalam pers rilisnya.
”Warga sipil dari Yarmouk sedang dijadikan pion yang disiapkan menghadapi kematian dalam permainan konflik di mana mereka tidak memiliki kendali atas diri mereka sendiri.“
Laporan penelitian Amnesty International, fakta membuktikan 128 dari mereka telah meninggal karena kelaparan dalam krisis kemanusiaan bencana tersebut.
Tempat yang menampung ribuan warga sipil di bawah pengepungan rezim Suriah, sering dibombardir serangan udara dan penembakan senjata berat, yang diarahkan pada bangunan sipil seperti sekolah, rumah sakit dan sebuah masjid di Yarmouk, bahkan dokter dan staf medis juga menjadi target.
”Serangan rezim Assad yang membabi buta terhadap daerah sipil, banyak menyebabkan kematian dan cedera serius, berulang kali rezim Assad menyerang area yang terdapat populasi besar, warga sipil tidak memiliki sarana untuk melarikan diri, rezim menunjukkan sikap kejam dan mengabaikan prinsip-prinsip paling dasar dari hukum kemanusiaan internasional,” kata Philip Luther .
Pengungsi tinggal di kamp dengan akses terblokade, setidaknya 60 persen dari mereka di Yarmouk mengalami kekurangan gizi, menghadapi kematian perlahan-lahan dengan tidak ada makanan yang tersedia bagi mereka.
“Pasukan Suriah melakukan kejahatan perang dengan mengakibatkan kelaparan warga sipil akut sebagai senjata perang,” kata Philip Luther.
”Kisah nyata mengerikan ketika keluarga dalam keterpaksaan memakan kucing dan anjing, dan seringnya warga sipil diserang oleh penembak jitu Rezim Assad saat mereka berupaya mencari makanan, ini semua menjadi rincian cerita horor yang telah terwujud di Yarmouk.“
Pengepungan telah menyebabkan melonjaknya harga, dengan sebagian besar penduduk mengkonfirmasikan bahwa mereka tidak lagi bisa makan buah atau sayuran selama berbulan-bulan dan satu kilogram beras dapat memakan biaya hingga US $ 100 (Rp 1,2 juta untuk 1 Kg beras).
Amnesty International menyerukan kepada pihak rezim untuk mengakhiri kepungan terhadap Yarmouk, dan mendesak untuk membebaskan segera tanpa syarat semua orang yang telah ditahan hanya karena pendapat politik mereka berbeda.
”Pemerintah Suriah harus segera mengakhiri pengepungan dan memungkinkan badan-badan kemanusiaan dibuka aksesnya untuk membantu penderitaan warga sipil,” tambahnya.
Setidaknya 150 orang dari Yarmouk telah ditangkap sejak April 2011, dan lebih dari 80 orang masih ditahan hingga akhir Februari 2014.
OI.net|KH|ERAMUSLIM.Com
SIGAP (Solidaritas Gaza Aqsha Palestina)
Salurkan donasi terbaik Anda! Ayo bantu saudara-saudara kita di Palestina dan Suriah
Bagi kaum muslimin yang ingin ikut serta dalam kebaikan ini, silakan salurkan rizki terbaiknya ke Infaq Peduli Palestina lewat SIGAP (Solidaritas Gaza Aqsha Palestina).
Mari bersinergi, Kirim bantuan melalui
Muamalat Norek: 020 896 7284
Syariah Mandiri norek 069 703 1963.
BCA norek 412 1181 643
Setelah transfer mohon konfirmasi ke 0878 7648 7687 dengan format : Nama/Alamat/ Nominal Donasi... / BankTujuan… /SIGAP
Syukran Jazakumullah Khairan Katsira
Semoga Allah SWT membalas kebaikan antum dengan kebaikan yang lebih baik lagi.
Jazakumullah Khairan Katsira.
Posting Komentar