Selasa, 18 Februari 2014

Home » » PERTEMUAN ABBAS DENGAN MAHASISWA ZIONIS: Pukulan Bagi Pemboikotan Akademik

PERTEMUAN ABBAS DENGAN MAHASISWA ZIONIS: Pukulan Bagi Pemboikotan Akademik

Langkah ini menguntungkan Israel dan pada saat yang sama menyingkirkan pimpinan Palestina

Mafaza-Online.Com|ALQUDS – Perhimpunan Mahasiswa Palestina mengecam pertemuan Presiden Otoritas Palestina Mahmud Abbas dengan sekelompok aktivis gerakan mahasiswa Zionis, Ahad (16/2), di kantor Otoritas Palestina di Ramallah. Dalam pertemuan tersebut Abbas menyampaikan pernyataan yang keluar dari konstanta Palestina dan dan konsensus nasional.

Dalam pernyataannya, Perhimpunan Mahasiswa Palestina menilai pertemuan itu merupakan tamparan dan pukulan bagi gerakan pemboikotan akademik. Alih-alih diuntungkan, gerakan Zionis dan entitas Zionis memanfaatkan pertemuan-pertemuan seperti ini untuk memutihkan lembaran-lembarannya di dunia dan untuk melemahkan gerakan pemboikotan dengan dalih ada dialog yang terjadi dan karena itu dunia tidak punya hak untuk memboikot entitas Zionis. Pada saat yang sama, justru menyingkirkan pimpinan Palestina.

Langkah ini dinilai sebagai bagian dari jalan perundingan yang mandul, yang tidak mendapatkan dukungan rakyat Palestina. langkah ini menjadi payung bagi entitas Zionis dalam melakukan kejahatan dan kebijakan rasisnya, yang berdampak kepada pelemahan perjuangan Palestina. 

Di saat kampus-kampus Zionis melakukan kebijakan pembungkaman dan larangan aktivitas bagi mahasiswa Palestina. Sebaliknya diberikan area aktivitas yang luas bagi gerakan-gerakan mahasiswa Zionis.

Harusnya pemimpinan Palestina mengangkat masalah ini untuk mengungkap kebijakan rasis yang dilakukan kampus-kampus Zionis ke dunia, bukan semakin terperosok ke dalam orbit perundingan.

Perhimpunan Mahasiswa Palestina mengecam pernyataan Abbas dalam pertemuan dengan para mahasiswa Zionis tersebut dan menilainya sebagai pemberian konsesi secara gratis dan telah keluar dari konstanta Palestina.

Dalam pernyataannya, Abbas menegaskan setuju dengan adanya pertukaran tanah, mengakui adanya provokasi Palestina di media masa dan perangkat pendidikan, dia menampik ingin merubah “realitas sosial” di entitas Zionis. Dia menegaskan bahwa solusi masalah pengungsi Palestina melalui kesepakatan dan tidak dengan pemaksaan, dia juga mengatakan bila Israel ke PBB dan mendapatkan pengakuan dunia sebagai negara Yahudi “maka kami akan menghormati pengakuan ini”, dan terakhir Abbas meyakinkan para aktivis gerakan mahasiswa Zionis tersebut bahwa Palestina tidak akan menggunakan kekerasan bila perundingan gagal. 

Mengomentasi pernyataan Abbas tersebut, Perhimpunan Mahasiswa Palestina menyebutnya itu berbahaya dan menyerukan kekuatan-kekuatan nasional Palestina untuk mengambil sikap tegas terhadap pelepasan-pelepasan hak oleh Abbas ini, yang tak seorang pun rakyat Palestina memberinya mandat untuk dia berikan itu semua kepada entitas Zionis.

Perhimpunan Mahasiswa Palestina menegaskan pentingnya segera menghentikan perundingan dan kembali ke perlawanan rakyat untuk melawan penjajah Zionis, serta menggalang tekanan dunia dan pemboikotan terhadap entitas Zionis untuk mengisolasinya secara internasional dan membuatnya membayar harga atas kejahatan dan agresinya.

Pertemuan yang dilakukan Abbas seperti ini dinilai kontradiksi dengan gerakan pemboikotan yang mulai mendapatkan sambutan dan mengalami peningkatan. (asw/ Infopalestina) 





Silakan di Klik
Bantal Donat Murah Meriah

Share this article :

Posting Komentar