Kamis, 14 Februari 2013

Home » » Obrolan Hangat Cak Nun dengan Anis Matta | Roadshow Jogja

Obrolan Hangat Cak Nun dengan Anis Matta | Roadshow Jogja

MafazaOnline-JOGJA - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang baru terpilih Anis Matta melakukan roadshow ke Yogyakarta, Kamis-Jumat (7-8 Februari 2013).


Agenda pertama Bung Anis setiba di Yogyakarta adalah makan malam dan bincang-bincang dengan awak media para wartawan Yogyakarta di RM Ny Soeharti Gedong Kuning selepas Isya, Kamis (7/2).

Agenda kedua beliau memimpin rapat dengan jajaran pengurus DPW PKS DIY sampai sekitar pukul 23.00.

Nah, agenda ketiga Presiden PKS yang akhir-akhir ini sering dijuluki 'Soekarno Baru' ini sowan ke rumah Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) yang terletak di daerah belakang (Barat) Malioboro. Bung Anis ditemani Fahri Hamzah, DR Sukamta (Ketua DPW PKS DIY), Cahyadi Takariawan, dan pengurus-pengurus PKS dan kader-kader, termasuk admin yang berkesempatan hadir (ehm).

"Ini pertemuan kultural," demikian Cak Nun merespon baik kehadiran Presiden PKS beserta rombongan.

"Sewaktu Anis SMA saya sudah sering berkeliling ke Makasar. Bertemu tokoh-tokoh masyarakat dan sangat mengenal kultur budaya Bugis Makasar," Emha mengawali obrolan yang sangat akrab penuh tawa lesehan di teras rumahnya.

"Kalau di genre musik. Bung Anis membuka konser kepemimpinannya dengan musik Rock, 'INI KONSPIRASI..!!'," ujar Cak Nun dengan melengking mengucap 'INI KONSPIRASI' mengomentari pidato politik Anis Matta yang menggegerkan dunia dan diliput serta disiarkan secara live oleh beberapa tivi.

"Kalau Anis Matta ngomong konspirasi baru kemarin, saya justru sudah dari dulu bicara konspirasi. Bahkan konspirasi global. Gak mungkin hidup ini tanpa konspirasi. Konspirasi biasanya bahasa untuk si korban, sedang si pembuat menyebutnya protokol," lanjut Cak Nun.

Mendengar kata 'protokol' saya jadi langsung teringat seruan Anis Matta di Medan untuk 'belajar' dari film Mission Impossible 4: Ghost Protocol. (ehm lagi)

    "Kata konspirasi itu harus dijaga. Bangsa Indonesia harus mengenal kata ini." (Cak Nun)


Menanggapi tentang kasus yang sedang menimpa PKS, Cak Nun bilang: "Kasus itu rizki dan potensi terbesar di zaman ini.  Jadi jangan kecil hati dengan kasus. Itu bisa menjadi berkah min haitsu laa yahtasib asal kita pandai mengarasemennya."

"Kalau kemarin sudah diawali dengan 'Rock', nanti dipilih yang slow, jazz, harus diatur ritmenya, diatur aransemennya biar indah. Budaya bugis yang tegas harus juga diperindah dengan ludruk."

"Saya malah berharap Bung Anis tidak hanya menjadi milik PKS. Potensi yang bagus ini harus kita dorong agar dia menjadi milik Indonesia. Ini momentum PKS untuk menunjukan kebaikan-kebaikannya. Mumpung lagi menjadi sorotan."

"Dengan kasus dan konspirasi ini saya yakin anda semua (PKS) menjadi lebih dewasa, lebih akurat, lebih berbobot, lebih terbuka dalam melihat segala sesuatu."

"Kalau anda sudah memulai, maka tuntaskan!" pesan terakhir Cak Nun yang ditujukan secara khusus kepada Anis Matta. 

*Catatan: sepanjang obrolan kurang lebih satu setengah jam (23.30-01.00) tak ada yang tak ketawa dengan guyonan khas Cak Nun. Dari awal sampai akhir ger geran terus. bicara kalau dengan nuansa budaya memang cita rasanya berbeda, apalgi dengan budayawan sekaliber Emha Ainun Nadjib.

Sumber: PKS Piyungan

Nasi Jagung Manglie: Solusi untuk Penderita Diabetes
Share this article :

Posting Komentar