Selasa, 21 Januari 2025

Home » » DEBAT SENGIT! Kholid Nelayan Cerdas Bikin Satu Studio Terkesima

DEBAT SENGIT! Kholid Nelayan Cerdas Bikin Satu Studio Terkesima

DEBAT SENGIT! Kholid Nelayan Cerdas Bikin Satu Studio Terkesima
Debat Sengit! Kholid Nelayan cerdas membungkam Staf Desa sampai mati kutu, hingga satu studio terkesima 

Mafaza Online | Debat seru terjadi dalam forum diskusi Terkait pagar bambu sepanjang 30 kilometer di laut Fantura, kronjo Kabupaten Tangerang. 


Kholid seorang nelayan asal Serang Utara, Banten, yang dengan lantang menyuarakan keresahannya terhadap dampak pagar tersebut terhadap para nelayan.


Kholid Membuka Panggung “Pagar bambu itu bikin kami para nelayan terganggu,” tegas Kholid. “Kami harus memutar jauh, habiskan solar, dan banyak perahu tersangkut bambu. Intinya, tidak ada manfaatnya bagi kami.”


Pernyataan sederhana namun mengena ini menjadi titik awal debat sengit yang memaksa pihak-pihak terkait untuk menjelaskan posisi mereka.


Baca juga : Pantai Karang Jahe Salah Satu obyek wisata Juara Jambore Pokdarwis Jateng


Silakan Klik:

۞GERAKAN WAKAF AL QURAN۞

Hanya dengan Rp 50.000 Anda sudah ikut berdakwah

Karni Ilyas melontarkan pertanyaan PADA KHOLID: "Presiden Prabowo pernah memerintahkan pagar ini dicabut. Apa respons nelayan?"


Kholid menjawab lugas, "Pandangan masyarakat dan pengelola negara itu beda. Kalau itu melanggar, ya cabut saja, kenapa harus tunggu 20 hari? Kalau masyarakat melanggar hukum, langsung dihukum. Tapi kalau yang melanggar pihak besar, kok seperti pura-pura tidak tahu? Semua orang tahu siapa pelakunya. Apa perlu saya sebutkan di sini?"


Ucapan Kholid yang tegas dan bernas membuat suasana forum semakin memanas.


Tarsin, Staf Desa, Mencoba Membela diri, Tarsin, yang mengaku sebagai perwakilan nelayan Desa Kohod, memberikan pembelaan: “Kami, nelayan Desa Kohod, tidak merasa terganggu. Bahkan pagar bambu itu membantu kami saat paceklik untuk mencari kerang hijau.”


Namun, Kholid tak tinggal diam. Dengan nada tenang tapi menusuk, ia menanggapi, "Maaf sebelumnya, kayanya yang seperti ini biasanya staf desa, ya?"


Tarsin mencoba meluruskan: "Betul, saya memang staf desa."


Kholid kemudian memberikan pernyataan yang membuat seisi ruangan terpaku: “Begini, Pak Karni, seseorang berpikir tergantung sumbernya. Kalau sumber pengetahuannya keruh, maka pikirannya akan keruh. Kalau motivasi seseorang hanya untuk jabatan atau kepentingan sementara, ya pemikirannya akan terganggu oleh itu. Tapi kalau motivasinya untuk kebenaran, untuk Allah, maka pemikirannya akan jernih. Dan saya percaya itu."


Seketika Forum Berubah Hening, Ucapan Kholid ditutup dengan tepuk tangan gemuruh dari para hadirin, termasuk Karni Ilyas, yang tampak terkesan dengan kecerdasan sang nelayan. Keberanian dan kejujuran Kholid dalam menyuarakan aspirasinya menjadi inspirasi bagi banyak orang, bahwa kebenaran bisa datang dari mana saja, termasuk dari seorang nelayan sederhana.


Baca juga : Empat Hal Pokok yang menjadi Pertimbangan Kepengurusan JATMAN

Video 


Silakan Klik:

Mafaza-Store

Lengkapi Kebutuhan Anda

#kholidnelayan #nelayancerdas #pagarlaut


Share this article :

Posting Komentar