![]() |
Sejarah Getuk Magelang dari Masa Kelaparan hingga Makanan Bangsawan |
Mafaza Online | Getuk Magelang adalah salah satu camilan khas Kota Magelang, Jawa Tengah.
Dalam penulisan, "getuk" acap ditulis juga dengan "gethuk".
Getuk atau gethuk memiliki tekstur lembut dengan rasa manis gurih. Getuk Magelang kira-kira bentuknya senada dengan getuk lindri.
Laman sumber literatur Kompas.com edisi 14 Oktober 2022 memberikan informasi bahwa singkong tua adalah bahan dasar untuk getuk dengan tekstur lembut.
Masa penjajahan Jepang pada era 1940-an adalah masa pemberi inspirasi munculnya sejarah getuk di Magelang.
Pada masa penjajahan Jepang itu, kelaparan melanda rakyat Magelang lantaran beras, sebagai makanan pokok, diangkut pulang oleh penjajah Jepang.
Alhasil, yang tersedia adalah tanaman singkong atau ketela pohon. Tanaman singkong dan ketela pohon menjadi tanaman alternatif masyarakat Magelang kala itu.
![]() |
Getuk Magelang |
Ali Mohtar mengukus singkong hingga matang. Ia lantas menumbuk singkong kukusan itu hingga lembut. Singkong kukusan itu kemudian diberi taburan gula pasir.
Getuk pun siap disantap. Waktu berjalan terus, sampai kini, getuk sudah menjadi makanan banyak kalangan dari rakyat kebanyakan hingga bangsawan.
Di Kota Magelang, selain Getuk Karet yang kini dilanjutkan oleh cucu Ali Mohtar, Sri Rahayu, ada tiga jenama usaha getuk yang dikenal banyak masyarakat.
Ketiganya adalah Getuk Trio, Getuk Eco, dan Getuk Borobudur. | KOMPAS.com
Video
Posting Komentar