KISAH TELADAN Doa Meminta Lawan yang Kuat
Doamu menentukan kualitas dirimu
Mafaza-Online | Bila kerinduan atas mati syah1d telah merasuki jiwa seoran mukmin, maka ia akan menjadi seorang pemberani dan rela berkorban demi membela agamanya.
Sebaliknya, seorang yang takut mati, ia akan menjadi seorang pengecut hanya memikirkan kehidupannya saja.
Seseorang yang bergairah untuk syah1d, maka di hatinya tidak ada rasa cinta kepada harta dan tidak ada takut kepada musuh.
Baca Juga :
Sholawatan Padhang mBulan Santri MI Daarussalaam Karangmalang
Sahabat Nabi Muhammad ﷺ bernama Abdullah bin Jahsy dan Saad bin Abi Waqqash adalah seorang petarung yang pemberani. Dalam Perang Uhud, keduanya berdoa di medan pertempuran.
Abdullah bin Jahsy Ra berkata kepada Sayyidina Sa'ad bin Abi Waqqaash Ra, " Sa'ad, mari kita berdoa bersama!”
Maksudnya, yang satu berdoa, yang satu lagi mengamininya. Doa seperti ini lebih cepat dikabulkan Allah SWT.
Sa'ad bin Abi Waqqash Ra berdoa begini, “Ya Allah, jika esok kami bertempur, hadapkanlah kepadaku musuh yang berani, yang menyerangku dengan hebat, lalu aku melawannya dengan hebat pula. Kemudian karuniailah aku kemenangan sehingga dapat membunuhnya di jalan-Mu, dan karuniailah aku rampasannya!”
Lalu diamini oleh Abdullah bin Jahsy. Kini giliran Abdullah bin Jahsy yg berdoa, “Ya Allah, jika esok kami bertempur, maka hadapkanlah kepadaku musuh yang kuat, lalu aku melawannya dengan hebat pula dan diapun menyerangku dengan segenap kekuatannya. Lalu, dia membunuhku dan memotong hidung dan telingaku.
Sehingga pada Hari Kiamat nanti, ketika aku dibawa ke hadapan-Mu, Engkau akan bertanya, “Hai Abdullah, mengapa hidung dan telingamu terpotong?”
Aku akan menjawab, Ya Allah, hidung dan telinga terpotong di jalan-Mu bersama Rasul-Mu.' Engkau akan berkata, “Benar, semuanya terpotong di jalan-Ku.'”
Sayyidina Sa'ad bin Abi Waqas pun mengamininya. Esoknya, terjadilah pertempuran sengit dan doa keduanya dikabulkan Allah SWT, persis sebagaimana doa yang mereka minta.
Begitulah doa petarung yang berkelas. Mereka tak bangga dan tak berharap melawan atau berhadapan dengan musuh sekelas ayam sayur atau lemah. Karena jika mereka memenangkan pertarungan dengan lawan yang hebat dan kuat, maka itu lah pertarungan yang sesungguhnya. Dialah sang juara sejati.
Sebelumnya :
Keutamaan Mendidik Anak Perempuan
Video
⌣»̶·̵̭̌·̵̭̌☀̤̈Mafaza-Store..☀̤̈̇·̵̭̌·̵̭̌«̶⌣
#ibroh #doa
Posting Komentar