Bahagia secukupnya, sedih pun seperlunya
Masih banyak salah paham dan mitos seputar hipertensi, yuk kenali penyebabnya
Mafaza-Online | Berdasarkan penyebabnya, ada dua jenis hipertensi yang umum terjadi, yaitu hipertensi primer dan hipertensi sekunder.
Hipertensi primer adalah jenis hipertensi yang berkembang dari waktu ke waktu tanpa penyebab yang dapat diidentifikasi.
Sedangkan, hipertensi sekunder adalah jenis hipertensi yang terjadi dengan cepat dan bisa menjadi lebih parah daripada hipertensi primer.
Secara umum, penyebab hipertensi adalah sebagai berikut:
1. Faktor genetik atau keturunan
Salah satu penyebab hipertensi bisa jadi karena faktor genetik atau keturunan. Itu artinya, ada mutasi gen atau kelainan genetik yang diwarisi orangtua sehingga membuat Anda, secara genetik, mengalami hipertensi.
2. Perubahan fisik
Perubahan fisik yang semakin menua juga bisa menjadi penyebab hipertensi. Jika Anda mengalami perubahan fungsi ginjal karena penuaan, maka keseimbangan garam dan cairan alami tubuh akan terganggu. Alhasil, tekanan darah tubuh ikut meningkat.
3. Pola hidup tidak sehat
Pilihan pola hidup yang dijalani merupakan penyebab hipertensi yang paling sering terjadi.
Sebagai contoh, kebiasaan merokok, terlalu banyak konsumsi makanan asin, terlalu banyak konsumsi makanan manis, serta kurangnya aktivitas fisik.
Hal-hal tersebut yang dapat menyebabkan kelebihan berat badan (obesitas) sehingga bisa meningkatkan faktor risiko hipertensi.
4. Adanya kondisi medis tertentu
Beberapa kondisi medis tertentu bisa menjadi penyebab hipertensi muncul, yakni:
- Penyakit ginjal
- Obstructive sleep apnea
- Cacat jantung bawaan
- Masalah tiroid
- Efek samping konsumsi obat
- Penggunaan obat-obatan terlarang
- Penyalahgunaan alkohol
- Masalah kelenjar adrenal
- Tumor endokrin tertentu
Apa saja faktor risiko hipertensi?
Adapun berbagai faktor risiko yang dapat meningkatkan terjadinya hipertensi secara umum adalah:
- Jika Anda berusia lebih dari 65 tahun
- Berasal dari ras kulit hitam
- Mengalami obesitas atau kelebihan berat badan
- Memiliki keluarga yang mengidap tekanan darah tinggi
- Mengonsumsi terlalu banyak garam dan kekurangan buah maupun sayuran
- Tidak melakukan olahraga teratur
- Mengonsumsi banyak alkohol atau kopi (atau minuman kafein lain)
- Merokok
- Kurang tidur atau mengalami kesulitan tidur
- Mengalami stres
Bagaimana cara mengobati hipertensi?
Pada dasarnya,pengobatan hipertensi yang direkomendasikan dokter disesuaikan dengan usia dan kondisi pasien, serta tingkat keparahan tekanan darah tinggi yang dialami.
Cara mengobati hipertensi yang umum direkomendasikan dokter, meliputi perubahan gaya hidup dan penggunaan obat penurun tekanan darah.
Berikut adalah penjelasan mengenai cara mengobati hipertensi selengkapnya.
1. Kurangi asupan garam
Salah satu cara mengobati hipertensi adalah dengan mengurangi asupan makanan mengandung garam.
WHO merekomendasikan pengurangan konsumsi garam hingga di bawah 5 gram per hari untuk membantu mengurangi risiko hipertensi.
2. Tidak merokok
Merokok tidak hanya bisa meningkatkan faktor risiko hipertensi, melainkan juga memunculkan berbagai gangguan kesehatan lain.
Maka dari itu, Anda tidak dianjurkan untuk merokok agar terbebas dari faktor risiko hipertensi dan gangguan kesehatan lainnya.
3. Lakukan latihan fisik secara teratur
Pengobatan tekanan darah tinggi sekaligus cara mencegah hipertensi juga perlu melakukan aktivitas fisik secara teratur setidaknya 150 menit setiap minggu.
Anda bisa membaginya menjadi 30 menit per hari agar tubuh bisa beradaptasi. Jenis olahraganya pun tidak perlu rumit. Contohnya, berjalan, jogging, bersepeda, dan berenang.
4. Hindari stres
Menghindari atau belajar mengelola stres dapat membantu seseorang untuk mengendalikan tekanan darah tinggi.
Anda bisa melakukan meditasi, yoga, hobi yang Anda gemari, atau memanjakan diri di spa.
5. Hindari konsumsi alkohol
Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat meningkatkan faktor risiko tekanan darah. Maka dari itu, penderita hipertensi diimbau untuk menghindari tindakan pencegahan ini.
6. Terapkan pola makan yang seimbang
Penderita perlu mengubah pola makannya agar nutrisi yang masuk ke tubuh menjadi lebih seimbang.
Misalnya, dengan mengonsumsi lebih banyak buah, sayur, ikan, gandum utuh, dan kacang-kacangan, serta mengurangi makanan berminyak dan berlemak.
7. Jaga berat badan
Kelebihan berat badan dapat berkontribusi terhadap penyebab hipertensi. Pasalnya, jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Oleh karena itu, penderita hipertensi perlu menurunkan berat badannya bila berlebihan.
8. Minum obat penurun tekanan darah
Jika pola hidup tidak cukup sebagai pengobatan hipertensi, dokter mungkin akan meresepkan obat penurun tekanan darah.
Penggunaan obat penurun tekanan darah juga disesuaikan dengan usia dan kondisi pasien, serta tingkat keparahan tekanan darah tinggi yang dialami.
Beberapa jenis obat penurun tekanan darah untuk mengobati hipertensi, yaitu:
- Obat diuretik, seperti hydrochlorothiazide.
- Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor, seperti lisinopril dan captopril.
- Angiotensin II receptor blockers (ARBs), seperti candesartan dan losartan.
- Calcium channel blocker atau antagonis kalsium, seperti amlodipine dan diltiazem.
- Beta blockers atau penghambat beta, seperti atenolol dan bisoprolol.
Namun, perlu diingat bahwa Anda harus mematuhi aturan pakai obat penurun tekanan darah dengan tepat.
Hal ini bertujuan agar meminimalisir efek samping maupun interaksi dengan makanan yang mungkin saja terjadi.
Bagaimana cara mencegah hipertensi?
Walaupun sudah melakukan berbagai cara mengobati hipertensi, Anda tetap melakukan tindakan pencegahan hipertensi agar gejala tekanan darah tinggi tidak muncul lagi di kemudian hari.
Cara mencegah hipertensi yang bisa dilakukan, yakni:
- Kurangi konsumsi garam dan menjalani diet sehat
- Kurangi konsumsi alkohol dan kafein
- Kurangi berat badan jika diperlukan
- Olahraga secara teratur
- Istirahat yang cukup
- Kelola stres dengan baik
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi serius yang dapat menjurus ke berbagai masalah medis lainnya, seperti stroke dan penyakit jantung.
Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk segera berkonsultasi ke dokter seraya menjalani pola hidup yang tepat, bila Anda atau orang-orang terdekat Anda memiliki tekanan darah tinggi.
Baca juga :
TARBIYAH BERKESINAMBUNGAN Akar Menumbuhkan Bidang-Bidang Lain dalam Harakah
Mafaza TV
Silakan Klik:
Hanya dengan Rp 50.000 Anda sudah ikut berdakwah
Posting Komentar