Mafaza-Online | Ramadhan sebentar lagi. Bulan agung yang penuh berkah, rahmat dan ampunan. 
MUNGGAHAN Keutamaan Bulan Ramadhan
Bulan suci yang memiliki banyak kemuliaan dan keutamaan. Bulan berkah bagi umat Islam, karena dibukanya pintu kebaikan yang diganjar berlipat pahala.
Detik ke detik di bulan Ramadhan sangat berarti. Waktu yang Tidak akan disia-siakan oleh semua orang beriman.
Tentang penggunaan waktu dan keutamaan Ramadhan, tergambar dalam kisah dari mimpi sahabat Rasulullah ﷺ, Thalhah bin Ubaidillah ra.
Kisah diawali tentang dua orang lelaki bertakwa dari suku Qudhaah yang selalu bekerjasama dan berlomba dalam kebaikan. Berjuang dengan tenaga, harta dan segenap jiwa raganya untuk dakwah Islam.
Hingga saatnya tiba, keduanya dengan gembira memenuhi seruan jihad. Mereka berharap mati syahid yang dijamin masuk surga.
Dalam perang tersebut, seorang menjumpai syahid sedang seorang lainnya pulang membawa kemenangan.
Setahun kemudian, ia meninggal karena sakit. Suatu malam Thalhah bermimpi tentang keduanya.
Dalam mimpinya, Thalhah berada di depan pintu surga bersama kedua sahabat tersebut.
Tiba-tiba dari dalam surga terdengar suara memanggil sahabat yang meninggal karena sakit dan mempersilakan masuk surga.
Setelah itu baru terdengar suara lagi memanggil sahabat yang mati syahid, dan masuklah ia ke dalam surga.
Lalu kembali terdengar suara dan berkata kepada Thalhah, “Kembalilah karena belum waktumu masuk surga."
Thalhah pun terbangun.
Keesokannya Thalhah menceritakan mimpi tersebut kepada sahabat-sahabat lainnya, namun mereka tidak percaya.
Bagaimana mungkin sahabat yang meninggal karena sakit dipanggil lebih dahulu masuk surga daripada yang mati syahid.
Kisah ini pun sampai pada Rasulullah ﷺ, lalu dipanggil Thalhah untuk menceritakan.
Mendengar cerita mimpi Thalhah tersebut, Rasullullah ﷺ membenarkannya.
Para sahabat pun bingung.
“Mengapa temannya yang meninggal terakhir masuk surga lebih dulu daripada temannya yang meninggal karena mati syahid?’’
Rasulullah ﷺ bertanya balik: “Bukankah temannya itu masih hidup setahun setelah kematiannya?”
Mereka menjawab: “Betul!"
Rasulullah ﷺ bertanya: “Dan bukankah ia masih mendapati Ramadhan, lalu ia berpuasa, melakukan shalat ini dan itu selama satu tahun itu?”
Mereka menjawab: “Betul."
Maka Rasulullah ﷺ berkata: “Maka jarak antara mereka lebih jauh daripada jarak antara langit dan bumi” (HR Ahmad, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban)
Betapa keutamaan Ramadhan dapat mengalahkan keutamaan seorang yang mati syahid.
Sudah sepatutnya kita bersiap, sehingga dapat lancar mengisi bulan penuh kemuliaan tersebut dengan ibadah sesuai anjuran Rasulullah ﷺ.
Marilah kita bersemangat dalam menjalankan ibadah selama bulan Ramadhan dengan memahami keutamaan-keutamaan ibadah yang dilakukan, sehingga bisa menjiwai dan merasakan nikmatnya menjalankan suatu amal kebajikan.
Selain persiapan, buat target setiap harinya:
membaca Al-Qur'an,
shalat tarawih,
shalat tahajud,
shalat witir,
berdzikir, berdoa,
dan melakukan ibadah yang lainnya.
Apalagi di akhir Ramadhan ada Malam Lailatul Qadr. Dalam upaya menjaring lailatul qadr mengisinya dengan itikaf di sepuluh hari terakhir.
Juga zakat fitrah yang hanya ada di bulan ramadhan. Selain ibadah fisik isi dengan ibadah maliyah, infaq dan sodaqoh.
Hingga sucilah kita, lahir, batin dan juga harta. Suci bagai bayi yang baru lahir, suci tanpa dosa. Idul fitri kembali pada kesucian.
MafazaTV👇
Silakan klik:
Posting Komentar