Selasa, 27 Desember 2022

Home » » SEORANG MURID Bagaikan Mayit di hadapan Mursyidnya

SEORANG MURID Bagaikan Mayit di hadapan Mursyidnya

Suasana Masjid Al Fattah Tasikmalaya | Ilustrasi
Jadilah seorang murid di hadapan gurunya seperti mayat di hadapan orang yang memandikannya.


Mafaza-Online | Para Ulama Shufiyyah menyatakan hal ini kepada murid-muridnya agar berhasil dalam perjalanan suluknya,


كُنْ عِنْدَهُ كَالْمَيِّتِ عِنْدَ مُغْسِلٍ


Jadilah seorang murid di hadapan gurunya seperti mayat di hadapan orang yang memandikannya.


Syaikh Akbar Muhyiddin Ibnu ‘Arabi Rhm menulis: 


“Seumur hidupmu, kamu tidak akan dapat menjauhkan diri dari kekuasaan hawa nafsu dan kemungkaran selama keinginan-keinginanmu tidak disalurkan menurut perintah Allah dan Sunnah Nabi Saw. 


Maka jika kamu bertemu dengan seorang kekasih Allah, tumbuhkanlah rasa hormat dalam hatimu, layanilah dia dengan baik dan ikutilah ajaran-ajarannya. 


Jadilah kamu seperti  mayat di hadapannya, hendaklah kamu tidak memiliki keinginan apa-apa di hatimu. 


Jika mereka memerintahmu cepat-cepatlah laksanakan. 


Jika ada yang menghalanginya cepat-cepatlah singkirkan. 


Jika diperintah duduk maka duduklah, apa-apa perintahnya anggaplah sebagai tugas kita. 


Bermusyawarahlah dengannya mengenai segala masalah agama dan ruhani, agar dia dapat membimbingmu dan membawamu lebih dekat kepada Allah SWT …” . 


Oleh karena itu, berusahalah mencari kekasih-kekasih Allah. (Fadhilah Tabligh, karya Syaikh Khandalawi.)  


Senada dengan itu, Syekh Ibnu Hajar al-Haitami, mengatakan:


يَتَعَيَّنُ عَلَيْهِ الْإِسْتِمْسَاكُ بِهَدِيْهِ وَالدُّخُوْلِ تَحْتَ جَمِيْع أَوَامِرِهِ وَنَوَاهِيْهِ وَرُسُوْمِهِ حَتَّى يَصِيْرُ كَالْميِّتِ بَيْنَ يَدَيِ الْغَاسِلِ يُقَلِّبُهُ كَيْفَ شَاءِ


Seharusnya murid berpegangan kepada petunjuk gurunya, tunduk patuh atas segala perintah, larangan dan garis-garisnya, sehingga seperti mayit di hadapan orang yang memandikan, ia berhak dibolak-balik sesuka hati.” 


(Syekh Ibnu Hajar al-Haitami, al-Fatawi al-Haditsiyyah, juz 1, hal. 56)


Ulama Sufi mendendangkan melalui syair,


Engkau laksana mayat terbentang,

Di depan Gurumu tergeletak membentang,

Dicuci dibalik laksana batang

Janganlah engkau berani menentang.


Perintahnya jangan engkau elakkan,

Meskipun haram seakan-akan,

Tunduk dan taat diperintahkan,

Engkau pasti ia cintakan.


Kondisi seorang murid seperti mayat di hadapan gurunya tersebut sebenarnya untuk mendidik nafsu dan memelihara agamanya. Hal ini ditafsirkan oleh hadis:


لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يَكُونَ هَواهُ تَبَعًا لِمَا جِئْتُ بِهِ، حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ رَوَيْنَاهُ فِي كِتَابِ الحُجَّةِ بِإِسْنَادٍ صَحِيْحٍ.


”Tidaklah sempurna keimanan salah seorang di antara kalian hingga hawa nafsunya mau mengikuti apa yang aku bawa.” 


[Diriwayatkan oleh Al Baghawi dalam Syarhus Sunnah (1/212), Ibnu Abi ‘Ashim dalam as Sunnah (1/12), Al Baihaqi dalam al Madkhal Ilas Sunnan al Kubra (1/88), Al Khatib dalam Tarikh al Baghdad (4/368)].


@MK_IDRISIYYAH

Mafaza TV 👇



Baca juga 👇

Testimoni Kajian Serambi Islami


Silakan Klik:

۞Gerakan Wakaf al Quran۞

Hanya dengan Rp 100.000 Anda sudah ikut berdakwah



Share this article :

Posting Komentar