Jangan Jadikan rumahmu seperti kuburan | mafazaonline
Mafaza-Online | Dari kitab Irsyad al-‘Ibad (hal. 33) Syekh Zainuddin al-Malaibari mengisahkan, ada seorang laki-laki bermimpi melihat beberapa ahli kubur yang keluar dari kuburnya. Mereka kemudian sibuk memunguti sesuatu.
Namun, belum diketahui apa yang sedang mereka punguti. Laki-laki itu kemudian menceritakan mimpinya:
Aku sempat heran melihat pemandangan itu. Belum usai keherananku, terlihat ada seorang ahli kubur yang tengah duduk dan tidak ikut memunguti sesuatu bersama mereka.
Aku coba menghampirinya dan bertanya, “Apa yang sedang mereka pungut?”
Ahli kubur yang duduk tadi menjawab, “Kebaikan yang berasal dari bacaan Al-Qur’an, sedekah dan doa yang dihadiahkan kaum Muslimin untuk mereka.”
Aku kembali bertanya, “Kok mengapa saudara tidak ikut memungutnya?”
“Aku sudah cukup!”
“Yakin!? Mengapa begitu... tidak perlu lagi?”
“Ya! Cukup dengan khatam Al-Qur’an yang dihadiahkan oleh anakku setiap hari. Anakku ada di pasar ini dan berjualan zalabiyah (sejenis makanan ringan berbahan tepung dan telur).”
Paginya, setelah terbangun, aku langsung pergi ke pasar yang disebutkan ahli kubur dalam mimpi semalam.
Benar, di sana ada seorang anak muda yang berdagang zalabiyah dengan kedua bibirnya tak pernah henti bergerak.
Aku pun menanyakannya, “Mengapa engkau terus menggerakkan kedua bibirmu?”
“Aku sedang membaca Al-Qur’an lalu menghadiahkannya kepada ayahku yang sudah di alam kubur,” jawab anak muda itu.
Waktu terus berputar, aku bermimpi melihat beberapa ahli kubur keluar lagi dari kuburnya, seperti pada mimpi sebelumnya.
Namun, yang membuatku heran kali ini adalah ahli kubur yang semula tak ikut memunguti sesuatu, kini turut memungutinya bersama ahli kubur yang lain.
Begitu terbangun, aku segera menuju pasar untuk mengetahui kabar si anak muda yang biasa berdagang zalabiyah sambil membaca Al-Qur’an itu.
Ternyata, anaknya itu sudah meninggal.
Artikel Keluarga Lainnya:
Lengkapi Kebutuhan Anda
#parenting #sakinah #wasilah
Posting Komentar