Mafaza-Online | Di era Sosmed Selfi sudah menjadi ritual segala aktivitas: makan, belanja, bepergian, bahkan ibadah dan kematian. Tak lengkap hidup bila tanpa Selfie. Dari sekadar foto sekarang berkembang ke video. Platform pun berkembang, sekarang ada video singkat Tiktok. Trus berlomba viral, awalnya tampil sopan tapi untuk viral harus heboh. Semua demi konten!
Tapi, bukankah untuk tampil prima, harus ada dana. Peralatan pun harus yang wah. Travelling keliling dengantampilan glowing butuh ongkos. Makan enak, harus merogoh kocek lebih dalam. Tas, sepatu branded dan kendaraan tahun terakhir. Kalau artis dapat bayaran karena barang2 endorse. Lha terus kalau kamu? Malah keluar uang.
Disisi lain apakah terpikir, ketika mengupload foto heboh itu tidak menimbulkan penasaran? Bagaimana perasaan orang yang melihat? Atau apakah ketika mengupload foto perjalanan dan makan-makan sudah memastikan bahwa tidak punya hutang pada orang-orang didaftar pertemanan hapemu?
Disisi lain Rasulullah ﷺ sudah mengingatkan bahaya penyakit Ain. Penyakit ain adalah penyakit yang menimpa seseorang karena kecemburuan. Bahaya ini berasal dari sorot mata jahat yang melihat korbannya. Mata yang disertai perasaan iri dan dengki, terkadang kekaguman yang berlebihan terhadap apa yang dilihatnya.
Penyakit Ain ( al-ayn dalam bahasa Arab) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kemalangan yang ditularkan dari satu orang ke orang lain karena cemburu atau iri.
Penyakit Ain berasal dari kata ‘aana – ya’iinu yang berarti terkena sesuatu hal dari mata.
Sebuah pandangan mata yang menyebabkan penyakit ain adalah pandangan yang diikuti respons jiwa yang negatif.
Kemalangan yang dialami korban mewujud sebagai penyakit kehilangan kekayaan atau keluarga, atau nasib buruk secara umum.
Orang yang menyebabkan mata jahat mungkin melakukannya dengan atau tanpa niat.
Al Quran menjelaskan: “Dan orang-orang kafir yang bertekad untuk menyangkal kebenaran, akan membunuhmu dengan mata mereka setiap kali mereka mendengar pesan ini. Dan mereka berkata, Sesungguhnya dia [Muhammad] adalah seorang yang kerasukan! "(Quran 68:51).
Penyakit Akhir Zaman
Disebut penyakit akhir zaman, karena saat ini orang cenderung narsis atau pamer. Segala kegiatan yang diupload ke sosmed itu tentu yang terbaik alias sudah dipermak habis, karena ingin dilihat. Sangat!
Orang kaya Selfie, orang menengah meniru dan orang miskin tahu diri, ketika disumbang dia tidak lagi risi ketika diajak selfi. Tapi dalamnya laut bisa dikira dalamnya hati manusia siapa yang tau. Dari selfie terbitlah iri, dengki. Joss panah sorot mata pun menancap!
Solusi
Nabi Muhammad ﷺ telah diperingatkan oleh Allah (SWT) tentang bahaya dari mata jahat dan memerintahkan nabi-Nya untuk berlindung kepada-Nya. Kembali pada Allah dan berpegang kuat pada-Nya, sebagaimana tercantum dalam al Quran surat al Falaq [113] ayat 1 - 5:
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
113:1
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ - ١
Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar),
113:2
مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ - ٢
dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan,
113:3
وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ - ٣
dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,
113:4
وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ - ٤
dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya),
113:5
وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ _ - ٥
dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.”
Sambil GOWES Kita Jumat Berbagi
Silakan Klik
Lengkapi Kebutuhan Anda
Posting Komentar