Firman Allah SWT:
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
“Dan (ingatlah) tatkala Pemelihara kalian mengumumkan bahwasanya jika kalian bersyukur, maka sungguh Aku akan tambah untuk kalian (akan nikmat). Dan jika kalian kufur, sesungguhnya siksa-Ku sangatlah pedih.” (QS Ibrahim [14] : 07)
Mafaza-Online | Seiring dunia baru yang saya masuki, menjadi Vlogger (Video dan Blogger), ternyata ada juga tanggapan dari kiri kanan. Alhamdulillah respon apa pun harus diterima lapang dada.
Memang aslinya akun Youtube saya sudah lebih dari setahun, tapi asal bikin saja. Efektif Januari 2022 inilah saya baru rutin bikin konten beneran. Sebagai pemula tentu saya harus memulai dari bawah lagi. Tahu dirilah.
Bahkan konten pertama itu yang bikin anak saya, Ihsania. Melibatkan istri juga sebagai model hehehe....
Yah dulu memang sempat menjadi wartawan cetak yang lebih banyak tulis menulis. Tapi, saya bukan fotografer apalagi videografer jadi beginilah hasil Youtube saya, jauuuuh!
Meski demikian, cara kerjanya tidak jauh berbeda dari dunia wartawan. Dimulai dari perencanaan, melahirkan konsep, cari bahan-bahan, data, riset dan tentu saja harus update. Selanjutnya masalah teknis, tanya ke anak-anak.
Alhamdulillah setelah Subscriber lebih dari 200 justru ada pendampingan dari Youtube. Terus jalan deh, show must go on.
Pokoknya jalani aja dulu. Gaya preman saya muncul tertantang. Tapi, yang lebih penting ini dunia baru. Harus ada ilmu baru. Inilah yang sudah bikin saya penasaran. Bukankah hidup itu dinamis.
Dalam pelatihan-pelatihan Jurnalistik saya sering katakan, kalau kita bertarung harus tahu di lapangan apa. Kalau sepak bola ya di lapangan bola, bulutangkis ya lapangan bulutangkis. Kalau main bola di lapangan bulutangkis malah bisa jadi futsal.
Artinya, dulu syiar dakwah lewat jurnalistik harus sesuai dengan kaidah jurnalistik, jangan jadi propaganda. Nah ketika memasuki dunia Vlogger, ternyata aturannya beda dengan media cetak (majalah). Karena ini terkait algoritma.
Bikin judul pun harus sesuai dengan maunya algoritma, demikian pula deskripsi, pokoknya seru deh.
Yah gitu deh awal-awal gini seperti orang paling malang sedunia, susah banget dapetin Subscriber hingga harus ngemis sana-sini. Ayo dong di Subscribe!
Begitulah saya terus melangkah. Perkembangannya, justru saat tanggung bulan biasanya Istri pasang muka cemberut, eh malah minta bikin video. Ternyata ada muridnya yang ultah. Sungguh menjadi hiburan buat hati yang sedang galau karena subsribe masih minim ini.
Alhamdulillah, video pun berhasil dibuat dan bisa menyenangkannya. Itu saja sudah cukup membuat saya bersyukur. Istriku pengeritik sekaligus pendukung. Senang rasanya bila karya kita bisa menyenangkan orang lain. Apalagi itu orang terdekat kita.
Semoga dengan bersyukur ini Allah SWT tambah nikmatnya, Aamiiin yaa rabbal alamiiin
Silakan Klik
Lengkapi Kebutuhan Anda
Posting Komentar