Senin, 07 Februari 2022

Home » » MANAJEMEN KONFLIK Karena Perbedaan suatu Keniscayaan

MANAJEMEN KONFLIK Karena Perbedaan suatu Keniscayaan


“Wahai manusia! Sesungguhnya Kami telah menciptakanmu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia diantaramu di sisi Allah adalah yang paling takwa. Sungguh, Allah lebih Mengetahui lagi amat teliti,”
 (QS Al Hujurat [49] : 13)

Mafaza-Online | Perbedaan harus dikelola, bukan dipermasalahkan. Perbedaan diolah menjadi potensi kebaikan untuk mencapai tujuan


Allah SWT menciptakan manusia  bervariasi, berpasangan, bermacam suku, ideologi dan golongan. Manusia yang picik tidak mampu menerima perbedaan. Mereka justru mempertajam perbedaan tersebut untuk meraih keuntungan pribadi atau demi kelompoknya. Hasrat Megalomania, ingin terlihat lebih hebat dibanding lainnya. 


Logikanya tidak ada yang besar jika tidak ada yang kecil, tidak ada pria tanpa ada wanita, tidak ada yang bagus jika tidak ada yang jelek, tidak ada yang sehat tanpa adanya sakit, tidak ada yang terang tanpa ada yang gelap, tidak ada penjual tanpa pembeli, begitu seterusnya.


Perbedaan memang bisa memicu konflik, karena itu perbedaan harusnya dikelola. Manajemen di dalam manajemen konflik dan lainnya merupakan suatu tindakan yang berhubungan dengan usaha tertentu dan menggunakan sumber daya secara efektif untuk mencapai tujuan.


VIDEO 👇 

Aku Lebih Baik dari Dia 


Orang yang mampu mengelola perbedaan adalah orang yang berjiwa besar dan lapang dada. Inilah salah satu karakter pemimpin (Khalifah) dalam diri manusia. Orang yang berjiwa besar disebabkan limpahan cahaya Allah SWT ke dalam hatinya. Hati yang disinari cahaya Allah SWT karena tersambung dengan zikir dapat menerangi seluruh permasalahan hidup. 


Ia mampu mengubah tantangan menjadi energi dalam kehidupan. Memenej potensi yang berbeda menjadi satu tujuan Bagaikan terpaan angin ujian yang menjadi pendorong layar kehidupan sehingga perahu cita-cita dapat brgerak. 


Di tangan orang yang berjiwa besar segala problematika yang muncul dari keragaman cara pandang atau pemahaman diolah menjadi potensi kelebihan. Bak rajawali mengelola angin untuk bergerak maju.


Perbedaan akan menjadi unsur yang positif apabila dikelola dengan baik dan bijak. Hal tersebut hanya dicapai oleh jiwa yang bersih dan lapang. Sebaliknya jiwa yang kerdil dan sempit tidak akan mampu mengelolanya sebagai potensi kebaikan bagi dirinya ataupun orang lain. 


Majelis Ketarekatan Idrisiyyah


Silakan Klik:

Mafaza-Store

Lengkapi Kebutuhan Anda


Share this article :

Posting Komentar