Kamis, 02 Desember 2021

Home » » Cara Nabi Nuh Menghibur Nenek yang Meratapi Kematian Anaknya

Cara Nabi Nuh Menghibur Nenek yang Meratapi Kematian Anaknya


DOA & MUHASABAH Maulid Nabi saw Darul Hijrah Garut

Seorang Nenek di masa Nabi Nuh heran, kenapa umat akhir zaman yang usianya lebih singkat justru lebih mencintai dunia

Mafaza-Online | Suatu hari dalam kehidupan Nabi Nuh as, beliau melihat seorang wanita menangis. 

"Mengapa kamu menangis?" 


"Oh, saya menangisi kematian anak saya, padahal dia masih muda dan dalam keemasan masa, mudanya," jelas si Nenek.


Nabi Nuh as bertanya lagi, "Berapa usia putramu Nek?"


"Hanya 300 tahun!" 


Iya benar 300 tahun! Tapi usia ini dimasa Nabi Nuh tergolong muda, sebab dimasa itu rata-rata lebih dari seribu tahun.


Nabi Nuh berusaha menghilangkan kesedihannya. "Apa yang akan kamu lakukan, jika seandainya kamu hidup di masa umat yang usianya rata-rata 60 tahun?".


Si Nenek agak kaget berkata,  "Adakah seseorang yang hidup hanya 60 tahun, sesingkat itu?"


Nabi Nuh as menjawab "Ya, ada!"


"Apakah ada orang yang bermaksiat? 

Tidak menaati Tuhan dalam waktu yang singkat itu?" Si Nenek tak habis pikir


"Justru kebanyakan dari mereka bermaksiat, mereka kebanyakan tidak taat kepada Allah," jelas Nabi Nuh as.  

Tidak taat? Si Nenek semakin heran, Apakah mereka berbondong-bondong untuk mencintai dunia yang sesaat. "Bagaimana bisa begitu cinta pada dunia, padahal hidup hanya beberapa hari itu?"


"Ya! 

Cinta dunia memenuhi hati mereka, 

sebaliknya sedikit yang memikirkan akhirat," penjelasan Nabi Nuh as yang membuat si Nenek menggelengkan kepalanya.


"Apakah mereka berdebat di antara mereka sendiri tentang hal-hal yang sesederhana itu?" kata nenek di antara rasa bengongnya.


"Sebaliknya, mereka justru memperebutkan hal-hal yang paling tidak penting itu."


Si Nenek semakin penasaran. "Apakah mereka akan membangun gubuk untuk mereka sedangkan hidup mereka hanya dalam waktu yang singkat?"


Kebingungan terpancar jelas di mata si Nenek.


"Sebaliknya, mereka membangun istana untuk ratusan tahun, kemudian mereka mati dan meninggalkannya," terang Nabi Nuh as.


Hening sejenak 


"Oh, jika saya harus menggantikan umat itu, saya akan menghabiskan hidup saya di bawah naungan pohon dan membangun rumah saya di ambang kuburan, dan saya akan tinggal sepanjang hidup saya bersujud kepada Tuhan Yang Maha Kuasa," tutur si Nenek. 


Mendengar jawaban-jawaban Nabi Nuh as, si Nenek pun lega dan rasa sedihnya mulai berkurang.


Seperti kita ketahui, usia Nabi Nuh as sekitar seribu tahunan. Namun, pada masanya lebih banyak yang ingkar. Percakapan ini tentu dengan seorang Nenek Solehah yang mengikuti ajarannya. 



Sumber: Buku Teladan Sepanjang Zaman






Silakan Klik ðŸ‘‡


DIJUAL RUMAH 

Perumahan 

Bukit Serpong Indah 

(BSI)



Share this article :

Posting Komentar