Jumat, 24 Desember 2021

Home » » Asal Muasal Zawiyah Cikelet Garut

Asal Muasal Zawiyah Cikelet Garut



Asal Muasal Zawiyah Cikelet Garut 

Mafaza-Online | Di antara jamaah Cikelet Ibu Rohimah adalah orang yang pertama kali menjadi jamaah Idrisiyyah. Namun sejak 2 tahun lalu ia masih single fighter, berdakwah sendirian di wilayah pinggir pantai Garut tersebut. 


Setelah tidak lagi menjadi 'promotor' berbagai acara, seperti mengundang Aa Gym buat masyarakat, ia sudah kurang aktif berdakwah, karena tidak ada temannya lagi. Kini pengagum Syekh Akbar di Serambi Islami tersebut tidak lagi sendiri. 


Berawal dari hanya 1 orang kini jamaah Cikelet Garut berkembang menjadi 6 keluarga. Semuanya menitipkan anak-anaknya di pesantren Idrisiyyah. Meski pesantrennya berjarak sekitar 4 jam perjalanan, hal itu tidak dihiraukan saking gembira sekali mendapatkan pesantren yang tepat, di bawah asuhan Syekh M. Fathurahman. 


Keyakinan itu pula yang membuat Ibu Rohimah berharap anaknya kelak dapat berjodoh dengan kader Idrisiyyah di masa mendatang, tidak kepada yang lain.


Ketika datang pertama kali, Syekh Akbar disambut dengan gembira oleh jamaah di sana. Karena tidak disangka Mursyid yang hanya ditonton di TV bisa ditemui langsung. Maka tidaklah sulit dengan adanya keyakinan dan mahabbah yang sudah tertanam, mereka berkumpul menyambut kedatangan Syekh Akbar dengan berbagai hidangan. 


Di antara jamaah Cikelet ternyata ada yang memiliki perahu sebanyak 6 buah. Dengan perahu itulah ia menghidupi keluarganya sebagai nelayan. Perahu tersebut dinamai M. Hazakil (anak bungsu yang mesantren). Orang tuanya menyatakan bahwa anak bungsunya itu tersebut tidak pernah bolong puasa Ramadhannya. Bahkan ia merasa tidak betah berlama-lama libur di rumahnya, karena ingin segera ke pesantren.


Syekh Akbar sempat menikmati perahu tersebut hingga memancing di tengah laut. Di tengah laut, pemiliknya sempat meneteskan air mata mengungkapkan kegembiraan bisa dekat dengan Mursyid dan jamaahnya. Ia berharap anaknya yang dititipkan di pesantren akan menjadi anak yang saleh yang bisa menjadi Ulama yang menyinari kampungnya.





Selain nelayan, ada pula jamaahnya yang berprofesi sebagai pengusaha madu. 20 tahun perjalanan usahanya, madu sudah melekat pada dirinya hingga namanya pun dikenal sebagai 'Ade Madu'. Pada kesempatan tersebut, Pak Ade tidak menyia-nyiakan kedatangan Syekh Akbar untuk singgah di kediamannya. Di rumahnya yang terletak di depan RSUD Pamengpeuk rombongan disuguhi segelas ramuan air madu yang menyegarkan. 


Selepas pertemuan mereka pun berpose, memanfaatkan kesempatan yang langka tersebut. P Ade memberikan 2 kotak bibit tawon untuk dikembangbiakkan di pesantren. Ia berharap madunya bisa dimanfaatkan sebagai penghasil ekonomi bagi pesantren. Ia pun akan menitipkan hasil produksinya dengan berbagai ukuran di Qini Mart. 


Syekh Akbar berharap, ke depan di tempat (zawiyah) Cikelet secara rutin dapat diadakan majelis ilmu dn dzikir sebagai tindaklanjut kunjungan perdana tersebut.


Cikelet Garut, 22 Desember 2021 Luqman Al Hakim






Silakan Klik đŸ‘‡


DIJUAL RUMAH 

Perumahan 

Bukit Serpong Indah 

(BSI)




Share this article :

Posting Komentar

 
Copyright © 2011. Mafaza Online: Asal Muasal Zawiyah Cikelet Garut . All Rights Reserved