SHALAWAT IDROKIYAH Menghadirkan Rasulullah Pasrah pada Allah |
SHALAWAT IDROKIYAH
Menghadirkan Rasulullah
Pasrah pada Allah
الصَّلاَةُوَالسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا رَسُوْلَ اللَّه، قَدْضَاقَتْ حِيْلَتِي اَدْرِكْنِيْ يَا رَسُوْلَ اللّه
Artinya :
Shalawat dan salam atas engkau, Yaa Rasulullah! Telah sempit daya upayaku, sampaikanlah maksud yaa Rasulullah.
نقل ابن عابدين في ثبته عن شيخه السيد محمد شاكر العقاد عن العقد الصالح الشيخ أحمد الحلبي القاطن في دمشق وكان رجلاً عليه سيما الصلاح عن مفتي دمشق العلامة حامد أفندي العمادي أنه مرة أراد بعض وزراء دمشق أن يبطش به
فبات تلك الليلة مكروباً أشد الكرب
فرأى سيدنا رسول الله صلى الله عليه وسلم في منامه فأمنه منه وعلمه صيغة صلاة وأنه إذا قرأها يفرج الله تعالى كربه فاستيقظ وقرأها ففرج الله تعالى كربه ببركته صلى الله تعالى عليه وسلم
وهي هذه : الصلاة والسلام عليك يارسول الله قد ضاقت حيلتي أدركني يارسول الله
قال ابن عابدين :
قلت :
وقد قرأتها أنا أيضاً في فتنة عظيمة وقعت في دمشق فما كررتها نحواً من مائتي مرة إلا وجاءني رجل وأخبرني أن الفتنة انقضت والله على ما أقول شهيد
ووجدت هذه الصلاة في ثبت الشيخ عبد الكريم بن الشيخ أحمد الشراباتي الحلبي لكنها مقيدة بعدد مخصوص وفيها نوع تغيير قال في ثبته عند ذكر شيخه العارف الشيخ عبد القادر البغدادي الصديقي
ومن جملة ما شرفني به الإجازة في صلوات شريفة يصلي بها على النبي صلى الله تعالى عليه وسلم في اليوم والليلة ثلاثمائة مرة
وفي وقت الشدائد ألف مرة فإنها الترياق المجرب
Mursyid Tarekat Idrisiyyah Syekh Akbar Muhammad Fathurahman M.Ag, dalam kesempatan Zikir Makhsus Kamis malam Jumat awal September 2021 menginstruksikan kepada murid-muridnya agar membaca Shalawat Idrokiyah.
Bacalah Shalawat Idrokiyah rutin terutama bada shalat Tahajud, “Bacalah agar kita bisa keluar dari tekanan!” ujarnya.
Asal Usul
Shalawat ini diajarkan oleh Rasulullah ﷺkepada Mufti Damskus al 'Allamah Hamid Afandi al 'Imady. Situasi pelik politik Damaskus membuatnya terjepit.
Posisi Beliau sebagai tameng umat Islam harus berhadapan dengan arogansi Penguasa Damaskus. Menteri menteri Damaskus, mengancamnya agar tidak mengganggu ‘stabilitas’ negara.
Tekanan ini begitu keras, hingga membuatnya tak bisa tidur memikirkan umat.
Sungguh malam kelam yang menjebaknya dalam kebingungan. Setiap hari tekanan semakin dahsyat,
Suatu malam, dalam tidurnya ia bermimpi melihat Rasulullah ﷺ, memberi rasa aman kepadanya dan mengajarkan shegat shalawat idrakiyah.
Dengan izin Allah SWT, hadirlah solusi. Terbukalah jalan, hilanglah kebuntuan dengan barakah Nabi ﷺ.
Sanad
Shalawat ini bersilsilah yang tersambung kepada Imam Ibn Abidin dan ia pernah membaca shalawat tersebut 200 kali ketika terjadi fitnah besar di Damaskus. Setelah membaca sebanyak 200 kali, hadir sosok laki - laki memberi kabar, fitnah telah berakhir.
Shalawat ini juga dikuatkan oleh Syaikh Abdul Qadir al Baghdadi ash Shiddiqi dengan bilangan 300 kali dan dalam kondisi yang sangat berat di baca 1000 kali.
Pengalaman Syekh Akbar Abdul Fattah
Shalawat Idrokiyah menjadi populer di Tarekat Idrisiyyah. Berawal kisahnya ketika Syekh Akbar Abdul Fattah mencari Wali Mursyid. sebelum menjadi mursyid beliau mencari mursyid sampai ke Makkah untuk berguru kepada wali Mursyid pada masa itu yaitu Syekhkh Ahmad Asy Syarif as Sanusi.
Syahdan, beliau d hadang oleh begal padang pasir. Tak hanya sekali kejadian ini menimpa. Menurut si Pembawa cerita Penyamun menghadang sebanyak dua kali.
Ketika itu beliau memberi aba-aba agar menyuruh rombongan utk melemparkan segala perbekalan sebagai bentuk pasrah kepada Allah SWT.
Lalu Syekh Akbar Abdul Fattah membaca shalawat idrokiyah sebanyak tiga kali. Seketika panas yang sangat melanda tenggorakan penyamun-penyamun itu.
Mereka melolong berteriak meminta, agar Syekh dari Jawa (Sunda) itu menghentikan bacaannya. “Sudah sudah! Ampun ...!
Kaifiat
Bacaan shalawat Idrokiyah, ibarat ajian pamungkas yang dikeluarkan saat tekanan pertarungan mencapai puncaknya. Shalawat ini mengundang langsung ruhani Rasulullah ﷺ agar hadir mengusir musuh (masalah) kita.
Mengapa disebut senjata pamungkas?
SHALAWAT IDROKIYAH menghadirkan ruhani Rasulullah ﷺ disatu sisi dan disisi yang lain pasrah pada Allah SWT. Ketika tekanan semakin berat dan daya upaya sudah habis, mentok di titik nol. Tak ada jalan keluar, buntu!
Intinya adalah kepasrahan total pada Allah SWT, Seperti yang dipraktekkan oleh Syekh Akbar Abdul Fattah, membuang semua perbekalan, hingga pasrah benar-benar total 1000 persen pada Allah SWT.
Tandas! Murni! Bulat! TOTAL!
Pasrah: Menyerahkan diri pada Allah, tanpa ini bacaan seberapa kali banyaknya pun tak akan ada artinya.
Silakan Klik
Lengkapi Kebutuhan Anda
Posting Komentar