Senin, 28 Desember 2020

Home » » PEMUDA MUHAMMADIYAH Bangsa Lain Bahas Teknologi, Kita Masih Berdebat Ideologi

PEMUDA MUHAMMADIYAH Bangsa Lain Bahas Teknologi, Kita Masih Berdebat Ideologi

Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah periode 2018-2022 Sunanto alias Cak Nanto. Dok. Istimewa


Cak Nanto itu menilai ada yang keliru dalam pembelajaran kehidupan saat ini

Mafaza-Online | Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Sunanto mengatakan dengan usia 75 tahun seharusnya saat ini Indonesia sudah membicarakan bagaimana membangun kesejahteraan bukan membahas masalah perbedaan ideologi.


"Entah ada apa di bangsa kita sehingga masih berbicara tentang perbedaan. Seharusnya kita sudah berbicara tentang bagaimana membangun bangsa yang sejahtera, sejuk, aman dan sebagainya," kata dia saat diskusi lintas agama dengan tema "Memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dalam kebinnekaan", Ahad 27 Desember 2020.




Silakan Klik:

۞Gerakan Wakaf al Quran۞

Hanya dengan Rp 50.000 Anda sudah ikut berdakwah


Pancasila Sudah Final


Merujuk dari masalah itu, tokoh yang kerap disapa Cak Nanto itu menilai ada yang keliru dalam pembelajaran kehidupan saat ini. Sebab, seharusnya bangsa Indonesia sudah jauh beranjak namun masih saja berhadapan dengan perbedaan-perbedaan.


Dalam pandangan atau konsep PP Muhammadiyah, jelas dikatakan bahwa Pancasila dan negara sudah menjadi keputusan final serta tinggal bagaimana masyarakat berjanji untuk membangunnya. 


"Jadi tidak ada lagi pembicaraan-pembicaraan yang seharusnya kita sudah selesai," katanya.


Bahkan, bapak pendiri bangsa sudah berkorban untuk meletakkan pondasi bangsa. Sebagai masyarakat, seharusnya wajib menghargai dan mengimplementasikan nilai dalam kehidupan.


Jangan Semakin Jauh Tertinggal


Ia berpandangan jika anak bangsa masih disibukkan dengan masalah perbedaan ideologi, maka Indonesia semakin jauh tertinggal dari negara lain. 


"Bangsa lain sudah bicara teknologi dan pengembangan, sementara Indonesia masih mengatasi perbedaan ideologi. Pertanyaannya, di posisi mana kita membangun bangsa?," ujar dia.


Saat ini, lanjut dia, yang dibutuhkan adalah sosok negarawan dan kolaborasi antarpejabat untuk membangun bangsa. 


Sebab, Indonesia adalah negara yang besar dan tidak bisa diselesaikan oleh satu pihak saja, satu agama atau satu kelompok.


"Saya yakin bangsa ini akan bangkit tentunya dengan kesadaran bersama," ujarnya.


Silakan Klik

MutiaraStore

Lengkapi Kebutuhan Anda




Share this article :

Posting Komentar