Maulid Nabi Muhammad ﷺ menjadi tema sentral dari Event Qini Nasional kali ini
Qini Nasional 142
Marcomm Idrisiyyah
|
Mafaza-Online | Tarekat Idrisiyyah yang berpusat di Pesantren Idrisiyyah Tasikmalaya menggelar event Qini Nasional ke-142. Ribuan jamaah Tarekat Idrisiyyah dari berbagai daerah berdatangan untuk mengikuti ajang empat bulanan yang berlangsung tiga hari tiga malam, Kamis-Ahad (14-17/11). Tampak diantara mereka jamaah dari Zawiyah Papua.
Satu hari menjelang pembukaan Qini Nasional, penyelenggara mengadakan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Zawiyah. Ratusan ustadz zawiyah (cabang) se-Indonesia datang memenuhi undangan ini. Semua berkumpul, berdiskusi dan melaksanakan rakor rutin empat bulanan.
Rakor membahas problematika umat di zawiyah masing-masing. Rakor, melahirkan beberapa rekomendasi solusi untuk diimplementasikan pengurus zawiyah dan jamaahnya.
Event Qini yang berarti “Peliharalah Aku’ dibuka secara resmi, ditandai dengan shalat Maghrib secara berjamaah yang dihadiri sekitar 5000 jamaah. Acara dilanjutkan dengan pentas pidato oleh santri pesantren Idrisiyyah hingga waktu Isya tiba.
Bada shalat Isya berjamaah, acara berlanjut dengan pembacaan ayat suci Al Quran oleh 5 santri Ma’had lil Banin secara beriringan. Para santri itu, Syahrul Abdillah, Ibnu Sidik Ali, Zaenal Ahyar, Irvan Aulia Sadili dan Husein.
Ir. Irfan Budiono, MM mewakili Pengurus Pusat Tarekat Idrisiyyah menyambut dengan hangat ribuan jamaah. Dalam sambutannya ia mengatakan, Mursyid Tarekat Idrisiyyah Syekh Muhammad Fathurahman seringkali mengatakan, manhaj tarekat (red: Idrisiyyah) akan menunjukkan futuh-nya.
“Beberapa waktu lalu, Idrisiyyah mendapatkan kepercayaan yang luar biasa dari beberapa lembaga pemerintah dan non pemerintah di bidang ekonomi salah satunya,” ucap staff ahli tarekat itu.
Irfan melanjutkan, Mursyid Idrisiyyah tampil sebagai pembicara ekonomi pesantren di hadapan 100-an pesantren besar Indonesia pada event International Syari’a Economic Festival (ISEF) 6th, Jakarta.
Deklarasi Serikat Ekonomi Pesantren di Ponpes Idrisiyyah kemarin itu merupakan tanda-tanda kecil futuh-nya manhaj tarekat di kancah global.
“Nah, sebagai jamaah ahli tarekat Idrisiyyah, sudah siapkah menyambut datangnya futuh tersebut?” ujarnya.
Irfan mengajak jamaah menjadikan ajang Qini Nasional sebagai media penguatan ruhani dan jasmani. Fokus mengikuti bimbingan ilmu dan teknis beribadah selama tiga hari tiga malam dari Syekh Akbar Muhammad Fathurrahman.
"Agar ketika futuh itu tiba, jamaah bisa menyambutnya dengan hati yang bersih,” katanya mengakhiri sambutan.
Selesai sambutan, seluruh jamaah dengan khidmat mengikuti tarbiyah hingga pukul 22.30 WIB. Ini merupakan acara inti Qini Nasional hari pertama, yakni majelis ilmu dan zikir berjamaah. Mursyid Idrisiyyah Syekh Muhammad Fathurahman, memimpin langsung kajian ini.
Selesai acara Kajian Ilmu dan Zikir, jamaah beristirahat. Panitia Qini menyediakan tempat untuk tidur di aula-aula sekitar masjid. Agar bisa istirahat yang cukup untuk agar dapat bangun mendirikan shalat tahajud.
Qini Nasional 142 ini menggelar panggung di halaman depan Masjid Al Fattah. Pentas Nasyid The Sufi Marawis Aswatul Qirom turut menyemarakkan acara ini.
Keseluruhan prosesi pembukaan Qini Nasional disiarkan LIVE melalui media streamingseperti Youtube, Facebook dan Radio FM/Streaming oleh media informasi digital pesantren Idrisiyyah.
Silakan Klik:
Posting Komentar