Minggu, 18 Agustus 2019

Home » » MOTIVASI ISTRI PADA SUAMI Agar Suami Istiqamah Shalat Berjamaah di Masjid

MOTIVASI ISTRI PADA SUAMI Agar Suami Istiqamah Shalat Berjamaah di Masjid

MOTIVASI ISTRI PADA SUAMI
Agar Suami Istiqamah Shalat Berjamaah di Masjid.
•┈••○●✿❁🌺🌷🌺❁✿●○••┈•



ilustrasi
Mafaza-Online🌻 Keluarga sakinah merupakan satu keluarga dalam kehidupan rumah tangganya merasakan tenteram, rukun dan damai, serta mampu memenuhi kebutuhannya secara layak dan seimbang, baik duniawi maupun ukhrawi. Untuk mewujudkan hal tersebut suami istri perlu saling berwasiat dalam ketaatan kepada Allah dengan mentaati utusan-Nya.

🌸 Betapa bahagianya seorang isteri melihat suami istiqamah menunaikan shalat berjamaah 5 waktu di masjid. Namun terkadang suami enggan melakukannya karena futur artinya terkadang timbul rasa malas dan lemah setelah sebelumnya ada masa rajin dan semangat. Di sini istri berperan untuk memotivasi suami. Yaitu dengan menyampaikan keutamaan shalat berjamaah.

🌺 Yah, bisa saja hidayah suami datang melalui perantara istri. Jika istri memotivasi suami untuk shalat berjanaah di masjid kemudian suami mengerjakannya maka istri yang shalat di rumah dapat pahala seperti yg didapat suami.

Perintah shalat berjamaah

Allah azza wa jalla berfirman,

وَأَقِيمُواْ الصَّلاَةَ وَآتُواْ الزَّكَاةَ وَارْكَعُواْ مَعَ الرَّاكِعِين

“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk” (QS. Al-Baqarah – 43).

Sebagaimana juga hadits yang shahih dari Nabi, Rasulullah  bersabda,

من سمع النداء فلم يأته فلا صلاة له إلا من عذ

“Barangsiapa yang mendengar seruan adzan, namun ia tidak mendatanginya maka tidak ada shalat baginya kecuali apabila ada udzur padanya”








👉 Inilah diantara pahala dan keutamaan shalat berjamaah di masjid

1⃣. Pahala langkah kaki
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi  bersabda,

كُلُّ خُطْوَةٍ يَخْطُوهَا إِلَى الصَّلاَةِ يُكْتَبُ لَهُ بِهَا حَسَنَةٌ وَيُمْحَى عَنْهُ بِهَا سَيِّئَةٌ

“Setiap langkah menuju tempat shalat akan dicatat sebagai kebaikan dan akan menghapus kejelekan.” (HR. Ahmad, 2:283. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih.)

2⃣. Pahala menunggu waktu shalat
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَحَدُكُمْ مَا قَعَدَ يَنْتَظِرُ الصَّلَاةَ، فِي صَلَاةٍ، مَا لَمْ يُحْدِثْ، تَدْعُو لَهُ الْمَلَائِكَةُ: اللهُمَّ اغْفِرْ لَهُ، اللهُمَّ ارْحَمْهُ

”Salah seorang di antara kalian yang duduk untuk menunggu shalat, maka dia dalam keadaan shalat selama tidak berhadats. Malaikat mendoakannya, ’Ya Allah, ampunilah dia, Ya Allah rahmatilah dia." (HR. Muslim)

3⃣. Mendapat naungan saat kiamat Dalilnya adalah sabda Rasulullah :

سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ فِي ظِلِّهِ، يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ

”Terdapat tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan dari Allah, pada hari tidak ada naungan kecuali naungan-Nya … ”

Rasulullah  menyebutkan salah satunya yaitu,

وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي المَسَاجِدِ

“dan seorang lelaki yang hatinya terpaut dengan masjid.” (Muttafaq ‘alaih)

An-Nawawi rahimahullah berkata, ”Maksudnya adalah sangat mencintai masjid dan senantiasa melaksanakan shalat berjamaah di dalamnya.”

4⃣. Doa malaikat ketika di shaf terdepan dari Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhu beliau berkata, “Aku mendengar Rasululullah  bersabda,

إن الله وملائكته يصلون على الصف الأول أو الصفوف الأول

“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang di shaf pertama, atau di beberapa shaf yang awal” (HR. Ahmad dengan sanad yang jayyid, diperoleh dari fatwa Syaikh Sulaiman Al Majid














5⃣. Shalat subuh dan isya'  berjamaah dihitung  shalat semalam penuh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ صَلَّى الْعِشَاءَ فِي جَمَاعَةٍ كَانَ كَقِيَامِ نِصْفِ لَيْلَةٍ، وَمَنْ صَلَّى الْعِشَاءَ وَالْفَجْرَ فِي جَمَاعَةٍ كَانَ كَقِيَامِ لَيْلَةٍ

”Barangsiapa yang melaksanakan shalat isya berjamaah, maka seperti shalat setengah malam. Barangsiapa yang shalat isya dan subuh berjamaah, maka seperti shalat sepanjang malam.” (HR. Abu Dawud dan Tirmizi, di-shahih-kan oleh Syaikh Albani)

6⃣. Dzuhur, Ashar, Magrib Berjamaah Lebih Utama 27 derajat Rasulullah  bersabda,

صَلاَةُ الجَمَاعَةِ تَفْضُلُ صَلاَةَ الفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً

”Shalat jamaah lebih utama dua puluh tujuh derajat dibandingkan shalat sendirian.” (HR. Bukhari)

7⃣. Terhindar dari sifat munafiq Rasulullah  bersabda,

إِنَّ لِلْمُنَافِقِينَ عَلَامَاتٍ يُعْرَفُونَ بِهَا: تَحِيَّتُهُمْ لَعْنَةٌ، وَطَعَامُهُمْ نُهْبَةٌ، وَغَنِيمَتُهُمْ غُلُولٌ، وَلَا يَقْرَبُونَ الْمَسَاجِدَ إِلَّا هَجْرًا، وَلَا يَأْتُونَ الصَّلَاةَ إِلَّا دَبْرًا، مُسْتَكْبِرِينَ، لَا يَأْلَفُونَ وَلَا يُؤْلَفُونَ، خُشُبٌ بِاللَّيْلِ، صُخُبٌ بِالنَّهَارِ

”Sesungguhnya orang-orang munafik itu memiliki beberapa tanda. Penghormatan mereka adalah laknat, makanan mereka berasal dari hasil rampasan, dan ghanimah (harta rampasan perang) mereka berasal dari pengkhianatan. Mereka menjauhi masjid. Serta tidaklah mereka menunaikan shalat melainkan di akhir waktu karena penuh rasa sombong. Hati mereka tidak melunak dan tidak bisa dibuat lunak. Tidur di malam hari dan berteriak-teriak di siang hari.” (HR. Ahmad. Syaikh Ahmad Syakir berkata,”Sanadnya hasan”)

8⃣. Menjadi sebab diampuni dosanya oleh Allah.  Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, dari Nabi , beliau bersabda,

إذا قال الإمام غير المغضوب عليهم ولا الضالين، فقولوا : آمين، فإنه من وتفق قوله قول الملائكه غفر له ما تقدم من ذنبه.

“Apabila imam membaca ghairil maghdhūbi ‘alaihim wa lādh-dhāllīn, maka ucapkanlah ‘āmīn’. Karena barangsiapa yang ucapan aminnya bersamaan dengan aminnya malaikat, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (HR. Al-Bukhari).

Dalam hadits lain, Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah  bersabda,

«أَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى مَا يَمْحُو اللهُ بِهِ الْخَطَايَا، وَيَرْفَعُ بِهِ الدَّرَجَاتِ؟» قَالُوا بَلَى يَا رَسُولَ اللهِ قَالَ: «إِسْبَاغُ الْوُضُوءِ عَلَى الْمَكَارِهِ، وَكَثْرَةُ الْخُطَا إِلَى الْمَسَاجِدِ، وَانْتِظَارُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الصَّلَاةِ، فَذَلِكُمُ الرِّبَاطُ»

“Maukah kalian aku tunjukkan kepada suatu amal yang dapat menghapus kesalahan (dosa) dan meninggikan derajat?” Para sahabat menjawab,”Ya, wahai Rasulullah.” Rasulullah bersabda,”(Yaitu) menyempurnakan wudhu dalam kondisi sulit, banyaknya langkah menuju masjid, menunggu shalat setelah mendirikan shalat. Itulah kebaikan (yang banyak).” (HR. Muslim no. 251)

📚 Dari Abu Mas’ud Uqbah bin Amir Al-Anshari radhiallahu’anhu berkata, Rasulullah  bersabda: “Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” [HR. Muslim no. 1893]


والله أعلمُ بالـصـواب
~~~~~~~
📚 🌸 🌷 🌻 🍃 🌴 💐🌹🍀

Silakan klik:
Lengkapi Kebutuhan Anda

Share this article :

Posting Komentar