Agar benar-benar dipastikan apakah motif pemindahan dua makam jenazah di Gorontalo sebab berbeda sikap politik atau faktor masalah keluarga
Ketua Umum ICMI Prof DR Jimly Asshiddiqie |
Mafaza-Online | Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) mengutuk tindakan pemindahan 2 makam jenazah yang telah tahunan dikuburkan hanya sebab berbeda pilihan calon anggota legislatif (caleg), di Bone Bolango, Gorontalo, pada Sabtu lalu.
Menurut Ketua Umum ICMI Prof DR Jimly Asshiddiqie, jika penyebab alasan pemindahan kedua makam jenazah itu benar, maka bukan hanya amat disayangkan, namun sudah perlu dikutuk pelakunya.
"Bukan disayangkan, terlalu lemah. Tapi dikutuk kalau memang informasi itu benar," ucap Jimly, Selasa (15/1/2018).
Jimly mengatakan, urusan politik adalah hal yang amat kecil dalam kehidupan. Pilihan politik, ucap Jimly, amat sepele dalam urusan kehidupan serta nilai kemanusiaan.
Namun, terkait makam dan jenazah yang lama telah dikuburkan, Jimly beranggapan merupakan urusan akhirat.
"Tidak boleh begitu, urusan politik itu sepele. Itu jangan dianggap lebih besar dari urusan akhirat. Jangan dianggap lebih besar, ini urusan duniawi yang sepele. Maka orang yg ikut rayuan iblis dianggap setan," ujar Jimly.
Bahkan Jimly menuturkan, bila dirinya adalah seorang ketua umum partai politik dan pelaku yang menyuruh kedua makan jenazah dipindah adalah anggotanya, maka dia bakal langsung memecatnya.
"Sebab orang itu tidak boleh dibiarkan menjadi contoh. Seolah tindakannya benar, maka orang itu harus dikutuk ramai-ramai," kata Jimly.
MOIIA Silky Pudding
Barangkali ada yang pernah liat...
Terus lupa siapa yg jual π
π₯Yes..I'm here π
⇩⇩⇩
Silakan Klik:
Kendati demikian, Jimly menyarankan agar benar-benar dipastikan apakah motif pemindahan dua makam jenazah di Gorontalo sebab berbeda sikap politik atau faktor masalah keluarga.
"Mungkin ada masalah apa di keluarga sehingga dipindah, bukan sebab alasan politik. Politik itu sumir," ungkap Jimly.
Sebelumnya, dua makam di Bone Bolango, Gorontalo, dipaksa agar dipindahkan sebab keluarga jenazah beda pilihan caleg dengan pemilik tanah yang juga ternyata masih ada ikatan sanak keluarga.
Kedua jenazah itu adalah milik almarhum Masri Dunggio yang telah dikubur selama 26 tahun dan almarhumah Siti Aisya Hamzah, tercatat telah di makamkan setahun lalu.
SIGAP MAFAZA
SOLIDARITAS Umat ISLAM Galang Aksi Pembaca Mafaza
Norek: 7112182707 Bank Syariah Mandiri
Whatsapp: 081229088016
Posting Komentar