Tuang Sawaregna Mung Rp 8000
![]() |
SAUNG PANYAWAH: Tuang Sawaregna Mung Rp 8000 |
“Dari jalur Rajapolah ke Indihiang tidak ada
tempat makan yang representatif, ini jadi satu alasan kami membangun Rumah
Makan Saung
Panyawah,” ungkap Haerul Anam yang berperan sebagai Panyawah di rumah makan yang baru berdiri ini.
Masih kata Haerul Anam, istilah Panyawah berasal dari bahasa Sunda, artinya buruh yang
menggarap sawah juragannya. Panyawah sangat setia dengan juragannya, sehingga ketika tidak ada air
dimalam hari sekalipun, dia rela bangun dari tidurnya untuk mencari air.
“Ketika musim panen dia selalu menyiapkan
masakan untuk juragannya,” jelas pria yang biasa disapa Heru ini.
Di Saung Panyawah, lanjut Heru, semua yang
makan di sini diperlakukan sebagai juragan. Tidak ketinggalan dengan panggilan
khas juragan seperti “Aden” untuk panggilan Tuan dan “Nyimas” untuk panggilan
Nyonya.
“Tujuannya supaya pelanggan benar-benar bisa merasakan nuansa Saung Panyawah,” kata Heru lagi.
![]() |
SAUNG PANYAWAH: Mangga tuang, Aden sareng Nyimas |
Kedua dari segi harga, sesuai dengan ukuran
dompet. Ini seirama dengan slogan Saung
Panyawah: ”Tuang Sawaregna Mung 8000 (makan sekenyangnya cuma Rp8000-red),” ujarnya berpromosi.
![]() |
SAUNG PANYAWAH: Unggul dari segi makanan khas panyawah, seperti: sayur lodeh, sayur tahu, ikan asin, dll |
Berita
lainnya:
Silakan klik:
Dapatkan produk tren terbaru dengan harga dan
kualitas terbaik
Posting Komentar