![]() |
Mursyid Tarekat Idrisiyyah Syekh Akbar Muhammad Fathurahman | FOTO: Azki-idrisiyyah |
Syekh M. Fathurahman menyampaikan, ibadah haji itu sudah diperintahkan sejak zaman Nabi Ibrahim as. Katanya seraya mengutip Al-Qur'an surat Al-Hajj ayat 27.
Allah SWT memerintahkan Nabi Ibrahim as untuk membangun kembali Kabah yang hancur karena diterjang banjir pada zaman Nabi Nuh as. Selesai membangun Kabah, Allah SWT memerintahkan kepada nabi Ibrahim as untuk menyeru umat manusia untuk berziarah ke Baitullah (Kabah).
Kabah merupakan rumah ibadah pertama yang ada di muka bumi.
Lalu, masih kata Syekh Fathurahman, ada yang datang dengan berjalan kaki juga ada yang datang dengan menggunakan unta yang kurus, yang datang dari seluruh penjuru dunia.
Didalam ayat yang lain menyebutkan seseorang melaksanakan ibadah haji itu harus dalam keadaan mampu.
“Ini adalah isyarat, bahwa menjalankan ibadah harus ada pembimbing”
Syekh M. Fathurahman menjelaskan mampu tersebut terbagi dalam dua bagian:
Pertama, mampu menurut Fiqih yaitu mampu secara fisik dan bekalnya.
Kedua, mampu secara Tasawuf yaitu seseorang harus layak untuk menjadi tamu Allah SWT dan tamu Rasulullah saw.
Salah satu tanda kelayakan adalah niatnya karena Allah SWT.
Syekh M. Fathurahman juga menyampaikan panggilan untuk melaksanakan ibadah haji merupakan panggilan yang kedua setelah panggilan melaksanakan Shalat lima waktu. Disamping itu ada panggilan yang terakhir yaitu Allah memanggil untuk kembali kepada-Nya.
Untuk ibadah shalat dan haji harus ada pembimbing, “Ini adalah isyarat, bahwa menjalankan ibadah harus ada pembimbing,” pungkasnya.
ADIB | IDRISIYYAH.OR.ID
Pertama, mampu menurut Fiqih yaitu mampu secara fisik dan bekalnya.
Kedua, mampu secara Tasawuf yaitu seseorang harus layak untuk menjadi tamu Allah SWT dan tamu Rasulullah saw.
Salah satu tanda kelayakan adalah niatnya karena Allah SWT.
Syekh M. Fathurahman juga menyampaikan panggilan untuk melaksanakan ibadah haji merupakan panggilan yang kedua setelah panggilan melaksanakan Shalat lima waktu. Disamping itu ada panggilan yang terakhir yaitu Allah memanggil untuk kembali kepada-Nya.
Untuk ibadah shalat dan haji harus ada pembimbing, “Ini adalah isyarat, bahwa menjalankan ibadah harus ada pembimbing,” pungkasnya.
ADIB | IDRISIYYAH.OR.ID
Artikel
Sebelumnya:
Silakan klik:
Lengkapi Kebutuhan Anda
Posting Komentar