![]() |
Kepala Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Hamas, Ismail Haniyah, |
Haniyah menilai bahwa langkah-langklah penjajah Zionis di masjid al-Aqsha merupakan perkembangan serius demi membagi masjid al-Aqsha didahului dengan menguasai penuh masjid tersebut.
Dia menjelaskan bahwa pemerintah Zionis telah menutup masjid al-Aqsha dan melarang pelaksanaan shalat Jum’at di dalamnya, ini adalah untuk pertama kalinya sejak sekitar setengah abad. Penjajah Zionis meyakini bahwa al-Aqsha akan menjadi satu-satunya punggung yang terbuka. Untuk itu mereka terus melanjutkan keputusan dengan UU Yerusalem Bersatu guna mengukuhkan yahudisasi kota suci al-Quds.
Dia menegaskan bahwa rakyat Palestina dan pelawannya tidak akan membiarkan rencana Zionis ini mulus. Masjid al-Aqsha adalah kiblat pertama kaum muslimin. Dia menyerukan umat bergerak untuk membela al-Aqsha dan memutus jalan bagi upaya untuk menguasainya dari sejarah umat ini.
Dia menyerukan ulama umat untuk bergerk demi masjid al-Aqsha dan bekerja menggalang upaya resmi dan rakyat untuk menggagalkan rencana yahudisasi al-Aqsha yang sudah mulai dilaksanakan, serta menggerahkan semua upaya yang bisa dilakukan khususnya berdoa untuk para mujahidin agar diberikan kemenangan.
Dia menyerukan kepada kekuatan-kekuatan politik, para kader, intelektual dan jurnalis guna menggalang aksi unjuk rasa dan pawai untuk solidaritas al-Aqsha. (was/pip)
Pusat Informasi Palestina
Artikel
Sebelumnya:
Silakan klik:
Lengkapi Kebutuhan Anda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar