Pamor Santoso di mata anak buahnya mulai meredup. Beberapa pengikutnya memutuskan kabur karena menilai amaliyah Santoso mulai menyimpang dari ajaran Islam
Foto: Ilustrasi oleh Mindra Purnomo |
Kasatgas Operasi Tinombala Kombes Leo Bona Lubis mengatakan, pihaknya saat ini mengikuti strategi yang digunakan oleh Santoso dan kelompoknya. Tim Satgas Tinombala terus merangsek dan mendesak Santoso hingga mereka merasa terpojokkan.
"Kita ikuti permainannya untuk tangkap menunggu Santoso sampai keluar," kata Leo saat dihubungi wartawan, Kamis (31/3/2016).
Leo mengatakan, saat ini kelompok Santoso terus bersembunyi meski posisi mereka semakin terdesak oleh tim satgas. Santoso dan para pengikutnya bergerak secara diam-diam dan sebisa mungkin tidak meninggalkan jejak agar terhindar dari kejaran tim satgas.
"Itu masalahnya mereka main petak umpet," ujar Leo.
Dalam operasi ini, tim telah berhasil menangkap dan menembak mati beberapa pengikut Santoso yang melarikan diri. Menurut Leo, mereka tidak tahan bersembunyi dalam kondisi lapar karena pasokan logistik yang terputus.
"Kita ikuti permainannya untuk tangkap menunggu Santoso sampai keluar,"
Selain itu, pamor Santoso di mata anak buahnya mulai meredup. Beberapa pengikutnya memutuskan kabur karena menilai amaliyah Santoso mulai menyimpang dari ajaran Islam.
Dari data yang dimiliki Satgas Tinombala, setidaknya ada 29 orang orang yang masih bertahan bersama Santoso di dalam hutan. Selain WNI, diduga masih ada 2 orang WN China etnis Uighur yang bergabung dengan Santoso.
Sementara 4 orang etnis Uighur lain sudah ditangkap dan ditembak mati oleh Satgas Tinombala.
DETIK.COM
Lainnya:
Dari Hobi jadi profesi
Silakan klik:
Lengkapi
Kebutuhan Anda
Posting Komentar