Salah satu hal yang senantiasa dijaga oleh Pondok Pesantren dalam sumbangsihnya untuk Islam dan Indonesia adalah spirit menjaga orisinalitas ilmu dan intelektualitas Islam
LOMBA BACA KITAB KUNING, PKS Ingin Pemuda Apresiasi Karya Besar Ulama |
Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS Jateng menggelar acara ini pada, Ahad (17/4/2016).
“Kami ingin menegaskan keberadaan pondok pesantren terutama santri-santri dalam sumbangsihnya kepada Bangsa Indonesia,” kata Karsono.
Karsono yang juga Ketua Fraksi PKS Jateng ini menambahkan, salah satu hal yang senantiasa dijaga oleh Pondok Pesantren dalam sumbangsihnya untuk Islam dan Indonesia adalah spirit menjaga orisinalitas ilmu dan intelektualitas Islam.
Sementara, Ketua Panitia Pelaksana Babak Penyisihan Lomba Baca Kitab Kuning, Nurhadi Susilo menyampaikan, animo masyarakat Jateng terbilang tinggi. “Terbukti Jateng menempati urutan peserta terbanyak setelah Jawa Barat,” kata Nurhadi.
Panitia mencatat ada 150 santri dari 40 pondok pesantren mengikuti acara ini. Adapun kitab yang dilombakan adalah kitab yang sudah masyhur di masyarakat Jateng. Lomba Baca Kitab Kuning ini membawakan kitab Fathul Mu’in karya Syeikh Zainuddin Bin Abdul Aziz Al Malibari.
“Jadi mungkin ini yang mempengaruhi minat santri untuk ikut lomba,”ujar Nurhadi.
Lebih lanjut, Nurhadi menyampaikan, dalam babak penyisihan Lomba Baca Kitab Kuning di Jateng hadir beberapa tokoh-tokoh Pondok Pesantren di Jawa Tengah guna menjadi Juri, diantaranya yaitu KH Ahzami Samiun Jazuli dari Pondok Raudhotul Ulum, Guyangan Pati.
Selain itu juga KH Tri Bimo Soewarno dari Pondok Al Hadi Iman, Solo dan KH Qutub Izzuddin dari Pondok Al Haromain, Jepara.
“PKS ingin menegaskan keberadaan pondok pesantren dalam sumbangsihnya kepada Bangsa Indonesia”
Terkait mekanisme lomba, Nurhadi menyampaikan, babak penyisihan tingkat Jateng dibagi dalam dua Sesi.
Pertama, Sesi dimana peserta akan membaca kitab kuning dihadapan satu juri sesuai undian ditempat. Kemudian dari setiap peserta, diambil 3 peserta terbaik yang nantinya akan maju kedalam sesi kedua.
Sesi kedua adalah sesi dimana tiga peserta akan diminta untuk membaca kitab kuning dihadapan 3 juri sekaligus. Dari sesi Kedua akan diambil 1 terbaik yang akan mewakili Jawa Tengah untuk maju ke Babak Final Lomba Kitab Kuning, bersaing dengan perwakilan dari wilayah-wilayah di Indonesia,
“Insya Allah, satu peserta terbaik akan menjadi delegasi DPW untuk ke pusat,” pungkasnya.
Pertama, Sesi dimana peserta akan membaca kitab kuning dihadapan satu juri sesuai undian ditempat. Kemudian dari setiap peserta, diambil 3 peserta terbaik yang nantinya akan maju kedalam sesi kedua.
Sesi kedua adalah sesi dimana tiga peserta akan diminta untuk membaca kitab kuning dihadapan 3 juri sekaligus. Dari sesi Kedua akan diambil 1 terbaik yang akan mewakili Jawa Tengah untuk maju ke Babak Final Lomba Kitab Kuning, bersaing dengan perwakilan dari wilayah-wilayah di Indonesia,
“Insya Allah, satu peserta terbaik akan menjadi delegasi DPW untuk ke pusat,” pungkasnya.
Silakan klik:
Lengkapi
Kebutuhan Anda
Posting Komentar