“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allâh terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (At-Tahrîm [66]:06]
Sabtu lalu, sepasang suami istri datang membawa Anak gadisnya berusia 15,5 tahun seorang siswi SMP swasta di C, berkonsultasi tentang sang Anak yang tidak haid selama 2 bulan terakhir...?
Sang dokter SpOG memeriksanya dengan USG dan ternyata Anak gadis itu dinyatakan hamil. Belum yakin, tes urine pun dilakukan. Dan .... positif!
Sang gadis lugu siswi SMP Itu trnyata benar-benar hamil.
Kontan kedua orang tuanya shock dan bertengkar di depan dokter. Sang dokter menyarankan agar mereka mendiskusikan di rumah. Sang dokter dengan tegas mengatakan bahwa dirinya tidak akan pernah melakukan curettage atau pengguguran kandungan. Kecuali atas indikasi medis untuk meyelamatkan nyawa sang Ibu. Diluar itu, TIDAK SAMA SEKALI! semua tahu bahwa hal itu adalah suatu dosa dan tindak kriminal.
Dua hari berselang, kedua suami istri tadi datang lagi kepada sang dokter memohon dengan amat sangat agar bersedia menggugurkan kandungan Anak mereka.
Dokter pun kaget dan lemas saat kedua org tua itu mengaku bahwa anak kandung mereka sendiri yang telah menghamili adik kandungnya
Bagai disambar gledek di siang bolong, dokter pun bertanya dengan lemas kenapa bisa begitu...?
Kemana orangtua saat anak-anak di rumah...?
Kedua org tua ini mengaku bahwa anak kedua mereka, laki-laki berusia 16th memang agak nakal. Dan mungkin karena pengaruh gadget. Di saat orangtua sibuk berjualan di lantai bawah ruko mereka, sang Anak mungkin saja asyik menonton blue film di lantai atas.
Orangtua mana yang menyangka bahwa kakak beradik ini tega berbuat hal sekeji itu...?
Kedua orangtua memaksa dokter untuk membantu mereka.
Siapapun tahu bahwa INCEST (hubungan kelamin sedarah) akan berdampak pada cacat mental dan fisik pada bayi yang dilahirkan, seperti cacat fisik dalam semua jenis ketidak-normalan, maupun perkembangan mental yang cenderung menjadi idiot dalam banyak kasus.
Yang lebih mengkhawatirkan adalah jika yang laki-laki adalah sang kakak, yg cenderung lebih bisa memaksa adik perempuannya.
Astaghfirullah aladziim
Naudzubillah mindzalik...
Semoga Allah Subhanallahu wa ta'ala melindungi anak-anak kita dari segala bentuk penyesalan sekarang, esok, dan selamanya..
Aamiin...
Saya pribadi sudah menyingkirkan semua gadget dan perangkat internet dari anak-anak saya sebagai upaya pencegahan, selain selalu berupaya mendekatkan mereka dengan Rabbnya...
Doa kita setiap saat untuk kebaikan Anak-anak kita.
1. Pisahkan kamar tidur Anak laki-laki dan perempuan sejak mereka berusia 3 tahun
2. Sita semua smart phone dan apapun yg bisa mengajar internet dari tangan Anak-anak (harus tega!)
3. Jangan percayakan anak-anak kepada supir atau pembantu rumah tangga
4. Paksa diri kita sebagai orangtua yg bertanggung jawab bahwa kita sebagai Ayah atau Ibu mereka bertanggung jawab penuh kepada Allah Subhanallahu wa ta'ala atas apapun yang terjadi kepada Anak kita
5. Orang terdekat pun bisa menjadi sumber masalah, WASPADALAH!
6. Perbanyak waktu untuk ngobrol-ngobrol santai dengan anak-anak kita...
Ayah, ajari dan kenalkan Anak laki-laki mu kepada tanggung jawab dan keberanian mengambil keputusan
Ibu, ajari Anak-anak perempuanmu tentang kesucian diri dan menjadi WANITA terhormat..
Dan yg terpenting buatkah mereka sadar bahwa ALLAH SWT Maha Melihat, dan bahwa SYURGA dan NERAKA itu MEMANG ADA
Uang bisa dicari, tapi Anak? Tak terbeli !!!
CR,
23 February 2016
Renunganku pasca dhuha atas kegalauan hati sang dokter tentang pasiennya...
Silakan klik:
Lengkapi Kebutuhan Anda
Posting Komentar