Lomba ini sebagai pendekatan kepada pengelola perpustakaan di Kota Magelang dan pengembangan minat baca
“Pesertanya terdiri dari 17 Kelurahan, 70 Taman Kanak-kanak (TK), 80 Sekolah Dasar (SD), 21 SMP, 15 SMK, dan 20 SMK se-Kota Magelang,” kata Kasi Pembinaan dan Pengembangan KPAD Kota Magelang, Fifi Restu Handayani, Kamis (28/01/2016).
Sejak awal Januari ini, pihaknya menyebar kuisioner seputar perpustakaan kepada para peserta secara bertahap. Targetnya, bulan April tahap akhir untuk tingkat TK sudah selesai.
“Kuisioner itu dikumpulkan sebelum batas akhir penentuan,” ujar Fifi.
Jika melebihi batas akhir pengumpulan, peserta dianggap gugur atau diskualifikasi. Kuisioner yang masuk ke meja juri akan dinilai. Masing-masing kelompok perpustakaan akan diambil enam terbaik.
“Juara satu akan dibina lagi, dan mewakili ke tingkat provinsi,” tambah Kepala KPAD Kota Magelang, Widhi Haryani.
Widhi mengklaim, lomba ini sebagai pendekatan kepada pengelola perpustakaan di Kota Magelang. Juga pengembangan minat baca. Kendati demikian, ia menekankan kepada pengelola perpustakaan memiliki strategi, ide unik dan promosi ke lingkungan sekitar.
“Misalnya perpustakaan sekolah tapi melayani warga umum pada jam sekolah. Ini akan jadi nilai plus dan perpustakaan itu ada keistimewaannya,” ujarnya.
Widhi juga berharap cara ini bisa menumbukan kesadaran atas kemanfaatan perpustakaan itu. Serta memunculkan perpustakaan milik perorangan yang pelayanannya dibuka untuk umum.
Terkait:
Silakan
Klik:
Murah
Meriah Hanya Rp 25.000/bulan
Posting Komentar