Seorang muslim harus selalu berguru pada kehidupan, pada para ulama dan senantiasa mengikuti tuntunan Nabi sebagai guru sepanjang masa
Mafaza-Online.Com | SILATURAHIM - Peggy Melati Sukma merupakan salah satu selebritas tanah air yang namanya cukup dikenal. Ia mulai eksis di dunia hiburan Indonesia sejak tahun 1990-an. Selain dikenal sebagai bintang film dan sinetron, Peggy juga seorang model dan presenter.Berbagai penghargaan telah diterimanya dari dunia yang membesarkan namanya itu. Salah satu yang membuat kita sukar melupakannya adalah sosok centilnya saat mengatakan ‘pusiiiiinggg deh!’
Tapi, Peggy yang sekarang bukanlah Peggy yang dulu. Wanita asal Jawa Barat ini salah satu artis tanah air yang memilih untuk hijrah dan menjalani kehidupan secara Islami. Ia sering dipanggil ustazah sekarang, sering mengisi berbagai seminar dan kajian Islam, termasuk di Aceh.
Siang tadi, Jumat, 30 Januari 2015, Peggy hadir sebagai penceramah dalam acara Dakwah Umum Jumatan yang dibuat Dinas Syariat Islam Banda Aceh di Taman Sari. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian Road to Dakwah Harian Waspada. Di hadapan para pengunjung, Peggy menceritakan proses hijrahnya.
Selama 22 tahun berkecimpung di dunia hiburan, Peggy akhirnya menyadari bahwa dunia ini hanya sementara.
"Jika kita menggantungkan diri pada yang sementara juga (dunia), maka kita sedang menuju ke kehancuran. Namun jika kita gantungkan kepada yang Maha Kekal, maka kita sedang menuju ke keabadian,” kata Peggy, dalam surat elektronik yang dikirimkan Humas Pemko Banda Aceh kepada ATJEHPOST.co.
Dunia katanya adalah tempat ujian semata. Senang, sedih, kaya, miskin, maupun baik dan buruk juga bagian dari ujian.
"Jika kita mengeluh, ingat firman Allah: Allah MahaTahu, sedangkan engkau tidak mengetahui apa-apa. Hanya dengan beriman, hijrah dan jihad fisabilillah, kita akan mendapatkan balasan surga," kata perempuan kelahiran Cirebon, 13 Juni 1976 ini.
Setelah berhijrah bukan berarti tidak ada persoalan lagi yang dihadapi pemeran Iteung di serial Kabayan ini. Ia mengibaratkan hidupnya seperti sedang mengendarai mobil, tiba-tiba harus berbalik arah hingga terguling.
"Ada goncangan batin, awut-awutan dan acak-acakan. Namun saya ingin lahir kembali dalam Islam. Hijrah tentu ada resikonya yang harus kita lewati dengan istiqamah dan niat yang lurus,” ujarnya.
"Kalau ada yang bertanya apa alasan saya berhijrah, saya menjawab hanya karena izin Allah, Nabi gurunya dan Al-Quran pedomannya," kata Peggy.
Dalam kesempatan itu Peggy mengatakan ada tiga hal utama yang harus dilakukan oleh seorang Muslim. Yaitu mencintai Allah dan Rasulnya lebih dari apa pun. Mencintai sesama manusia karena cinta kepada Allah.
"Dan takut kembali ke kekufuran sama dengan takutnya dilempar ke neraka oleh Allah SWT."
Ia juga menceritakan selama 13 tahun Nabi Muhammad berdakwah di Kota Mekkah, Nabi fokus pada pondasi Islam yaitu tauhid dan akidah. "Tidak ada zat lain yang disandingkan dengan zat Illahi. Jika kita ingin membangun umat, maka kita harus membangun diri kita sendiri terlabih dahulu. Kita tidak boleh berhenti belajar, kita semestinya menjadi murid sepanjang masa. Persoalan yangg dihadapi oleh umat Islam begitu banyak, maka kata Allah berjuanglah," ujar Peggy memberi pesan.
Peradaban Islam katanya, dibangun dari individu-individu. Pondasi Islam adalah tauhid dan akidah serta syariat yang berdiri di atasnya. Pondasi ini tidak boleh kopong atau kosong. Ia juga mengingatkan seorang muslim harus selalu berguru pada kehidupan, pada para ulama dan senantiasa mengikuti tuntunan Nabi sebagai guru sepanjang masa. Setiap keluarga katanya, hendaknya memiliki guru atau ulamanya tempat belajar.
"Kalau Islam kenapa-kenapa, tanyakan pada diri kita sendiri, kita harus muhasabah,” ujarnya.
Hal lainnya yang disampaikan Peggy adalah soal keimanan. Seperti yang pernah diingatkan Nabi Muhammad, bahwa iman itu dinamis dan memiliki dinamika yang luar biasa. Yang perlu dilakukan adalah berhati-hati dan senantiasa beriman dan istiqamah.
Acara ini juga dihadiri Wali Kota Banda Aceh, Illiza Saaduddin Djamal, Sekdako Banda Aceh Bahagia, Pimpinan Umum Harian Waspada Dr. Rayati Syafrin.
Silakan
klik:
Lengkapi Kebutuhan Anda
Posting Komentar