Secara kultural,
masyarakat Indonesia telah biasa melakukan aktivitas gotong royong, sebuah
nilai utama masyarakat Indonesia yang bermakna 'menopang bersama-sama'
Meskipun demikian,
crowdfunding di Indonesia sesungguhnya bukanlah hal yang benar-benar baru. Secara
kultural, masyarakat Indonesia telah biasa melakukan aktivitas gotong royong,
sebuah nilai utama masyarakat Indonesia yang bermakna 'menopang bersama-sama'.
Dan ketika penggunaan media sosial makin merebak, terutama di Indonesia yang
mencatatkan pengguna Facebook, Twitter, Youtube dan Chat Messenger sangat
besar, maka crowdfunding menemukan arus dan peluang lebih besar. Ingat pula
kasus koin Prita, bantuan untuk tukang ojek Wiwin dan Pak Soleh, yang semuanya
dipantik maupun diagregasi melalui kanal media sosial.
Didorong oleh peluang
melakukan perubahan sosial yang signifikan tersebut, dimana 3 aspek yaitu
masalah sosial, pendonor, aktivis dan 'enabler' yakni teknologi, device serta
internet bertumbuk jadi satu, maka Yayasan Qoloni Indonesia kemudian membangun
sebuah crowdfunding platform yang integral bernama QOLONI. "Ide dasar
QOLONI sederhana, yaitu menyediakan satu ruang bersama untuk para aktivis
lapangan, donatur individual maupun korporasi, serta netizen yang peduli
masalah sosial. Semuanya bisa berkolaborasi tanpa batasan wilayah, kemampuan
dana atau tenaga dan tanpa batasan agama, aliran atau organisasi," jelas
Kurniawan Mahdi, founder QOLONI, sebagaimana kami kutip dari rilisnya.
“Ide dasar QOLONI sederhana, yaitu menyediakan satu ruang bersama untuk para aktivis lapangan, donatur individual maupun korporasi, serta netizen yang peduli masalah sosial”
Jika didalami, QOLONI
yang juga telah tersedia dalam bentuk aplikasi mobile berplatform Android ini memang
menyediakan kompleksitas fitur untuk melakukan aktivitas sosial. "Publik
yang peduli sosial saat ini berbeda perilakunya. Saat mereka berdonasi, ingin
melihat secara konkrit donasinya untuk apa dan bagaimana pertanggungjawabannya.
Maka QOLONI selain bertujuan memudahkan publik melakukan aksi sosial melalui
dana, dukungan dan tenaga, juga menyediakan fitur yang transparan dan
akuntabel," tambah Kurniawan.
Bimo Prasetyo,
co-founder QOLONI menambahkan bahwa ada peluang besar untuk saluran dana publik
dalam menyelesaikan masalah sosial. "Data BAZNAS potensi dana sosial
berbentuk zakat, infaq dan shadaqah di Indonesia adalah yang terbesar di Asia,
yaitu 217 Trilyun. Tapi yang terkumpul melalui lembaga amil zakat resmi yang
jumlahnya sekitar 500-an, baru terkumpul 10% nya atau sekitar 20 Trilyun per
tahun. Di sanalah QOLONI ingin ambil peranan," lanjut Bimo.
“Ide dasar QOLONI
sederhana, yaitu menyediakan satu ruang bersama untuk para aktivis lapangan,
donatur individual maupun korporasi, serta netizen yang peduli masalah sosial”
Jika mengunjungi situs
www.QOLONI.com
publik bisa melihat langsung jumlah proyek, jumlah relawan, jenis proyek,
proyek yang telah tertangani dan proyek yang sedang proses penyelesaian.
Menurut pihak QOLONI, sejak diluncurkan akhir September 2015, harapan dan
aspirasi publik di luar perkiraan. Saat ini telah masuk usulan proyek sebanyak
50 dimana 5 proyek telah terdanai penuh, jumlah relawan (QOLONIS) hampir 500
orang, donatur dan mitra yang terlibat berjumlah 6 lembaga serta total dana
untuk donasi proyek yang didaftarkan mencapai angka Rp 13 Milyar.
Untuk bergabung di
QOLONI, cukup mendaftarkan email atau menggunakan akun Twitter dan Facebook.
"Semua aktivitas dukungan, donasi dan pelaporan terhubung ke notifikasi
via SMS Gateway. Setelah memiliki ID, member bisa mendaftarkan proyek untuk didanai,
meliputi 6 bidang yaitu Sosial, Kesehatan, Pendidikan, Infrastruktur,
Konservasi dan Inspirasi. Jika tidak ingin terlibat aktif, member juga bisa
berkontribusi sekedar melakukan LIKE & SHARE," terang Kurniawan.
Ketua komunitas Jambi
Motocross, Abdee, mengapresiasi platform QOLONI. JAMSMOG, komunitas yang dia
ketuai, terlibat sebagai pengawas lapangan proyek QOLONI di Jambi yaitu
renovasi jembatan gantung yang didanai sepenuhnya oleh Yayasan Baitul Maal Bank
Rakyat Indonesia (YBM BRI). Abdee menambahkan "Kami senang terlibat (di
proyek ini). Tak sekedar menyalurkan hobi motocross, tapi juga bisa ikutan aksi
sosial."
Silakan klik:
Lengkapi Kebutuhan Anda
Posting Komentar