Pers dan media merupakan milik publik dan membela kepentingan publik. Untuk itu, Presiden mengharapkan agar pers dalam memberitakan tetap akurat dan konstruktif, adil dan berimbang
Mafaza-Online.Com | JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menilai pers kini terbelah dalam menghadapi pemilihan presiden dan wakil presiden 2014.
"Dalam pilpres 2014 ini nampaknya, mungkin saya salah, tapi ini bacaan saya, pers dan media kita sudah terbelah, divided. Coba simak, yang paling mudah simak Metro TV dan simak TV One," kata Presiden Yudhoyono dalam rapat koordinasi pemantapan pelaksanaan pemilihan presiden dan wakil presiden 2014 di Sentul, Bogor, Selasa, disambut tawa dan senyuman para hadirin.
Rapat koordinasi tersebut diikuti oleh para pemangku kepentingan dalam pelaksanaan pemilihan presiden yaitu gubernur, bupati dan wali kota, pangdam, kapolda, pejabat eselon I di lingkungan Kementerian Dalam Negeri, Mabes TNI, Kejaksaan Agung, Mabes Polri, pengurus Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan panwaslu kabupaten dan kota seluruh Indonesia, serta institusi terkait.
Presiden menegaskan, pers dan media merupakan milik publik dan membela kepentingan publik. Untuk itu, Presiden mengharapkan agar pers dalam memberitakan tetap akurat dan konstruktif, adil dan berimbang.
"Mudah diucapkan, tapi tidak mudah dilakukan oleh teman-temen pers dan pemilik media," kata Presiden.
Sebagai penyebar informasi kepada rakyat, pers menjadi jendela informasi yang akan ditengok masyarakat dan menjadi nilai yang akan diterima. Untuk itu Presiden mengatakan, dirinya tidak akan berhenti bersuara mengkritisi pers.
"Meskipun nanti saya tidak menjadi presiden lagi, agar pers kita betul-betul fair dan berimbang, akurat dan konstruktif, " kata Presiden.
Presiden menegaskan, pers merupakan bagian penting dalam menyukseskan pemilihan presiden dan wakil presiden 2014.
ANTARA
Silakan klik:
Posting Komentar