Hasil rapat akan dibawa ke Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) yang akan 10 Mei nanti. Dalam Rapimnas itu akan dipastikan siapa calon presiden yang akan didukung PPP
Rapat Pleno Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan
Pembangunan (PPP).
Rapat ini berlangsung di Kantor pusat PPP di Jalan
Diponegoro, Jakarta Pusat (22/4/2014).
(TRIBUNNEWS/RANDA RINALDI)
|
Seperti pemberitaan Tribunnews.Com, pertemuan itu, kata SDA, untuk mendengar aspirasi Ketua DPW soal siapa yang harus didukung partai berlambang Ka'bah itu pada pemilu presiden (pilpres).
Rapat digelar selama sekitar 2,5 jam, dari pukul 20.00 WIB hingga sekitar pukul 22.30 WIB. Pertemuan itu digelar tertutup bagi media. Namun di ujung pertemuan itu dari luar terdengar beberapa kali teriakan "Hidup Prabowo"
SDA kepada wartawan mengatakan dari 33 Ketua DPW yang diundang, ada 27 Ketua DPW yang memenuhi undangannya. Seluruh Ketua DPW yang hadir setuju untuk mendukung Calon Presiden Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
"Bahwa dua puluh tujuh DPW yang hadir, adalah seratus persen aspirasi (dukungan) ke Prabowo, pada waktu saya tanyakan, mereka menyatakan setuju," katanya.
Hasil rapat itu, masih kata SDA akan dibawa ke Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) yang akan 10 Mei nanti. Dalam Rapimnas itu akan dipastikan siapa calon presiden yang akan didukung PPP.
"(Hasil pertemuan) Ini bukan keputusan, tapi menyerap aspirasi, kemudian kita sepakat agar aspirasi ini dimanfaatkan dengan baik supaya pada saatnya bisa diputuskan secara formal," ujarnya.
Sebelumnya partai berlambang Ka'bah itu sempat dilanda kekisruhan. Dukungan SDA terhadap Prabowo memancing sejumlah kader untuk menentang, salah satunya adalah Wakil Ketua Umum DPP PPP, Emron Pangkapi.
Para penentang SDA akhirnya menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) untuk mencopot sementara SDA, dan menganggap dukungan terhadap Prabowo tidak pernah ada.
Kisruh tersebut akhirnya reda setelah Ketua Majelis Syariah PPP, KH.Maimoen Zubair menggelar forum islah.
Kewenangan SDA sebagai ketua umum dikembalikan, namun dukungan terhadap Partai Gerindra tetap dianggap tidak pernah ada.
Dalam rapat tersebut Emron tidak hadir, begitu pun Seken DPP PPP Romahurmuziy dan Wakil Ketua Umum DPP PPP, Suharso Manoarfa.
Ketiganya diketahui mengadakan pertemuan terpisah di saat yang sama di Hotel Crowne, bersama sejumlah ketua DPW PPP.
SDA dalam kesempatan itu mengaku tidak khawatir rapat tersebut akan kembali mamancing konflik. Kata dia pada tanggal 6 Mei nanti hasil pertemuan malam itu akan dibawa ke Rapat Majelis Partai, yang antara lain dihadiri oleh Emron, Romahurmuziy dan Suharso.
Ia pun mengaku tidak mempermasalahkan bila Emron dengan sejumlah petinggi partai PPP yang lain menggelar pertemuan terpisah. (NURMULIA REKSO PURNOMO).
Silakan klik:
Posting Komentar