Golkar merupakan partai yang sudah mapan dengan organisasi yang solid. Selain itu, hubungan Prabowo dan Aburizal Bakrie juga sangat dekat
Mafaza-Online.Com | JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya Fadli Zon mengatakan partainya siap berkoalisi dengan Partai Golongan Karya. "Komunikasi masih terbuka, dan secara informal, kami juga terus berkomunikasi dengan Golkar," kata Fadli dalam konferensi pers di kantor DPP Gerindra, Ragunan, Jakarta, Selasa, 13 Mei 2014
Fadli mengatakan Golkar merupakan partai yang sudah mapan dengan organisasi yang solid. Selain itu, hubungan Prabowo dan Aburizal Bakrie juga sangat dekat.
Golkar, yang menduduki peringkat kedua dengan perolehan suara 18.432.312 (14,75%) dalam pemilihan umum legislatif, hingga saat ini masih belum menemukan teman koalisi. Untuk dapat mengusung calon presiden sendiri, Golkar harus berkoalisi dengan partai lain agar dapat memenuhi syarat presidential threshold, yakni 25 persen suara nasional atau 20 persen kursi di DPR.
Menurut dia, partainya siap membangun koalisi besar agar mempermudah pembuatan kebijakan di parlemen. "Golkar juga memiliki suara yang besar dan turut menentukan perjalanan politik ke depan. Sebab itu, kami berusaha membangun koalisi," ujarnya.
TEMPO.CO
Mafaza-Online.Com | JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya Fadli Zon mengatakan partainya siap berkoalisi dengan Partai Golongan Karya. "Komunikasi masih terbuka, dan secara informal, kami juga terus berkomunikasi dengan Golkar," kata Fadli dalam konferensi pers di kantor DPP Gerindra, Ragunan, Jakarta, Selasa, 13 Mei 2014
Fadli mengatakan Golkar merupakan partai yang sudah mapan dengan organisasi yang solid. Selain itu, hubungan Prabowo dan Aburizal Bakrie juga sangat dekat.
"Rencana koalisi dengan Golkar sangat terbuka," ujar Ketua Badan Komunikasi Gerindra ini.
Golkar, yang menduduki peringkat kedua dengan perolehan suara 18.432.312 (14,75%) dalam pemilihan umum legislatif, hingga saat ini masih belum menemukan teman koalisi. Untuk dapat mengusung calon presiden sendiri, Golkar harus berkoalisi dengan partai lain agar dapat memenuhi syarat presidential threshold, yakni 25 persen suara nasional atau 20 persen kursi di DPR.
Menurut dia, partainya siap membangun koalisi besar agar mempermudah pembuatan kebijakan di parlemen. "Golkar juga memiliki suara yang besar dan turut menentukan perjalanan politik ke depan. Sebab itu, kami berusaha membangun koalisi," ujarnya.
TEMPO.CO
Silakan klik:
Posting Komentar