Gerindra akan terus mengawal, mengumpulkan bukti-bukti untuk selanjutnya membawa ke temuan black campaign ke Bawaslu
"Kalau kita bilang, Gerindra dan Prabowo paling banyak mendapat black campaign, ini kenyataan, bukan agar kami tampak dizalimi," ujar Fadli dalam jumpa pers di Gedung DPP Gerindra, Jalan Harsono, Jakarta Selatan, Senin (7/4/2014).
Di dalam kesempatan itu, Fadli memaparkan bentuk-bentuk kampanye hitam yang dialami mereka. Mulai dari serangan akun twitter palsu Abraham Samad, sejumlah isu yang diedarkan melalui media sosial, dan juga selebaran di Sulawesi Selatan yang berisi tentang serangan terhadap Prabowo.
"Ada uang stempel Prabowo, mengatakan Pak Prabowo anti ras tertentu, Prabowo dalang peristiwa Mei '98. Beliau sudah mengklarifikasi bahwa beliau tidak terlibat. Ini semua fitnah," kata Fadli.
"Di Sulawesi Selatan, saya baru saja dapat laporan ribuan selebaran disebar oleh mobil bak terbuka. Isinya bilang 'Maukah Dalang Penculikan Jadi Presiden?" tuturnya.
Fadli mengatakan pihaknya menganggap serangan anonim di media sosial sebagai angin lalu. Namun, dia tak akan menutup mata dan akan terus mengawal, mengumpulkan bukti-bukti untuk selanjutnya membawa ke temuan ini ke Bawaslu.
detik.com
Posting Komentar