Koordinasi menjadi kunci keberhasilan dalam memulihkan kondisi area pertanaman pangan
Mafaza-Online.Com|Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI Hermanto mengingatkan pemerintah agar penanganan sawah puso atau sawah yang rusak terkena banjir yang diakibatkan terjadinya musibah banjir di 16 provinsi dengan wilayah terluas di Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Selatan dan Aceh harus dilakukan secara terpadu.
Dalam hal ini koordinasi menjadi kunci keberhasilan dalam memulihkan kondisi area pertanaman pangan. Permasalahan ini tidak mungkin hanya ditangani oleh satu Kementerian, namun harus lintas sektoral. Demikian diungkapkan Hermanto di gedung DPR, Selasa (4/2).
"Bencana banjir yang tengah terjadi saat ini jelas akan menambah beban petani. Bahkan secara nasional dampak banjir ini telah menyebabkan kerugian khususnya bagi petani mencapai Rp 2,54 triliun. Kerugian terbesar adalah akibat rusaknya tanaman padi di lahan sawah diiringi dengan rusaknya jaringan irigasi di tingkat usaha tani," ujarnya.
Legislator Partai Keadilan Sejahtera Dapil Sumatara Barat ini berharap pemerintah secara lintas sektoral melakukan aksi baik untuk jangka pendek pada masa tanggap darurat maupun tahap pemulihan.
“Hal ini penting agar produksi pangan nasional khususnya padi tidak terganggu sehingga mampu memberikan jaminan terhadap ketersediaan pangan,” imbuhnya.
Sebagai gambaran, Kementerian Pertanian mengungkapkan, selama Oktober 2013 - Januari 2014 sektor pertanian mengalami kerugian hingga mencapai Rp2,54 triliun akibat bencana. Kerugian terbesar akibat rusaknya tanaman padi di lahan sawah dan rusaknya jaringan irigasi di tingkat usaha tani.
Menjadi Lebih Baik Agar Selalu ditolong Allah
Mafaza-Online.Com|Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI Hermanto mengingatkan pemerintah agar penanganan sawah puso atau sawah yang rusak terkena banjir yang diakibatkan terjadinya musibah banjir di 16 provinsi dengan wilayah terluas di Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Selatan dan Aceh harus dilakukan secara terpadu.
Dalam hal ini koordinasi menjadi kunci keberhasilan dalam memulihkan kondisi area pertanaman pangan. Permasalahan ini tidak mungkin hanya ditangani oleh satu Kementerian, namun harus lintas sektoral. Demikian diungkapkan Hermanto di gedung DPR, Selasa (4/2).
"Bencana banjir yang tengah terjadi saat ini jelas akan menambah beban petani. Bahkan secara nasional dampak banjir ini telah menyebabkan kerugian khususnya bagi petani mencapai Rp 2,54 triliun. Kerugian terbesar adalah akibat rusaknya tanaman padi di lahan sawah diiringi dengan rusaknya jaringan irigasi di tingkat usaha tani," ujarnya.
Legislator Partai Keadilan Sejahtera Dapil Sumatara Barat ini berharap pemerintah secara lintas sektoral melakukan aksi baik untuk jangka pendek pada masa tanggap darurat maupun tahap pemulihan.
“Hal ini penting agar produksi pangan nasional khususnya padi tidak terganggu sehingga mampu memberikan jaminan terhadap ketersediaan pangan,” imbuhnya.
Sebagai gambaran, Kementerian Pertanian mengungkapkan, selama Oktober 2013 - Januari 2014 sektor pertanian mengalami kerugian hingga mencapai Rp2,54 triliun akibat bencana. Kerugian terbesar akibat rusaknya tanaman padi di lahan sawah dan rusaknya jaringan irigasi di tingkat usaha tani.
Silakan di Klik:
Menjadi Lebih Baik Agar Selalu ditolong Allah
Posting Komentar