Intinya, mereka ingin mengacak-ngacak dan merusak Islam
Mafaza-Online.Com|BANDUNG - Diskusi terbatas digelar dalam rangkaian Silaturahim Keluarga Besar DDII Jawa Barat, berlangsung di Plaza Aula Masjid Istiqomah Kota Bandung (14/9) dengan mengambil tema “Peran dan Tantangan DDII Dalam Dunia Dakwah Menghadapi Liberalisme : Fenomena Miss World 2013” dengan menghadirkan pembicara ustad Misbah Malim, dari DPP DDII Pusat Bidang pemberdayaan Daerah dan Ustad Hadi Hadiyanto dari DPW DDII Provisni Jawa Barat dengan moderator UstadYusuf Tajri.
Ustad Misbah Malim mengatakan sesungguhnya Miss World 2013 itu oleh orang Islam tak perlu dibesar-besarkan. Baginya itu hanya acara kecil, namun yang besar dan perlu diwaspadai adalah misi besar musuh-musuh Islam yang ingin menghancurkan Islam. Siapa lagi kalau bukan pihak Barat yang menjadi musuh Islam. Karena acara semacam itu biasanya idenya datang dari negeri Amerika itu.
“Intinya, mereka ingin mengacak-ngacak dan merusak Islam. Tak mengherankan jika kemudian hal itu dimanfaatkan untuk melemahkan umat Islam yang terlibat konflik internal dalam berbagai hal,” terangnya sebagai pembicara pertama.
Dalam pandangannya, kondisi tersebut menyebabkan sebagian kalangan Islam justru terjebak mendukung misi musuh-musuh Islam tersebut sehingga ketika menyikapi Miss World sendiri ada yang pro dan kontra. Katanya, bagi yang pro tentu mereka senang dengan acara tersebut dengan dalih menghasilkan devisa dan mempromosikan Indonesia ke luar negeri.
Sementara mereka yang kontra didorong untuk melakukan aksi dan dipancing untuk bertindak anarkis agar ada alasan guna membubarkan ormas tersebut.
Misbah bahkan menegaskan jika sesungguhnya ada 5 upaya yang dilakukan musuh Islam dalam hal ini. Pertama, melakukan Ghazwul Fikri untuk melemahkan umat Islam. Kedua, melemahkan kaum muslimin dalam soal ekonominya sehingga akan selalu tergantung kepada mereka. Ketiga, melakukan adu domba antar elemen umat Islam sehingga mudah untuk dipecah belah. Keempat, merusak tatanan Islam yang ada dengan cara menyebarkan virus liberalisasi. Kelima, menola tentang Islamisasi dalam berbagai hal karena menghalangi kepentingan mereka.
Pada bagian lain, pembicara kedua Ustad Hadi Hadiyanto menyoroti tentang upaya liberaliasi yang dilakukan oleh musuh-musuh Islam. Mereka menganggap jika agama menghalangi tujuan mereka. Tak heran menurutnya di negeri ini, mereka selalu berlindung atas nama HAM padahal sesungguhnya mereka ingin melegalkan sesuatu yang sesungguhnya bertentangan dengan Islam.
“Sebagai contoh dulu ada RUU Anti Pornografi tetapi di kemudian hari justru yang muncul adalah UU Pornografi. Hal ini menunjukkan bahwa paham liberal mulai masuk dan meracuni sebagaian umat Islam di negeri ini, “ terang Hadi.
Masih katanya, musuh Islam terus bergerak dan mereka pintar melobi Pemerintah atau DPR untuk memuluskan tujuan mereka. Termasuk upaya mereka untuk menghapus UU yang mengatur soal penodaan agama.
“Kita bersyukur MK tidak mengabulkan gugatan mereka. Jika UU itu dihapus mereka tentu akan begitu gampang di dalam menghina Allah, Menghina Rasulullah bahkan bisa jadi mereka akan mengamandemen al-Quran pula,” tegasnya.
Paham kebebasan itulah yang selalu digembar-gemborkan oleh musuh Islam di negeri ini, kata Hadi. Bila begitu adanya, masih kata dia, umat Islam memang perlu bergerak cepat menghadapi gerakan mereka. Dia bersyukur masih ada upaya yang dilakukan ormas Islam nmenentang Miss World 2013, walaupun pada akhirnya tetap dilangsungkan di Indonesia, paling tidak, tidak dilaksanakan di Ibukota atau di Bogor yang mayoritas dihuni umat Islam.
“Intinya, yang terpenting adalah upaya kita melawan liberalisme yang menghalalkan segala cara, soal hasil mari kita serahkan kepada Allah,” pungkasnya dalam kesempatan tersebut. (Deffy Ruspiyandy)
MAFAZA-STORE Lengkapi Kebutuhan Anda
Mafaza-Online.Com|BANDUNG - Diskusi terbatas digelar dalam rangkaian Silaturahim Keluarga Besar DDII Jawa Barat, berlangsung di Plaza Aula Masjid Istiqomah Kota Bandung (14/9) dengan mengambil tema “Peran dan Tantangan DDII Dalam Dunia Dakwah Menghadapi Liberalisme : Fenomena Miss World 2013” dengan menghadirkan pembicara ustad Misbah Malim, dari DPP DDII Pusat Bidang pemberdayaan Daerah dan Ustad Hadi Hadiyanto dari DPW DDII Provisni Jawa Barat dengan moderator UstadYusuf Tajri.
Ustad Misbah Malim mengatakan sesungguhnya Miss World 2013 itu oleh orang Islam tak perlu dibesar-besarkan. Baginya itu hanya acara kecil, namun yang besar dan perlu diwaspadai adalah misi besar musuh-musuh Islam yang ingin menghancurkan Islam. Siapa lagi kalau bukan pihak Barat yang menjadi musuh Islam. Karena acara semacam itu biasanya idenya datang dari negeri Amerika itu.
“Intinya, mereka ingin mengacak-ngacak dan merusak Islam. Tak mengherankan jika kemudian hal itu dimanfaatkan untuk melemahkan umat Islam yang terlibat konflik internal dalam berbagai hal,” terangnya sebagai pembicara pertama.
Dalam pandangannya, kondisi tersebut menyebabkan sebagian kalangan Islam justru terjebak mendukung misi musuh-musuh Islam tersebut sehingga ketika menyikapi Miss World sendiri ada yang pro dan kontra. Katanya, bagi yang pro tentu mereka senang dengan acara tersebut dengan dalih menghasilkan devisa dan mempromosikan Indonesia ke luar negeri.
Sementara mereka yang kontra didorong untuk melakukan aksi dan dipancing untuk bertindak anarkis agar ada alasan guna membubarkan ormas tersebut.
“Setidaknya ada tiga ormas Islam yang ditakuti musuh Islam yaitu DDII, HTI dan FPI. Bahkan Habib Riziq sendiri adalah orang nomor satu yang ditakuti musuh Islam,” tambahnya.
Misbah bahkan menegaskan jika sesungguhnya ada 5 upaya yang dilakukan musuh Islam dalam hal ini. Pertama, melakukan Ghazwul Fikri untuk melemahkan umat Islam. Kedua, melemahkan kaum muslimin dalam soal ekonominya sehingga akan selalu tergantung kepada mereka. Ketiga, melakukan adu domba antar elemen umat Islam sehingga mudah untuk dipecah belah. Keempat, merusak tatanan Islam yang ada dengan cara menyebarkan virus liberalisasi. Kelima, menola tentang Islamisasi dalam berbagai hal karena menghalangi kepentingan mereka.
Pada bagian lain, pembicara kedua Ustad Hadi Hadiyanto menyoroti tentang upaya liberaliasi yang dilakukan oleh musuh-musuh Islam. Mereka menganggap jika agama menghalangi tujuan mereka. Tak heran menurutnya di negeri ini, mereka selalu berlindung atas nama HAM padahal sesungguhnya mereka ingin melegalkan sesuatu yang sesungguhnya bertentangan dengan Islam.
“Sebagai contoh dulu ada RUU Anti Pornografi tetapi di kemudian hari justru yang muncul adalah UU Pornografi. Hal ini menunjukkan bahwa paham liberal mulai masuk dan meracuni sebagaian umat Islam di negeri ini, “ terang Hadi.
Masih katanya, musuh Islam terus bergerak dan mereka pintar melobi Pemerintah atau DPR untuk memuluskan tujuan mereka. Termasuk upaya mereka untuk menghapus UU yang mengatur soal penodaan agama.
“Kita bersyukur MK tidak mengabulkan gugatan mereka. Jika UU itu dihapus mereka tentu akan begitu gampang di dalam menghina Allah, Menghina Rasulullah bahkan bisa jadi mereka akan mengamandemen al-Quran pula,” tegasnya.
Paham kebebasan itulah yang selalu digembar-gemborkan oleh musuh Islam di negeri ini, kata Hadi. Bila begitu adanya, masih kata dia, umat Islam memang perlu bergerak cepat menghadapi gerakan mereka. Dia bersyukur masih ada upaya yang dilakukan ormas Islam nmenentang Miss World 2013, walaupun pada akhirnya tetap dilangsungkan di Indonesia, paling tidak, tidak dilaksanakan di Ibukota atau di Bogor yang mayoritas dihuni umat Islam.
“Intinya, yang terpenting adalah upaya kita melawan liberalisme yang menghalalkan segala cara, soal hasil mari kita serahkan kepada Allah,” pungkasnya dalam kesempatan tersebut. (Deffy Ruspiyandy)
MAFAZA-STORE Lengkapi Kebutuhan Anda
Posting Komentar