Enur mengaku, selama ini
pun tertekan, merasa terpukul, sebab beban kehidupannya kian bertambah
berat, lantaran sewaktu Windi di dalam kandungngan sembilan bulan, ayah
kandung Windi meninggal dunia
Mafaza-Online.com | MOP - Nasib pilu menimpa seorang gadis cilik, Windi(7), murid kelas II SDN Cipancar 04 di Kecamatan Leles, Garut, Jawa Barat, penduduk Kampung Pangkalan RT. 02/05 Cipancar, Leles ini, mengalami kelainan sejak lahir.
Ia tak memiliki dubur atau anus, sehingga setiap harinya membuang air besar melalui kemaluannya.
Menurut Enur (27) ibu kandung Windi, anaknya itu sejak lahir “buang air besar” (BAB) dari kemaluan, lantaran anak pertamanya tersebut tak memiliki lubang anus.
Enur mengaku, selama ini pun tertekan, merasa terpukul, sebab beban kehidupannya kian bertambah berat, lantaran sewaktu Windi di dalam kandungngan sembilan bulan, ayah kandung Windi meninggal dunia.
Ibu muda ini tak tahu kudu kemana mencari biaya operasi, sedangkan pemenuhan makan sehari-hari pun susah, sebab tak mempunyai pekerjaan.
Pada usia satu tahun, Windi di bawa ke RSU dr Slamet, Garut, dirawat selama dua hari, menjalani operasi pembuatan saluran pembuangan kotoran di tampung di kantong plastik, hingga sekarang. Waktu itu menggunakan kartu surat tak mampu, bersumber rujukan Kepala Desa setempat.
Kini kondisi Windi semakin memprihatinkan, sebab setiap malam terus-menerus menangis tak bisa tidur menahan sakit, sehingga badannya kian menyusut menjadi kurus. Setiap BAB perutnya sangat kesakitan , meski demikian Windi tetap sekolah, dan menjalani puasa.
Sebagai ibu, Enur sangat mengharapkan, Windi bisa menjalani kehidupan sehat, dan normal seperti anak lainnya.
Sedangkan di Sekolah kerap didapati Windi termenung sendirian, tak bermain dengan teman temannya akibat minder, maka pihak keluarga mohon bantuan pada siapapun dimana saja, tergerak hatinya membantu.
Jika ingin menyalurkan bantuan bisa langsung ke rumah di Kampung Pangkalan RT. 02/05 Desa Cipancar Leles Garut, atawa melalui Kepala Desa Cipancar Leles, imbuh Ny. Enur.
Kepala Desa Cipancar, Cecep Jaya Koswara mengatakan, sebagai Kepada Desa merasa ikut serta bertanggung jawab lantaran mereka masyarakat kami, katanya.
Kami selama ini membantu semaksimal mungkin, terutama meminta bantuan pada pihak terkait termasuk ke Pemkab Garut, agar bisa menyisihkan sebagian hartanya, disumbangakan pada Windi guna membiaya operasi kedua kalinya.
“Sebab Windi benar-benar berasal dari keluarga miskin, sehingga kewajiban kita pula bisa memberikan sumbangan,” ungkap Cecep.***
Bagi yang ingin membantu dapat menghubungi Deffy Ruspiyandy di HP 081802022894
Mafaza-Online.com | MOP - Nasib pilu menimpa seorang gadis cilik, Windi(7), murid kelas II SDN Cipancar 04 di Kecamatan Leles, Garut, Jawa Barat, penduduk Kampung Pangkalan RT. 02/05 Cipancar, Leles ini, mengalami kelainan sejak lahir.
Ia tak memiliki dubur atau anus, sehingga setiap harinya membuang air besar melalui kemaluannya.
Menurut Enur (27) ibu kandung Windi, anaknya itu sejak lahir “buang air besar” (BAB) dari kemaluan, lantaran anak pertamanya tersebut tak memiliki lubang anus.
Enur mengaku, selama ini pun tertekan, merasa terpukul, sebab beban kehidupannya kian bertambah berat, lantaran sewaktu Windi di dalam kandungngan sembilan bulan, ayah kandung Windi meninggal dunia.
Ibu muda ini tak tahu kudu kemana mencari biaya operasi, sedangkan pemenuhan makan sehari-hari pun susah, sebab tak mempunyai pekerjaan.
Pada usia satu tahun, Windi di bawa ke RSU dr Slamet, Garut, dirawat selama dua hari, menjalani operasi pembuatan saluran pembuangan kotoran di tampung di kantong plastik, hingga sekarang. Waktu itu menggunakan kartu surat tak mampu, bersumber rujukan Kepala Desa setempat.
Kini kondisi Windi semakin memprihatinkan, sebab setiap malam terus-menerus menangis tak bisa tidur menahan sakit, sehingga badannya kian menyusut menjadi kurus. Setiap BAB perutnya sangat kesakitan , meski demikian Windi tetap sekolah, dan menjalani puasa.
Sebagai ibu, Enur sangat mengharapkan, Windi bisa menjalani kehidupan sehat, dan normal seperti anak lainnya.
Sedangkan di Sekolah kerap didapati Windi termenung sendirian, tak bermain dengan teman temannya akibat minder, maka pihak keluarga mohon bantuan pada siapapun dimana saja, tergerak hatinya membantu.
Jika ingin menyalurkan bantuan bisa langsung ke rumah di Kampung Pangkalan RT. 02/05 Desa Cipancar Leles Garut, atawa melalui Kepala Desa Cipancar Leles, imbuh Ny. Enur.
Kepala Desa Cipancar, Cecep Jaya Koswara mengatakan, sebagai Kepada Desa merasa ikut serta bertanggung jawab lantaran mereka masyarakat kami, katanya.
Kami selama ini membantu semaksimal mungkin, terutama meminta bantuan pada pihak terkait termasuk ke Pemkab Garut, agar bisa menyisihkan sebagian hartanya, disumbangakan pada Windi guna membiaya operasi kedua kalinya.
“Sebab Windi benar-benar berasal dari keluarga miskin, sehingga kewajiban kita pula bisa memberikan sumbangan,” ungkap Cecep.***
Bagi yang ingin membantu dapat menghubungi Deffy Ruspiyandy di HP 081802022894
Posting Komentar