"Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman." (Asy-Syu'araa [26]: 215)
mafaza-online | Ketahuilah wahai hamba-hamba Allah Ta'ala yang sedang meniti jalan menuju Rabb-nya, bahwasanya Surga itu hanyalah untuk mereka yang tawadhu'. Bukan untuk mereka yang dihinakan oleh Allah Ta'ala lantaran kesombongannya.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
"Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina." (QS Al-A'raaf [7]: 13)
Ketahuilah wahai hamba-hamba Allah Ta'ala yang disejukkan dadanya dengan kesejukan tawadhu', bahwa dampak kerugian sombong begitu besar. Banyak orang-orang yang memiliki kedudukan istimewa, binasa karenanya. Bahkan sedikit sekali ulama, para ahli ibadah dan orang-orang zuhud yang selamat darinya.
Ketahuilah bahwa seorang yang sombong tercermin dari tingkah lakunya yang tinggi hati ketika berada di majelis, ingin lebih menonjol di antara teman-temannya dan tidak mau menerima dari orang yang dianggap kurang memenuhi haknya, sehingga Anda melihat seorang yang alim (seorang yang alim tapi terjangkiti ujub) memalingkan pipinya (bersikap sinis) dari manusia seakan-akan dia menghindar dari mereka. Begitu pula ahli ibadah (yang ujub), dia memandang mereka (orang lain) seakan-akan mereka (orang lain) adalah orang yang menjijikkan.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
Perilaku di atas merupakan bentuk ketidakpahaman adab mulia yang telah Allah ajarkan kepada Nabi-Nya (shallallahu 'alaihi wa sallam), sebagaimana dalam firman-Nya:
"Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman." (Asy-Syu'araa [26]: 215)
(Dikutip dari buku Hakikat Tawadhu' dan Sombong Menurut Al-Qur'an dan As-Sunnah, Syaikh Salim bin 'Ied Al-Hilali Hafizhahullah, Pustaka Imam Asy-Syafi'i, Jakarta) [FB]
mafaza-online | Ketahuilah wahai hamba-hamba Allah Ta'ala yang sedang meniti jalan menuju Rabb-nya, bahwasanya Surga itu hanyalah untuk mereka yang tawadhu'. Bukan untuk mereka yang dihinakan oleh Allah Ta'ala lantaran kesombongannya.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
"Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina." (QS Al-A'raaf [7]: 13)
Ketahuilah wahai hamba-hamba Allah Ta'ala yang disejukkan dadanya dengan kesejukan tawadhu', bahwa dampak kerugian sombong begitu besar. Banyak orang-orang yang memiliki kedudukan istimewa, binasa karenanya. Bahkan sedikit sekali ulama, para ahli ibadah dan orang-orang zuhud yang selamat darinya.
Ketahuilah bahwa seorang yang sombong tercermin dari tingkah lakunya yang tinggi hati ketika berada di majelis, ingin lebih menonjol di antara teman-temannya dan tidak mau menerima dari orang yang dianggap kurang memenuhi haknya, sehingga Anda melihat seorang yang alim (seorang yang alim tapi terjangkiti ujub) memalingkan pipinya (bersikap sinis) dari manusia seakan-akan dia menghindar dari mereka. Begitu pula ahli ibadah (yang ujub), dia memandang mereka (orang lain) seakan-akan mereka (orang lain) adalah orang yang menjijikkan.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
"Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri." (QS Luqman [31]: 18)
Perilaku di atas merupakan bentuk ketidakpahaman adab mulia yang telah Allah ajarkan kepada Nabi-Nya (shallallahu 'alaihi wa sallam), sebagaimana dalam firman-Nya:
"Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman." (Asy-Syu'araa [26]: 215)
(Dikutip dari buku Hakikat Tawadhu' dan Sombong Menurut Al-Qur'an dan As-Sunnah, Syaikh Salim bin 'Ied Al-Hilali Hafizhahullah, Pustaka Imam Asy-Syafi'i, Jakarta) [FB]
Posting Komentar