Berjilbab, tidak bisa dipaksa. Harus ada ketertarikan dari dalam diri. “Saya menggunakan jilbab panjang seperti ini, bermula dari jilbab pendek,” kata Oki
MafazaOnline | YOGYAKARTA - Masih dalam paket rangkaian acara Ramadhan di Kampus (RDK) Universitas Gajah Mada (UGM) 1434 Hijriah, panitia menggelar Talk Show Jilbab, Selasa (16/7), diselenggarakan di Auditorium Fakultas Kedokteran (FK) UGM dari pukul 08.00 hingga 11.30 WIB.
Meski ditujukan bagi muslimah yang belum berjilbab, namun, tak mengurangi antusias muslimah yang sudah lebih dulu berjilbab.
Dari acara yang bertema ‘Jilbab Ku Kebanggaanku’, panitia berharap dapat memberi pengertian mengenai kewajiban menutup aurat. “Jilbab bukan sebagai pelengkap saja, tetapi patut menjadi suatu kebanggaan,” kata Agustin selaku ketua acara.
Talk Show Jilbab ini menghadirkan tiga pembicara dengan latar belakang yang berbeda, yaitu Oki Setiana Dewi sebagai aktris Muslimah Indonesia dan Penulis Best Seller, Ustadzah Asri Widiarti, Penulis Buku Tarbiyah Madal Hayah. Panitia juga menghadirkan Elita dan Fitria dari Komunitas Hijabers Yogyakarta.
“Alasan kami memilih ketiga pembicara tersebut, untuk memberikan gambaran sosok muslimah berjilbab yang tetap berprestasi di bidangnya,” ungkap Agustin.
Ketiga pembicara merupakan sosok yang mampu menginspirasi, Oki Setiana berjilbab dan tetap eksis di tengah tantangan dunia entertainment. Ustadzah Asri pada jalur dakwah islami. Sedangkan Komunitas Hijabers Yogyakarta menjadi salah satu komunitas yang mampu mewadahi perempuan untuk mulai berjilbab.
Para pembicara dalam talk show menjelaskan, berjilbab merupakan suatu kewajiban bagi muslimah. Proses berjilbab memang tidak mudah, berbagai alasan dilontarkan oleh muslimah dalam mengenakan jilbab. Belum mantap nya hati, menjadi alasan utama. Ustadzah Asri dan Oki Setiana sependapat, dalam berjilbab hendaknya seorang muslimah meluruskan hati berjilbab hanya untuk Allah SWT.
Menurut Oki Setiana Dewi, proses untuk berjilbab, tidak bisa dipaksa. Harus ada ketertarikan dari dalam diri sendiri untuk mengenakan jilbab. “Saya menggunakan jilbab panjang seperti saat ini, bermula dari jilbab pendek,” ungkapnya.
Dalam kaca pandang Ustadzah Asri, perempuan memiliki posisi yang penting dalam kehidupan, sehingga kehormatan perempuan harus dihormati dan dijaga. “Jilbab itu bukan pembatas aktivitas, tetapi penjaga dari segala aktivitas buruk, ” jelasnya.
Pada akhir sesi, talk show diisi dengan hijab tutorial dari Komunitas Hijabers Yogyakarta. Selain itu, banyak dibagikan souvenir dan jilbab gratis kepada peserta.
“Acara nya menginspirasi, keren. Jarang-jarang ada kajian yang mendatangkan tokoh nasional untuk umum gini,”ungkap Wiwik mahasiswi Teknik Pertanian’12 salah seorang peserta talk show.
Sebelum acara ditutup, Oki berpesan, “Seorang muslimah hendaklah menjadi seseorang yang kuat dalam spiritual, berilmu, berprestasi, menginspirasi dan berkontribusi, karena umat di tangan kita.” (dakwatuna)
MafazaOnline | YOGYAKARTA - Masih dalam paket rangkaian acara Ramadhan di Kampus (RDK) Universitas Gajah Mada (UGM) 1434 Hijriah, panitia menggelar Talk Show Jilbab, Selasa (16/7), diselenggarakan di Auditorium Fakultas Kedokteran (FK) UGM dari pukul 08.00 hingga 11.30 WIB.
Meski ditujukan bagi muslimah yang belum berjilbab, namun, tak mengurangi antusias muslimah yang sudah lebih dulu berjilbab.
Dari acara yang bertema ‘Jilbab Ku Kebanggaanku’, panitia berharap dapat memberi pengertian mengenai kewajiban menutup aurat. “Jilbab bukan sebagai pelengkap saja, tetapi patut menjadi suatu kebanggaan,” kata Agustin selaku ketua acara.
Talk Show Jilbab ini menghadirkan tiga pembicara dengan latar belakang yang berbeda, yaitu Oki Setiana Dewi sebagai aktris Muslimah Indonesia dan Penulis Best Seller, Ustadzah Asri Widiarti, Penulis Buku Tarbiyah Madal Hayah. Panitia juga menghadirkan Elita dan Fitria dari Komunitas Hijabers Yogyakarta.
“Alasan kami memilih ketiga pembicara tersebut, untuk memberikan gambaran sosok muslimah berjilbab yang tetap berprestasi di bidangnya,” ungkap Agustin.
Ketiga pembicara merupakan sosok yang mampu menginspirasi, Oki Setiana berjilbab dan tetap eksis di tengah tantangan dunia entertainment. Ustadzah Asri pada jalur dakwah islami. Sedangkan Komunitas Hijabers Yogyakarta menjadi salah satu komunitas yang mampu mewadahi perempuan untuk mulai berjilbab.
Para pembicara dalam talk show menjelaskan, berjilbab merupakan suatu kewajiban bagi muslimah. Proses berjilbab memang tidak mudah, berbagai alasan dilontarkan oleh muslimah dalam mengenakan jilbab. Belum mantap nya hati, menjadi alasan utama. Ustadzah Asri dan Oki Setiana sependapat, dalam berjilbab hendaknya seorang muslimah meluruskan hati berjilbab hanya untuk Allah SWT.
Menurut Oki Setiana Dewi, proses untuk berjilbab, tidak bisa dipaksa. Harus ada ketertarikan dari dalam diri sendiri untuk mengenakan jilbab. “Saya menggunakan jilbab panjang seperti saat ini, bermula dari jilbab pendek,” ungkapnya.
Pengalaman berjilbab Oki Setiana menjadi pelengkap dari talk show.
Dalam kaca pandang Ustadzah Asri, perempuan memiliki posisi yang penting dalam kehidupan, sehingga kehormatan perempuan harus dihormati dan dijaga. “Jilbab itu bukan pembatas aktivitas, tetapi penjaga dari segala aktivitas buruk, ” jelasnya.
Pada akhir sesi, talk show diisi dengan hijab tutorial dari Komunitas Hijabers Yogyakarta. Selain itu, banyak dibagikan souvenir dan jilbab gratis kepada peserta.
“Acara nya menginspirasi, keren. Jarang-jarang ada kajian yang mendatangkan tokoh nasional untuk umum gini,”ungkap Wiwik mahasiswi Teknik Pertanian’12 salah seorang peserta talk show.
Sebelum acara ditutup, Oki berpesan, “Seorang muslimah hendaklah menjadi seseorang yang kuat dalam spiritual, berilmu, berprestasi, menginspirasi dan berkontribusi, karena umat di tangan kita.” (dakwatuna)
Posting Komentar