Di selnya wanita Palestina tidak memenuhi standar kelayakan tingkat minimal sekalipun
MafazaOnline | GAZA - Lembaga HAM yang fokus dalam bidang tawanan menegaskan, para sipir penjara Israel menolak memenuhi tuntutan tawanan wanita Palestina untuk memperbaiki kondisi. Wanita Palestina ini menuntut perbaikan kondisi penjara yang layak memenuhi kebutuhan khusus mereka, selama bulan Ramadhan.
Pusat kajian tawanan Palestina menjelaskan, pemerintah Israel masih menahan 15 wanita Palestina, setelah membebaskan Hibah Abu Rizqi dari penjara Betlehem. Hibah adalah seorang ibu bagi dua anaknya. Hibah dibebaskan setelah tiga bulan setengah mendekam dalam penjara tersebut.
Para tawanan Palestina mengalami kondisi yang sangat memprihatinkan. Mereka tidak memenuhi standar kelayakan tingkat minimal sekalipun. Bahkan sipir senantiasa mengawasi gerak gerik para tawanan wanita melalui kamera atau alat-alat khusus. Apalagi tawanan Palestina itu disatukan dengan penjara kriminal biasa. (PIP)
MafazaOnline | GAZA - Lembaga HAM yang fokus dalam bidang tawanan menegaskan, para sipir penjara Israel menolak memenuhi tuntutan tawanan wanita Palestina untuk memperbaiki kondisi. Wanita Palestina ini menuntut perbaikan kondisi penjara yang layak memenuhi kebutuhan khusus mereka, selama bulan Ramadhan.
Pusat kajian tawanan Palestina menjelaskan, pemerintah Israel masih menahan 15 wanita Palestina, setelah membebaskan Hibah Abu Rizqi dari penjara Betlehem. Hibah adalah seorang ibu bagi dua anaknya. Hibah dibebaskan setelah tiga bulan setengah mendekam dalam penjara tersebut.
Para tawanan Palestina mengalami kondisi yang sangat memprihatinkan. Mereka tidak memenuhi standar kelayakan tingkat minimal sekalipun. Bahkan sipir senantiasa mengawasi gerak gerik para tawanan wanita melalui kamera atau alat-alat khusus. Apalagi tawanan Palestina itu disatukan dengan penjara kriminal biasa. (PIP)
IFTAR Infaq Taawun Ramadan
Posting Komentar