MafazaOnline-BATAM–Peringatan Hari Kartini yang jatuh pada 21 April setiap tahunnya, tentu menjadi momentum penting bagi kaum wanita Indonesia. Sebenarnya Peran Kaum Wanita dalam melakukan Perubahan sosial untuk Bangsa sebenarnya sudah ada sejak dulu.
“Peran Perempuan dalam perubahan social sebenernya sudah ada sejak dulu kala. Perempuan juga merupakan aktor penting dalam setiap perubahan sosial pada masyarakat, tetapi Westernisasi-lah yang mengecilkan peran wanita itu hanya pada sumur, dapur, kasur,” kata Herlini Amran saat Reses mengisi Seminar memperingati Hari Kartini di Universitas Batam, Ahad (28/04).
Menurut Legislator Perempuan asal PKS ini mengatakan, Sesungguhnya peran Perempuan dalam Agama manapun sangatlah di hormati dan sangat di Junjung Tinggi. “Untuk itu Perempuan – perempuan muda saat ini yang pertama dan utama adalah memilik kesadaran fitrah perempuan memiliki peranan yang sangat strategis juga dalam setiap perubahan social di lingkungannya,” ujarnya.
Selanjutnya, Menurut Herlini, “Agar perempuan bisa menjadi sosok perubah itu, Perempuan mudanya seperti mahasiswi uniba ini perlu memiliki 3 kapasitas utama yang harus dikuasasi wanita; yaitu memiliki kemampuan akademis yang baik, memiliki juga kecerdasan religi dan harus berkarya di masyarakat maupun lingkungannya,” ujarnya.
Herlini pun mewanti, setelah memiliki 3 Kapasitas utama tersebut Perempuan juga tidak boleh menyalahi kodrat nya sebagai wanita dan merasa lebih baik dari laki-laki. “Wanita dan laki-laki merupakan partner yang selaras, saling mendukung dan mengisi kekurangannya satu sama lainnya seperti Nabi Adam dan Siti Hawa,” tuturnya.
Menurut Herlini yang merupakan Anggota DPR RI Komisi Pendidikan, Olahraga dan Pariwisata mencontohkan Kisah Peran Siti Asiah istrinya Firaun/ Paraoh yang dapat membujuk suaminya untuk tidak membunuh bayi laki-laki yang ditemukannya di sungai padahal paraoh telah membuat kebijakan lalim untuk membunuh bayi laki-laki yang lahir zaman itu.
Herlini berharap, Semangat hari Kartini ini semoga menjadi pelecut semangat perempuan di Indonesia untuk terus mempelajari nilai-nilai kebaikan dalam bingkai Agama sehingga dapat meningkatkan peranan nya yang membawa manfaat bagi lingkungannya menjadi pilar- pilar perubahan peradaban agar Indonesia bisa lebih sejahtera.
Nasi Jagung Manglie: Solusi untuk Penderita Diabetes
“Peran Perempuan dalam perubahan social sebenernya sudah ada sejak dulu kala. Perempuan juga merupakan aktor penting dalam setiap perubahan sosial pada masyarakat, tetapi Westernisasi-lah yang mengecilkan peran wanita itu hanya pada sumur, dapur, kasur,” kata Herlini Amran saat Reses mengisi Seminar memperingati Hari Kartini di Universitas Batam, Ahad (28/04).
Menurut Legislator Perempuan asal PKS ini mengatakan, Sesungguhnya peran Perempuan dalam Agama manapun sangatlah di hormati dan sangat di Junjung Tinggi. “Untuk itu Perempuan – perempuan muda saat ini yang pertama dan utama adalah memilik kesadaran fitrah perempuan memiliki peranan yang sangat strategis juga dalam setiap perubahan social di lingkungannya,” ujarnya.
Selanjutnya, Menurut Herlini, “Agar perempuan bisa menjadi sosok perubah itu, Perempuan mudanya seperti mahasiswi uniba ini perlu memiliki 3 kapasitas utama yang harus dikuasasi wanita; yaitu memiliki kemampuan akademis yang baik, memiliki juga kecerdasan religi dan harus berkarya di masyarakat maupun lingkungannya,” ujarnya.
Herlini pun mewanti, setelah memiliki 3 Kapasitas utama tersebut Perempuan juga tidak boleh menyalahi kodrat nya sebagai wanita dan merasa lebih baik dari laki-laki. “Wanita dan laki-laki merupakan partner yang selaras, saling mendukung dan mengisi kekurangannya satu sama lainnya seperti Nabi Adam dan Siti Hawa,” tuturnya.
Menurut Herlini yang merupakan Anggota DPR RI Komisi Pendidikan, Olahraga dan Pariwisata mencontohkan Kisah Peran Siti Asiah istrinya Firaun/ Paraoh yang dapat membujuk suaminya untuk tidak membunuh bayi laki-laki yang ditemukannya di sungai padahal paraoh telah membuat kebijakan lalim untuk membunuh bayi laki-laki yang lahir zaman itu.
Herlini berharap, Semangat hari Kartini ini semoga menjadi pelecut semangat perempuan di Indonesia untuk terus mempelajari nilai-nilai kebaikan dalam bingkai Agama sehingga dapat meningkatkan peranan nya yang membawa manfaat bagi lingkungannya menjadi pilar- pilar perubahan peradaban agar Indonesia bisa lebih sejahtera.
Nasi Jagung Manglie: Solusi untuk Penderita Diabetes
Posting Komentar