Surahman Hidayat, Anggota Komisi X DPR RI |
Gerakan tersebut diiringi lagu barat dan gerakan mereka mengikuti iringan lagu tersebut seraya berjoget-joget. Di video tersebut, pelajar yang kaosnya bertuliskan “SMA Negeri 2 Tolitoli” ini terus melakukan gerakan-gerakan yang mempermainkan shalat dengan iringan lagu.
Surahman Hidayat, anggota komisi X DPR RI, di sela-sela kegiatan resesnya di Dapil Jawa Barat X —yang meliputi kab. Kuningan, Ciamis dan kota Banjar— mengutuk keras perbuatan melecehkan salah satu praktik ibadah di dalam agama Islam.
“Jika mereka beragama Islam bisa menjadi murtad (keluar dari agama Islam), dan jika mereka non Islam, perbuatan ini termasuk agresi terhadap kesucian agama Islam,” tegasnya.
Politisi senior dari Partai Keadilan Sejahtera, mengatakan kejadian ini menjadi cambuk bagi dunia pendidikan nasional. Pendidikan agama menjadi sangat penting di tingkatkan baik dari segi kualitatif dan kuantitatif. “Prosentase jam pelajaran agama Islam yang diterapkan di sekolah-sekolah umum, sangat sedikit,” kata Surahman.
Saat ini jumlah jam pelajaran pendidikan agama Islam (PAI) di sekolah-sekolah masih sangat kurang. Rata-rata pelajaran PAI di sekolah SD hanya 3 jam pelajaran, sementara di SMP dan SMA/SMK hanya 2 jam pelajaran.
“Alokasi jam itu masih sangat sedikit. Akibatnya, pemahaman siswa terhadap pendidikan agama di sekolah umum sangat terbatas,” ungkapnya.
Di samping itu, masih kata Surahman Hidayat, tidak kalah pentingnya, pendidikan di keluarga. Kejadian ini menunjukan, pendidikan anak tidak bisa digantikan dengan pendidikan di sekolah. “Perhatian para orang tua di rumah terhadap pendidikan anak-anaknya terutama pendidikan agama menjadi hal yang sangat penting,” tandasnya.
Kesabaran Rakyat Gaza, Teladan Pembinaan Karakter Siswa
Posting Komentar